Para peneliti di U.S. Department of Energy’s (DOE), Brookhaven National Laboratory ,dan University of North Carolina Chapel Hill (UNC) telah berhasil menunjukkan bagaimana CO2, gas yang banyak ditemukan di atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global, dapat diubah menjadi metanol, sebuah bahan bakar cair yang dapat digunakan dengan mudah. Proses tersebut menggunakan sinar matahari, berlangsung pada suhu ruangan dan tekanan atmosfer, serta memanfaatkan bahan kimia daur ulang yang mirip dengan zat alami dalam proses fotosintesis.
Upaya mengubah CO2 menjadi metanol merupakan langkah penting dalam pencarian cara yang lebih efisien untuk mengatasi dampak CO2 terhadap perubahan iklim dan krisis energi global. Metanol dipilih karena kemampuannya untuk disimpan dan diangkut dengan mudah, serta dapat digunakan dalam industri kimia untuk membuat berbagai jenis produk. Proses mengubah CO2 menjadi metanol dengan bantuan sinar matahari menggunakan strategi reaksi bertahap, mirip dengan cara alami bagaimana tumbuhan mengubah CO2 menjadi energi.
Tim peneliti mengeksplorasi reaksi-reaksi yang memerlukan katalis organik untuk memudahkan konversi CO2 menjadi metanol. Katalis yang digunakan mirip dengan zat-zat yang ditemukan dalam sistem fotosintesis tumbuhan, yang bertanggung jawab atas konversi CO2 menjadi gula.
Prosesnya terdiri dari dua langkah utama: pertama, CO2 diubah menjadi karbon monoksida (CO) menggunakan energi dari sinar matahari. Langkah kedua melibatkan transfer molekul tertentu yang mengubah CO menjadi metanol. Keseluruhan proses tersebut menciptakan metanol dalam jumlah yang signifikan, dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
Penemuan ini menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan energi bersih dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sinar matahari dan menggunakan bahan kimia daur ulang, kita dapat mengubah polutan menjadi sumber energi yang berguna. Selain itu, proses ini juga memungkinkan kita untuk mengurangi jejak karbon dalam lingkungan, menjaga keseimbangan iklim global, dan memperluas akses terhadap energi yang ramah lingkungan.
Referensi:
[1] https://www.bnl.gov/newsroom/news.php?a=121740 diakses pada 29 Maret 2024.
[2] Andressa V. Müller, Shahbaz Ahmad, Jake T. Sirlin, Mehmed Z. Ertem, Dmitry E. Polyansky, David C. Grills, Gerald J. Meyer, Renato N. Sampaio, Javier J. Concepcion. Reduction of CO to Methanol with Recyclable Organic Hydrides. Journal of the American Chemical Society, 2024; DOI: 10.1021/jacs.3c14605
Alumni S1 Kimia Universitas Negeri Makassar. Pengajar kimia, penulis di warstek.com.