Kecerdasan Buatan (AI) Pembuat Gambar: Definisi, Cara Kerja, dan Etika

Sementara teknologi AI pembuat gambar menawarkan potensi yang menarik, hal tersebut nyatanya juga menyulut diskusi yang mendalam tentang etika dan keamanannya. Dalam artikel ini, kita akan membongkar esensi dari AI pembuat gambar, merinci cara kerjanya, dan mempertimbangkan implikasi keamanannya dalam penggunaan gambar buatan AI.

ai pembuat gambar

Dalam era digital yang semakin maju seperti saat ini, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah menjadi pusat inovasi di berbagai bidang, termasuk industri kreatif. Salah satu hasil luar biasa dari kemajuan tersebut adalah kemampuan AI dalam menghasilkan gambar dan karya seni secara otomatis. AI pembuat gambar, dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran mesin, telah membuka pintu bagi eksplorasi kreatif yang tak terbatas dan memperluas batas-batas penciptaan visual. Namun, sementara teknologi AI pembuat gambar menawarkan potensi yang menarik, hal tersebut nyatanya juga menyulut diskusi yang mendalam tentang etika dan keamanannya. Dalam artikel ini, kita akan membongkar esensi dari AI pembuat gambar, merinci cara kerjanya, dan mempertimbangkan implikasi keamanannya atau etika dalam penggunaan gambar buatan AI.

A) Penjelasan/Definisi

Sebagaimana telah dijelaskan di paragraf pertama, kehadiran kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi banyak aspek kehidupan manusia, termasuk industri kreatif seperti seni dan desain. Salah satu terobosan signifikan dalam domain ini adalah alat AI pembuat gambar. Alat AI pembuat gambar adalah sistem yang menggunakan teknik-teknik pembelajaran mesin untuk menghasilkan gambar atau karya seni yang berkualitas tinggi secara otomatis. Hal tersebut membuka pintu bagi peningkatan kreativitas, produktivitas, dan efisiensi dalam berbagai bidang, mulai dari desain grafis hingga pembuatan film dan video game. Platform dan teknologi AI seperti Dall-E, Midjourney, DreamStudio (Stable Diffusion), Gemini, NightCafe, Jasper Art, DeepAI, StarryAI, Adobe Firefly, Canva AI, Craiyon, dan Generative AI dari Getty Images adalah beberapa contoh terkenal yang mengubah cara kita menciptakan dan menggunakan gambar secara digital.

ai pembuat gambar jokowi
Contoh gambar AI Presiden Jokowi versi Konoha yang dihasilkan oleh Midjourney

Baca juga: Auto Machine Learning (AutoML): Sebuah Kecerdasan Buatan yang Mampu Membangun Kecerdasan Buatan Sendiri dari Google

B) Cara Kerja

prinsip kerja
Cara kerja alat AI pembuat gambar yang berbasis pembelajaran mesin atau machine learning

Alat AI pembuat gambar, sering kali disebut juga sebagai sistem generatif berbasis AI, menggunakan teknik machine learning yang disebut sebagai jaringan generatif (generative networks). Salah satu jenis jaringan generatif yang populer adalah Generative Adversarial Networks (GANs). Berikut adalah gambaran lebih detail tentang cara kerja dari AI pembuat gambar:

  1. Pemilihan Data Latih: Algoritma pemilihan data latih memerlukan sejumlah besar data gambar untuk melatih model. Data ini bisa berupa gambar manusia, binatang, objek, atau jenis lainnya yang ingin direplikasi oleh AI. Semakin banyak dan beragam data latih yang dimiliki, semakin baik gambar yang dihasilkan.
  2. Pembangunan Model GAN: Model GAN terdiri dari dua jaringan neural networks yang berbeda tetapi saling berinteraksi yakni generator dan diskriminator.
    • Generator: Generator bertugas untuk membuat gambar-gambar baru. Awalnya, generator memulai dengan menghasilkan gambar acak dari ruang laten (latent space), yang kemudian disempurnakan melalui proses pelatihan sehingga menghasilkan gambar-gambar yang semakin realistis.
    • Diskriminator: Diskriminator bertugas untuk membedakan antara gambar yang dihasilkan oleh generator dengan gambar asli. Diskriminator dilatih untuk membedakan antara gambar asli dan palsu. Tujuan dari diskriminator adalah untuk membedakan gambar-gambar yang dihasilkan oleh generator dari gambar asli sebaik mungkin.
  3. Pelatihan Model: Selama fase pelatihan, generator dan diskriminator dilatih secara bersamaan. Generator membuat gambar-gambar palsu dan mencoba untuk memperbaikinya sedemikian rupa sehingga diskriminator kesulitan membedakannya dari gambar-gambar asli. Di sisi lain, diskriminator dilatih untuk menjadi semakin baik dalam membedakan antara gambar-gambar palsu dan asli. Proses ini terjadi dalam serangkaian iterasi, di mana kedua jaringan tersebut saling belajar dari kesalahan masing-masing.
  4. Evaluasi dan Pembaruan: Setelah proses pelatihan selesai, model GAN dievaluasi untuk melihat seberapa baik untuk dapat menghasilkan gambar-gambar baru yang realistis. Jika hasilnya masih kurang memuaskan, model dapat diperbarui dengan melatihnya dengan lebih banyak data atau melakukan penyesuaian pada arsitektur atau parameter model.
  5. Penggunaan: Setelah model GAN dilatih dengan baik, ia dapat digunakan untuk menghasilkan gambar-gambar baru berdasarkan input yang diberikan. Pengguna dapat memberikan input dalam bentuk teks, citra, atau metode lainnya, dan model akan menghasilkan gambar sesuai dengan input tersebut.

Dengan demikian, alat AI pembuat gambar bekerja dengan memanfaatkan dua jaringan neural yang saling berlawanan (generator dan diskriminator) untuk menghasilkan gambar-gambar baru yang realistis berdasarkan data latih yang diberikan. Proses ini membutuhkan waktu dan komputasi yang cukup besar, tetapi dapat menghasilkan hasil yang sangat mengesankan dalam pembuatan gambar-gambar baru.

ai arsitektur
Alat AI pembuat gambar digunakan untuk membuat gambar bangunan dengan penekanan pada aspek arsitektural

    C) Apakah Gambar Buatan AI Aman Digunakan?

    Pertanyaan tentang keamanan dan etika menjadi perhatian utama ketika menggunakan gambar yang dihasilkan oleh AI. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

    1. Hak Cipta dan Kepemilikan: Penting untuk memahami hak cipta dan kebijakan kepemilikan terkait dengan gambar yang dihasilkan oleh AI. Siapa yang memiliki hak atas gambar tersebut? Apakah ada perbedaan dalam hal ini antara gambar yang dihasilkan oleh manusia dan AI?
    2. Potensi Penyalahgunaan: Ada kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan AI pembuat gambar untuk membuat konten yang menyesatkan atau merugikan, seperti pemalsuan gambar atau propaganda yang merugikan suatu pihak.
    3. Bias dan Diskriminasi: Kecerdasan buatan rentan terhadap bias yang mungkin tercermin dalam gambar-gambar yang dihasilkannya. Hal ini dapat menyebabkan representasi yang tidak adil atau diskriminatif terhadap kelompok tertentu dalam gambar yang dihasilkan.
    4. Pengakuan Terhadap Karya: Ada pertanyaan tentang apakah gambar-gambar yang dihasilkan oleh AI harus diakui sebagai karya seni atau penciptaan intelektual yang layak diakui, dan bagaimana cara memberikan kredit kepada pembuatnya.

    Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, penting bagi komunitas AI, industri, dan regulator untuk bekerja sama untuk mengembangkan pedoman, kebijakan, dan teknologi yang mempromosikan penggunaan yang etis dan bertanggung jawab dari AI pembuat gambar.

    Bias dari hasil alat AI pembuat gambar, pope digambarkan berkulit hitam

    Dengan memahami dasar-dasar AI pembuat gambar, termasuk cara kerjanya dan pertimbangan keamanannya, kita dapat merangkul potensi positifnya sambil menjaga agar penggunaannya tetap sesuai dengan nilai-nilai dan standar etika yang diinginkan. Selama gambar hasil AI digunakan untuk kebaikan dan bermanfaat, maka hal tersebut aman untuk digunakan.

    Referensi

    • Beyan, E. V. P., & Rossy, A. G. C. (2023). A review of AI image generator: influences, challenges, and future prospects for architectural field. Journal of Artificial Intelligence in Architecture, 2(1), 53-65.
    • Zhang, C., Zhang, C., Zhang, M., & Kweon, I. S. (2023). Text-to-image diffusion model in generative ai: A survey. arXiv preprint arXiv:2303.07909.

    1 thought on “Kecerdasan Buatan (AI) Pembuat Gambar: Definisi, Cara Kerja, dan Etika”

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top