Penemuan Komet Raksasa, Diameternya Ratusan Kilometer

Komet Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong, parabolis, atau hiperbolis. Istilah “komet” berasal dari bahasa Yunani, kometes (κομήτης) yang berarti “rambut panjang”. Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak […]

blank

Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong, parabolis, atau hiperbolis.

Istilah “komet” berasal dari bahasa Yunani, kometes (κομήτης) yang berarti “rambut panjang”. Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor mirip ‘kukus’ atau berdebu. Di samping itu, ekornya juga mirip buah kemukus yang dikeringkan.

Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang “ekor” komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.

Komet dapat dilihat ketika masih jauh dari matahari, bagian yang pertama kali dilihat adalah inti. Komet merupakan benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku.

Seering juga disebut dengan bintang berekor. Yang memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet merupakan benda angkasa seperti lapisan batu yang terlihat mempunyai cahaya dikarenakan adanya gesekan-gesekan atom-atom di udara.

Penemuan Komet Raksasa

Dua astronom menemukan komet terbesar yang pernah terlihat di Tata Surya. Komet ini ditemukan saat keduanya menyisir data yang dikumpulkan oleh Dark Energy Survey.

Dikutip dari Cnet, komet tersebut ini dikatalogkan sebagai Komet C/2014 UN271, tetapi juga dikenal sebagai Komet Bernardinelli-Bernstein yang diambil dari nama duo penemunya, Pedro Bernardinelli dan Gary Bernstein. Keduanya sama-sama berasal dari University of Pennsylvania.

Jika kalian penasaran sebesar apa komet ini hingga disebut raksasa, perkiraan awal Bernardinelli dan Bernstein menyebutkan komet memiliki diameter mencapai 200 kilometer.

Namun ketika penelitian ini diajukan untuk dipublikasikan di The Astrophysical Journal Letters, perkiraan lebar diameter tersebut ditetapkan menjadi “hanya” 150 kilometer. Ukuran ini tetap menandakan komet tersebut berwujud raksasa. Komet Bernardinelli-Bernstein memiliki massa 10 kali lipat dari Komet Hale-Bopp, yang dikenal sebagai Komet Besar 1997.

Sementara itu, astronom Will Gater mengumpulkan banyak ilustrasi objek Tata Surya terkenal lainnya untuk mencatat skala seberapa besar bola raksasa di antariksa ini sebenarnya. Hal ini sempat dipublish dalam akun twitternya.

blank

Hasil perbandingannya lebih mengejutkan lagi. Mega komet ini ternyata jauh lebih besar dari bulan terbesar milik Mars. Jika kita berimajinasi meletakkan dua bulannya Mars, Phobos dan Deimos, berdampingan dengan Komet Bernardinelli-Bernstein, maka akan terlihat ukuran komet ini dua kali lipat dari Phobos dan Deimos.

Menurut peneliti, komet besar ini tidak menimbulkan ancaman bertabrakan dengan Bumi dan menyebabkan peristiwa seperti zaman kepunahan dinosaurus. Namun, saat ini komet tersebut sedang menuju Tata Surya bagian dalam dan akan membuat lintasan terdekatnya dengan Matahari kita pada tahun 2031.

Komet ini sepertinya akan menampilkan pertunjukan yang cukup bagus untuk para astronom dalam dekade mendatang. Bahkan, sejak sekarang Komet Bernardinelli-Bernstein sudah mulai memamerkan penampakannya lewat ledakan dan aktivitas peningkatan kecerahan yang dilaporkan oleh Las Cumbres Observatory awal bulan ini.

REFERENSI:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *