Graphair: Filter Graphene Berbasis Kedelai, Kandidat Filter Air Efisien di Masa Depan

Air merupakan kebutuhan vital dalam menunjang kehidupan. Air adalah inti dari pembangunan berkelanjutan dan sangat penting untuk pembangunan sosio-ekonomi, energi […]

blank

Air merupakan kebutuhan vital dalam menunjang kehidupan. Air adalah inti dari pembangunan berkelanjutan dan sangat penting untuk pembangunan sosio-ekonomi, energi dan produksi pangan, ekosistem yang sehat dan untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri (1).

Air bersih dan layak minum merupakan salah satu tantangan besar di masa depan. Seiring bertambahnya penduduk, permasalhan ketersediaan air bersih dan layak minum semakin banyak. Menurut badan Kesehata dunia (WHO), sedikitnya 844 juta orang kekurangan air untuk konsumsi, serta secara global 2 milyar orang mengonsumsi air yang telah tercemar (2).

Polutan yang mencemari air sebagian besar berasal dari aktivitas manusia, bakteri patogen, cemaran logam berat dan zat-zat organik lainya (3). Air yang tercemar dapat mengakibatkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typhoid dan polio. Menurut WHO meminum air yang tercemar menyebabkan paling tidak 502.000 orang meninggal setiap tahunya karena menderita penyakit diare. Berdasarkan informasi tersebut perlu adanya suatu teknologi yang mampu membuat air yang tercemar menjadi air yang layak konsumsi.

Ilmuwan Australia yang tergabung dalam Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) telah berhasil mengubah air tercemar menjadi air yang layak minum dengan menggunakan filter dari film graphene yang terbuat dari kedelai (4) . Filter ini diberi nama dengan Graphair.

Filter graphair ini dilaporkan mampu membuat air dari pelabuhan sydney yang tercemar menjadi air yang dapat dikonsumsi (diminum) (5). Menurut websitenya (www.CSRIO.au), Ilmuwan CSRIO mampu membuat film saluran nano mikroskopis yang mampu meloloskan air yang melaluinya dan menahan pollutan yang terbawa oleh air. Selain itu grahair memiliki keunggulan lain yaitu desain dan bentuknya yang lebih simpel, lebih murah, dan lebih ramah lingkungan dibanding filter biasa. Selain keuntungan diatas, menurut www.interestingengineering.com Graphair tidak memerlukan serangkain proses penyaringan seperti teknologi penyaringan pada umumnya, cukup dalam sekali proses penyaringan saja.

blank

Ilmuwan CSIRO memegang Graphair

Uji coba menggunakan sampel air tercemar yang diambil dari pelabuhan Sydney menunjukkan bahwa tanpa menggunakan Graphair, selama 72 jam zat pollutan menyumbat membran filter (Penyaring) biasa, setelah menggunakan Graphair ilmuwan mengklaim bahwa filter tidak tersumbat, lebih banyak zat pollutan yang tersaring dan air yang melalui Graphair layak dan aman untuk diminum (5).

Uji coba juga menunjukkan bahwa proses filtrasi terus berjalan meskipun film graphair terselimuti oleh zat pollutan serta mampu menghilangkan zat pollutan 99% lebih cepat (6). Graphair 100% melalukan penyaringan terhadap garam, 100 % melakukan penyaringan terhadap kontaminan yang berasal dari rumah tangga seperti deterjen(7). Hal ini menjadikan GraphAir sebagai filter yang mampu merubah air yang tercemar menjadi air yang bersih dan layak minum. Untuk lebih lengkpnya bisa dilihat di video berikut ini.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=VjMfiuUG6tA[/embedyt]

Referensi:

1. United Nations. Water. http://www.un.org/en/sections/issues-depth/water/ diakses pada 16 Mei 2018
2. World Health Organizations. 2018. Drinking Water. http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water diakses pada 16 Mei 2018
3. UNESCO. Facts and Figures Water Pollution is on the Rise Globally. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/water/wwap/facts-and-figures/all-facts-wwdr3/fact-15-water-pollution/. Diakses pada 16 Maei 2018
4. Nicholson, S. 2018. New Soybean-Based Graphene Filter Makes Dirty Harbour Water Drinkable. https://interestingengineering.com/new-soybean-based-graphene-filter-makes-dirty-harbour-water-drinkable. Diakses Pada 16 Mei 2018
5. Peleg, R. 2018. Australian CSIRO develops promising graphene-based water filtration membrane. https://www.graphene-info.com/australian-csiro-develops-promising-graphene-based-water-filtration-membrane. Diakses pada 16 Mei 2018
6. Marcel, B. 2018. Sydney’s iconic harbour has played a starring role in the development of new CSIRO technology that could save lives around the world. https://www.csiro.au/en/News/News-releases/2018/Tiny-membrane-makes-Sydney-Harbour-drinkable. Diakses pada 16 Mei 2018
7. Youtube. 2018. Graphene: Water Filter Of The Future. https://www.youtube.com/watch?v=VjMfiuUG6tA. Diakses pada 16 Mei 2018

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *