Profesor UGM Masuk Sebagai 100 Orang Paling Berpengaruh di Tahun 2021 Versi TIME

Pada tanggal 15 September 2021, perusahaan media TIME melalui situs webnya time.com merilis 100 orang paling berpengaruh di tahun 2021 […]

blank

Pada tanggal 15 September 2021, perusahaan media TIME melalui situs webnya time.com merilis 100 orang paling berpengaruh di tahun 2021 (THE 100 MOST INFLUENTIAL PEOPLE OF 2021). Seperti kita ketahui bersama, TIME adalah majalah Internasional yang diterbitkan di Amerika Serikat sejak tahun 1923. Masuk di majalah TIME terutama terpampang sebagai cover/sampul majalah merupakan suatu prestasi menurut beberapa media. Hal ini dikarenakan TIME digolongkan sebagai media yang paling berpengaruh dan prestisius di dunia [1].

blank
blank
Cuplikan layar dari pemberitaan mengenai tokoh Indonesia yang pernah menjadi sampul majalah TIME

Seseorang yang sedang disorot baik karena kontribusi atau karyanya, selain dijadikan sebagai sampul majalah TIME juga dapat masuk dalam kategori “100 Orang Paling Berpengaruh”. TIME setiap tahunnya merilis 100 orang paling berpengaruh, termasuk di tahun 2021 ini. Kabar baiknya adalah salah satu Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk sebagai 100 orang paling berpengaruh di tahun 2021, beliau adalah Prof. Adi Utarini yang merupakan dosen di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Beliau masuk dalam kategori Pioneer bersanding dengan Billie Eilish dan tokoh-tokoh lainnya.

blank
Prof. Adi Utarini dalam situs web TIME
blank
Prof. Adi Utarini, perangi DBD dan masuk dalam 100 orang paling berpengaruh di tahun 2021 versi majalah TIME

Prof. Adi Utarini terpilih dikarenakan risetnya dengan peneliti Internasional yang tergabung di World Mosquito Program dalam memerangi demam berdarah dengue (DBD) [2]. DBD oleh WHO ditetapkan sebagai salah satu dari 10 ancaman terbesar bagi kesehatan dunia dan 400 juta orang terjangkit penyakit tersebut setiap tahunnya. Selain itu, Indonesia menempati peringkat 2 dalam total kejadian kasus DBD di dunia setelah Brazil [3]. Prof. Adi Utarini sendiri telah 2x terkena DBD.

Lebih spesifik, riset Prof. Adi Utarini bertujuan untuk mengurangi DBD melalui intervensi nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia. Wolbachia merupakan bakteri yang hidup secara alami dan bersifat parasit pada serangga (termasuk nyamuk) namun tidak berbaya bagi manusia. Bakteri Wolbachia dalam tubuh nyamuk Ae. Aegypti menyebabkan virus Dengue tidak dapat berkembang dalam tubuh nyamuk, sehingga nyamuk tidak dapat menularkan penyakit DBD. Apabila nyamuk betina ber-wolbachia (terdapat bakteri wolbachia) kawin dengan nyamuk jantan lain nonWolbachia akan menghasilkan keturunan nyamuk ber-wolbachia. Namun jika nyamuk jantan ber-wolbachia kawin dengan nyamuk nonwolbachia maka telurnya tidak akan bisa menetas [4].

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Prof. Adi Utarini, diperoleh hasil efikasi nyamuk ber-Wolbachia cukup tinggi dalam menurunkan sebanyak 77,1% persen kasus DBD di Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut bahkan telah dipublikasikan di jurnal Kedokteran terkemuka bernama The New England Journal of Medicine dengan judul paper “Efficacy of Wolbachia-Infected Mosquito Deployments for the Control of Dengue” [5].

Sebelumnya, Prof. Adi Utarini telah meraih banyak penghargaan seperti penghargaan Habibie Award pada tahun 2019, 10 orang yang menentukan perkembangan sains pada tahun 2020 versi Nature, dan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pelopor penelitian dengan teknik penggunaan nyamuk ber-Wolbachia yang bertujuan mengurangi penyebaran DBD di tahun 2021.

Semangat terus Prof! Semoga dapat menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam dunia riset dan akademik!

Referensi:

[1] https://www.brilio.net/wow/7-tokoh-indonesia-ini-tercatat-pernah-jadi-cover-majalah-time-1701141.html diakses pada 16 September 2021.

[2] https://time.com/collection/100-most-influential-people-2021/6095805/adi-utarini/ diakses pada 16 September 2021.

[3] https://www.ugm.ac.id/id/berita/11112-tekan-dbd-nyamuk-ber-wolbachia-siap-dilepas-di-kota-yogyakarta diakses pada 16 September 2021.

[4] https://kagama.id/sumbangan-membanggakan-prof-adi-utarini-bersama-tim-pada-perkembangan-sains-dunia/ diakses pada 16 September 2021.

[5] Utarini, A., Indriani, C., Ahmad, R. A., Tantowijoyo, W., Arguni, E., Ansari, M. R., … & Simmons, C. P. (2021). Efficacy of Wolbachia-infected mosquito deployments for the control of dengue. New England Journal of Medicine384(23), 2177-2186.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *