Sakit Kok Disuruh Makan Banyak? Ini Alasan Ilmiah Mengapa Nutrisi Khusus Diperlukan Saat Sakit

Banyak orang saat sakit justru kehilangan nafsu makan. “Perut nggak enak,” “nggak doyan,” atau “nggak ada tenaga buat makan” sering […]

Banyak orang saat sakit justru kehilangan nafsu makan. “Perut nggak enak,” “nggak doyan,” atau “nggak ada tenaga buat makan” sering jadi alasan. Padahal, nutrisi justru merupakan bagian penting dari proses penyembuhan. Dalam praktik farmasi klinis dan kedokteran nutrisi, pasien yang sedang sakit memerlukan asupan gizi khusus yang berbeda dari orang sehat.

Pertanyaannya: Mengapa tubuh justru membutuhkan lebih banyak nutrisi saat sakit? Nutrisi seperti apa yang diperlukan? Dan bagaimana farmasis berperan dalam hal ini? Untuk artikel lainnya yang berkaitan dengan farmasi, Anda dapat mengunjungi tautan pafikemboro.org.


Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Sakit?

Ketika tubuh sakit — baik karena infeksi, peradangan, luka, atau stres metabolik — terjadi perubahan fisiologis besar-besaran, seperti:

  • Meningkatnya kebutuhan energi untuk proses penyembuhan
  • Peningkatan metabolisme karena respon imun
  • Kerusakan jaringan yang perlu diperbaiki
  • Penurunan nafsu makan akibat demam, mual, atau obat-obatan

Jika tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan:

  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan massa otot
  • Penyembuhan luka yang lambat
  • Gangguan imunitas

📚 Referensi: ASPEN Guidelines for Nutrition Support, 2020.


Mengapa Nutrisi Khusus Diperlukan Saat Sakit?

1. Mempercepat Proses Penyembuhan

Nutrisi menyediakan bahan baku untuk:

  • Memperbaiki jaringan rusak (protein, vitamin C, zinc)
  • Mendukung kerja sel imun (vitamin A, D, E, selenium)
  • Memproduksi energi untuk mempercepat pemulihan

Contohnya: pasien pasca operasi membutuhkan protein tinggi untuk regenerasi luka.


2. Meningkatkan Sistem Imun

Sistem imun aktif membakar banyak kalori dan membutuhkan dukungan mikronutrien agar tetap optimal. Beberapa nutrisi penting untuk sistem imun:

  • Vitamin C dan E sebagai antioksidan
  • Vitamin D untuk regulasi sel imun
  • Zinc untuk diferensiasi sel T dan B
  • Protein sebagai bahan baku antibodi

📚 Referensi: Gombart et al., 2020. Nutrients and immune function.


3. Mengganti Nutrisi yang Hilang Akibat Efek Sakit atau Obat

Saat sakit, tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan elektrolit melalui:

  • Demam
  • Muntah
  • Diare
  • Luka terbuka atau operasi

Obat-obatan seperti antibiotik juga bisa:

  • Mengganggu flora usus
  • Menurunkan penyerapan vitamin B kompleks
  • Menyebabkan hipokalemia atau defisiensi magnesium

Solusinya: mengganti nutrien yang hilang lewat makanan tinggi elektrolit (kalium, natrium), cairan, dan suplemen mikronutrien.


4. Mencegah Komplikasi Gizi dan Katabolisme Otot

Tanpa asupan nutrisi yang memadai, tubuh akan memecah otot (katabolisme) untuk menghasilkan energi dan protein bagi sistem imun. Ini menyebabkan:

  • Kelemahan otot
  • Mobilitas menurun
  • Risiko jatuh dan infeksi meningkat, terutama pada lansia

📚 Referensi: Wolfe RR. (2006). The underappreciated role of muscle in health and disease.


Jenis Nutrisi Penting Saat Sakit

NutrienFungsi Saat SakitSumber Alami
ProteinRegenerasi jaringan, pembentukan antibodiTelur, ikan, ayam, tahu, tempe
Vitamin CAntioksidan, penyembuhan lukaJeruk, tomat, paprika
ZincAktivasi imun, perbaikan jaringanBiji labu, seafood, telur
Vitamin DRegulasi sistem imunIkan, kuning telur, suplemen
KaliumKeseimbangan elektrolit, fungsi jantungPisang, kentang, alpukat
Serat larutMenjaga saluran cerna saat konsumsi antibiotikOat, pisang, apel, sayuran

Contoh Kondisi Sakit dan Nutrisi Khususnya

✅ Demam dan Infeksi Saluran Napas

  • Tambah asupan cairan
  • Vitamin C, D, zinc
  • Protein sedang-tinggi

✅ Diare dan Muntah

  • Oralit atau cairan elektrolit
  • Pisang, nasi putih, apel
  • Hindari makanan berserat kasar dan tinggi lemak

✅ Pasca Operasi atau Luka Bakar

  • Protein tinggi
  • Zinc dan vitamin A untuk regenerasi luka
  • Suplemen jika pasien tidak mampu makan cukup

✅ Sakit Kronis (TBC, kanker, HIV)

  • Kalori dan protein tinggi
  • Suplemen mikronutrien lengkap (multivitamin)
  • Pantauan berat badan dan massa otot

Peran Farmasis dalam Manajemen Nutrisi Pasien Sakit

Farmasis berperan penting dalam:

  1. Memberikan konseling gizi sederhana
  2. Merekomendasikan suplemen yang aman dan legal
  3. Memastikan tidak terjadi interaksi obat-suplemen
  4. Membantu pemilihan produk nutrisi enteral (oral atau sond feeding)

Contoh konseling farmasis:

“Karena ibu sedang minum antibiotik dan belum bisa makan banyak, saya sarankan konsumsi yoghurt probiotik dan suplemen vitamin B kompleks, agar usus tetap sehat dan nafsu makan cepat kembali.”


Studi Kasus

Seorang pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit dan mengalami nafsu makan turun drastis. Setelah konseling farmasis:

  • Diberikan makanan lunak tinggi kalori seperti bubur ayam + telur
  • Tambahan jus jeruk dan air kelapa untuk hidrasi
  • Diberikan suplemen vitamin C dan zinc

Pasien menunjukkan peningkatan energi dan trombosit dalam 3 hari.


Kesimpulan

Nutrisi saat sakit bukan sekadar pelengkap, tapi bagian integral dari proses penyembuhan. Tanpa nutrisi yang tepat, kerja obat akan kurang maksimal dan pemulihan bisa terhambat. Oleh karena itu:

✅ Nutrisi saat sakit harus:

  • Tinggi protein dan kalori
  • Kaya vitamin dan mineral tertentu
  • Disesuaikan dengan jenis penyakit dan toleransi pasien

Farmasis, bersama tim medis lainnya, memiliki peran besar dalam edukasi dan pemberian terapi nutrisi pendukung yang aman, tepat, dan efektif. Maka, jangan abaikan makan saat sakit — nutrisi adalah obat kedua setelah obat medis itu sendiri.


Daftar Pustaka

  1. Gombart, A. F., Pierre, A., & Maggini, S. (2020). A review of micronutrients and the immune system–working in harmony to reduce the risk of infection. Nutrients, 12(1), 236.
  2. Wolfe, R. R. (2006). The underappreciated role of muscle in health and disease. American Journal of Clinical Nutrition, 84(3), 475–482.
  3. ASPEN. (2020). Nutrition Support for Acute and Chronic Illness. American Society for Parenteral and Enteral Nutrition.
  4. WHO. (2021). Nutrition advice for adults during the COVID-19 outbreak.
  5. Boullata, J. I., & Armenti, V. T. (2015). Handbook of Drug-Nutrient Interactions (2nd ed.). Springer.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top