Jangan Disepelekan! Reaksi Pembakaran akibat Ledakan pada Septic Tank

Ketika membangun septic tank pastikan ada saluran udara yang baik. Air limbah yang tertampung pada septic tank menghasilkan gas metana yang jika tidak dikeluarkan dengan tepat, maka septic tank berpotensi meledak.

Dari sekian banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Kasus ledakan pada septic tank adalah peristiwa yang terjadi akibat kelalaian masyarakat. Ledakan pada septic tank seringkali di picu dengan adanya pembakaran yang sengaja maupun tidak disengaja. Berikut ini adalah laporannya;

Juli (2023), Seorang pria (26) yang tinggal di kos-kosan Wajo, Sulawesi Selatan mengalami luka bakar akibat merokok sambil BAB dan menyebabkan ledakan pada septic tank. Maret (2023), Seorang IRT (57) yang tinggal di rumah kontrakan Kampung Duren Sawit, Jakarta Timur mengalami luka bakar akibat ledakan pada kloset saat berbarengan menghidupkan kompor di dapur. Diduga terjadi kebocoran gas dan senyawa asam dari septic tank campur rumah kontrakan 3 pintu tersebut. Kemudian, November (2019) Seorang penyedot WC tewas akibat ledakan pada septic tank di Cakung, Jakarta Timur. Peristiwa itu terjadi karena korban sedang meyakinkan bahwa proses penyedotan telah selesai, dengan cara membakar koran di kloset. Namun, tiba-tiba septic tank meledak dan korban meninggal dunia dengan kondisi luka bakar.

Diketahui bahwa penyebab ledakan pada septic tank adalah kelalaian dari masyarakat atau diri kita sendiri. Dimulai dari tidak adanya sirkulasi udara yang baik pada septic tank hingga sengaja melakukan pembakaran di kloset.

Ledakan pada septic tank akibat terjadinya reaksi pembakaran dipicu dari kebocoran gas pada saluran buangan. Gas metana (CH4) yang keluar dari septic tank, apabila kontak dengan udara dan percikkan api maka menghasilkan energi panas. Jika sampai menyebabkan ledakan yang cukup keras, maka jumlah gas metana dipastikan sangat besar. Masalah yang ditimbulkan tentulah sangat serius seperti luka bakar bahkan kematian.

Bagaimana gas metana bisa terbentuk pada septic tank? Apa itu reaksi pembakaran, dan Bagaimana cara menjaga kebersihan dan keamanan pada septic tank?, Pertanyaan tersebut akan diuraikan pada artikel ini;

Pembentukan gas metana (CH4) pada Septic Tank

Septic tank atau tangki septik merupakan sebuah kolam bawah tanah yang terbuat dari bahan kedap udara (beton, fiberglass atau plastic) tempat pembuangan dan pengolahan limbah dasar secara anaerob. Limbah dasar yang dimaksud adalah fases atau tinja atau kotoran manusia. Istilah “septik” mengacu pada keberadaan bakteri anaerob yang berkembang di dalam tangki yang akan menguraikan limbah yang dibuang ke dalam tangki.

Ilustrasi pembentukan gas metana didalam septic tank dan manfaatnya sebagai biogas

Tinja yang dibuang pada septic tank tidak diam saja, melainkan mengalami penguraian anaerob. Penguraian anaerob ialah proses penguraian alami oleh bakteri tanpa adanya gas oksigen. Tinja manusia yang terdiri dari air (60%), sisa bahan organik seperti karbohidrat, lemak, dan protein (30%) serta sisa bahan mineral (10%) akan mengalami dekomposisi oleh bakteri anaerob. Bakteri yang dimaksud seperti methanobacterium, methanobacillus, methanococcus dan methanosarcina. Bekteri tersebut dapat menguraikan sisa bahan organik, terutama atom karbon menjadi bentuk terkecilnya yaitu gas metana (CH4). Gas ini memiliki sifat yang mudah terbakar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai biogas.

Baca juga: Energi Alternatif Yang Dapat Diperbaharui dengan Adsorben Karbon Aktif (warstek.com)

Reaksi pembakaran pada gas metana (CH4)

Ketika bahan bakar ataupun biogas (CH4) terkena percikkan api, maka terjadi peristiwa pembakaran (combustion reaction). Hasil pembakaran berupa gas CO2 atau CO dan uap air. Melalui persamaan reaksi berikut ini;

a. Pembakaran sempurna, terjadi karena pasokan oksigen yang cukup dan menghasilkan gas CO2.

CH4(g) + 2O2(g) –> CO2(g) + 2H2O(g)

b. Pembakaran tidak sempurna, terjadi akibat pasokan oksigen yang kurang sehingga menghasilkan gas CO yang beracun.

CH4(g) + O2(g) –> CO2(g) + 2H2O(g)

Apabila septic tank tidak memiliki saluran pipa yang layak, maka gas metana ini akan mencari saluran yang lain. Tak heran, gas ini bisa keluar melalui lubang kloset. Ketika gas metana terbakar akan dibarengi dengan pelepasan energi cahaya dan energi panas ke lingkungan dalam reaksi eksotermik. Energi cahaya dapat terlihat melalui nyala api, sedangkan energi panas apabila terkena kulit menyebabkan kerusakan pada jaringan atau efek terbakar.

Apabila terdapat percikan api disekitar saluran septic tank, maka peristiwa pembakaran tidak dapat dihindari. Selain itu, tekanan gas metana yang cukup tinggi dari dalam septic tank akibat penumpukkan tinja yang terlalu banyak, dapat menimbulkan ledakan jika disekitarnya terdapat percikan api. Penting dilakukannya pemasangan septic tank yang tepat, layak dan sehat.

Menjaga kebersihan dan keamanan septic tank

Septic tank yang terawat dan ditempatkan dengan baik maka tidak akan menimbulkan masalah pada lingkungan. Melansir dari SNI 2398:2017, idealnya jika suatu rumah dihuni 5 orang, maka ukuran septic tank yaitu panjang 1.6 m, lebar 0.8 m dan kedalaman 1.3 m. Sistem septic tank yang digunakan adalah terpisah dan periode pengurasan 3 tahun. Septic tank terpisah adalah tangki septik yang digunakan hanya dari buangan tinja. Beberapa hunian ada yang menggunakan septic tank sistem campur. Sistem septic tank campur sangat rawan untuk digunakan karena semua buangan limbah rumah tangga dan tinja digabung, sehingga terjadi penumpukkan gas metana dan gas asam lainnya.

Ketika membangun septic tank pastikan ada saluran udara yang baik. Air limbah yang tertampung pada septic tank menghasilkan gas metana yang jika tidak dikeluarkan dengan tepat, maka septic tank berpotensi meledak. Selain itu, dalam pembangunan septic tank beri jarak minimal 10 meter dengan sumber air bersih. Tujuannya agar air bersih tidak tercemar dengan limbah septic tank.

Beberapa Tindakan untuk Mencegah Ledakan Septic Tank

Beberapa tindakan berikut dapat dilakukan untuk mencegah ledakan septic tank sekaligus sebagai bentuk menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan. Lima tindakan untuk mencegah ledakan septic tank yaitu;

  1. Tidak membuang minyak goreng bekas yang berlebih. Keberadaan minyak atau lemak yang masuk pada pipa saluran limbah dapat membentuk kerak, sehingga menyebabkan pipa menjadi tersumbat.
  2. Tidak membuang sampah non-biodegradable ke dalam kloset. Sampah non-biodegradable seperti puntung rokok, cotton buds, diapers, pembalut dan kondom. Sampah non-biodegradable menyebabkan septic tank menjadi tersumbat, cepat terisi, dan proses penguraian anaerob yang sangat lama.
  3. Tidak membuang limbah makanan ke dalam kloset. Limbah makanan dapat menyebabkan kelebihan beban gas metana dan gas asam yang terbentuk. Hal ini dapat memicu pembentukan aroma yang tidak sedap dan tekanan gas yang tinggi di dalam septic tank.
  4. Tidak membuang bahan kimia tertentu ke dalam kloset. Bahan kimia yang dimaksud seperti pestisida, soda kaustik, dan pembersih lantai. Serta tidak membuang limbah air deterjen, air pewangi dan pelembut pakaian, serta bahan pemutih baju. Pembuangan bahan tersebut dapat membunuh bakteri anaerob dalam septic tank.
  5. Disarankan untuk tidak melakukan tindakan pembakaran disekitar kloset maupun septic tank. Serta memperhatikan secara berkala kondisi septic tank.

Penting bagi kita untuk terus menjaga kelestarian alam sekitar. Menjaga kelestarian alam dapat dilakukan pada lingkungan terdekat. Salah satunya menjaga kebersihan dan keamanan pada septic tank. Kasus ledakan pada septic tank yang terjadi di Indonesia, sering kali disebabkan oleh hal-hal sepele akibat ulah kita sendiri.  Mulai hari ini, ayo sama-sama kita untuk lebih peduli terhadap limbah yang kita buang. Limbah yang kita anggap tidak berguna ternyata menimbulkan efek yang serius jika terlalu diabaikan.

Referensi

  • Ardiansyah, A., 2017, Kajian Potensi Limbah Kotoran Manusia sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Kota Pontianak, Jurnal ELKHA, 9(2): 53-60.
  • Chang, R., 2004, Kimia Dasar: Konsep-konsep inti, Jilid 1, Edisi ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga.
  • Doraja, P.H., Shovitri, M., dan Kuswytasari, N.D., 2012, Biodegradasi Limbah Domestik dengan Menggunakan Inokulum Alami dari Tangki Septik, Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1): 44-47.
  • SNI 2398:2017. Tata cara perencanaan tangki septik dengan pengolahan lanjutan (sumur resapan, bidang resapan, up flow filter, kolam sanita). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

1 thought on “Jangan Disepelekan! Reaksi Pembakaran akibat Ledakan pada Septic Tank”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top