Pangan merupakan salah satu kebutuhan vital yang menunjang kehidupan manusia. Salah satu sumber penghasil pangan adalah sektor pertanian. Hasil dari sektor pertanian inilah yang mayoritas menyumbang untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun, global warming menimbulkan suatu permasalahan dalam sektor pertanian salah satunya adalah turunannya produktivitas hasil pertanian. Penurunan produktivitas pertanian ini tentunya menimbulkan dampak terhadap ketersediaan pangan mengingat semakin bertambahnya penduduk tentu kebutuhan pangan juga meningkat. Sehingga diperlukan suatu inovasi atau terobosan dalam bidang pertanian guna memacu hasil pertanian.
Salah satu inovasi yang cukup potensial untuk memacu hasil pertanian di masa depan yaitu dengan penggunaan paparan medan magnet. Metode ini secara umum dapat dibagi menjadi dua metode yaitu pemaparan pada bibit tanaman dan pemaparan pada air yang digunakan untuk pengairan tanaman atau yang lebih dikenal dengan air termagnetisasi (Magnetized Water). Kedua metode ini selain potensial juga aman karena paparan radiasi medan magnet ini bersifat non-ionizing. Radiasi non-ionizing merupakan radiasi dengan energi rendah yang tidak menyebabkan perubahan komponen kimia pada objek yang teradiasi sehingga tidak menimbulkan mutasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan medan magnet pada bibit tanaman memberikan dampak yang positif pada hasil pertanian. Penelitian Souza dkk (2005) menunjukkan bahwa pemaparan medan magnet sebesar 120 mT (mili Tesla) selama 10 menit dan 80 mT selama 5 menit pada bibit tomat memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil panen berupa jumlah, berat dan jumlah buah tiap tanaman lebih besar dibandingkan bibit tomat tanpa dipapar medan magnet.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Jedlicka dkk (2014), pemaparan medan magnet sebesar 40 mT (mili Tesla) dengan durasi 20 menit setiap hari selama 48 hari pada tanaman tomat mampu meningkatkan berat rata-rata buah tomat. Selain tomat medan magnet juga berpengaruh terhadap tanaman cabai dan bawang merah. Paparan medan magnet sebesar 67-60 mT (mili Tesla) pada biji cabai merah mampu meningkatkan berat buah dan diameter buah cabai merah.
Medan magnet juga mampu meningkatkan hasil panen bawang merah secara signifikan yang meliputi jumlah ubi, jumlah tunas per ubi, berat ubi dan diameter ubi bawang merah (Souza et al, 2014). Selain berpengaruh terhadap hasil panen ternyata medan magnet juga mampu meningkatkan nutrisi dalam buah. Pemaparan medan magnet 12.5 mT(mili Tesla) selama 5,10 dan 15 menit pada biji tomat dapat meningkatkan kandungan Lycopene pada buah tomat walupun tidak signifikan.
Selain pemaparan langsung terhadap bibit yang akan di tanam, pemaparan medan magnet dapat dilakukan pada media irigasi yaitu pada air yang digunakan untuk irigasi. Metode ini juga memberikan dampak positif terhadap hasil panen beberapa tanaman.
Penggunaan air termagnetisasi untuk irigasi penanaman kacang (Vicia faba L) mampu meningkatkan jumlah biji setiap pohonnya dan berat biji tanaman kacang. Hasil serupa juga diperoleh pada kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) yang menggunakan air termagnetisasi 30 mT (mili Tesla) pada secara signifikan mampu meningkatkan berat biji kacang buncis pada tiap pohonnya. Selain kacang-kacangan, air termagnetisasi ini juga memberikan dampak positif pada tanaman tomat. Air termagnetisasi ini juga mampu meningkatan nutrisi dalam buah hasil panen. Buah cabai hasil panen yang didapat dari perlakuan air termagnetisasi secara signifikan memiliki kandungan vitamin C lebih banyak dibandingkan buah Cabai hasil panen yang didapat tanpa perlakuan air termagnetisasi.
Berdasarkan penjelasan diatas. Paparan Medan Magnet memberikan dampak positif dan potensial memacu hasil pertanian. Hal ini dapat digunakan sebagai solusi masa depan untuk memacu hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan yang aman dan ramah lingkungan namun untuk saat ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Referensi
- Ahmed, M.E.M., Elzaawely, A.A dan Bayoumi, Y.A. 2013. Effect of Magnetic Field on Seed Germination, Growth and Yield of Sweet Pepper (Capsicum annum L.). Asian Journal of Crop Sciene, 5(3): 286-294
- Efthimiadou, A,. Katsenios, N., Karkanis, A., Papastylianou, P., Triantafyllidis, V., Travlos, I. dan Bilalis, D. J. 2014. Effects of Presowing Pulsed Elctromagnetic Treatment of Tomato Seed on Growth, Yield, and Lycopene Content. The Scientific World Journal, 2014: 1-6
- El-Yazied, A., El-Gizawy, A.M., Khalf, S.M., El-Satar, A., dan Shalaby, O.A. 2012. Effect of Magnetic Field Treatmens for Seeds irrigation Water as Well as N,P and K Level on Productivity of Tomato Plants. Journal of Applied Science Research, 8(4): 2088-2099
- Jedlicka, J., Paulen, O., dan Ailer, S. 2014. Influence Of Magnetic Field On Germination, Growth, And Production Of Tomato. Potravinarstvo, 8(1): 150-154
- Moussa, H.R. 2011. The Impact of Magnetic Water Application for improving Common Bean (Phaseolus vulgaris L) Production. New York Science Journal, 4(6): 15-20
- Sayed, H.E.A.E. 2014. Impact of Magnetic Water Irrigation for Improve the Growth, Chemical Composition and Yield Production of Broad Bean (Vicia faba L.) Plant. American Journal Experimental Agriculture. 4(4): 476-496
- Souza, A.D., Garcia, D., Suiero, L. dan Gilart, F. 2014. Improvement Of The Seed Germination, Growth And Yield Of Onion Plants By Extremely Low Frequency Non-Uniform Magnetic Fields. Scientia Horticulturae, 176 (2014): 03-09
- Souza, A.D., Gracia, D., Suiero, L., Licea L. dan Porras, E. 2005. Pre-sowing magnetic treatment of tomato seeds:effects on the growth and yield of plants cultivated late in the season. Spanish Journal of Agricultural Research, 3(1): 113-122
Bagus tulisannya, terus semangat warstek 🙂
terima kasih mas Adi