Hutan boreal, yang tersebar di daerah dingin di lintang tinggi, dianggap sebagai salah satu ‘brankas’ global bagi karbon tanah, dengan sekitar 30 persen dari total karbon tanah di dunia disimpan di sana. Lebih lanjut, hutan boreal adalah jenis hutan yang tersebar luas di daerah beriklim dingin di belahan bumi utara, dengan ciri khas pohon conifer dan tanaman bertinggi rendah. Memainkan peran penting dalam menyimpan karbon, hutan boreal menyimpan sekitar 30 persen dari total karbon tanah di dunia. Namun, penelitian dari Duke University menemukan bahwa kandungan mangan dalam tanah hutan boreal dapat mengurangi kapasitasnya untuk menyimpan karbon, menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi dinamika karbon dalam ekosistem ini.
Sebuah penelitian global jangka panjang yang dilakukan oleh para peneliti dari Duke University mengungkapkan bahwa kandungan di mangan dalam tanah hutan boreal dapat mengurangi kapasitas hutan ini untuk menyimpan karbon.
Proses alami di hutan boreal melibatkan dekomposisi materi organik, seperti daun yang terurai, kemudian menjadi bagian dari lapisan humus. Lapisan ini, yang merupakan penyusun utama tanah hutan boreal, merupakan tempat utama penyimpanan karbon. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan mangan dalam lapisan humus ini dapat mempercepat proses dekomposisi, yang pada gilirannya melepaskan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer daripada biasanya.
Tingkat mangan dalam tanah boreal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk proses alami dan aktivitas manusia. Beberapa kegiatan industri, seperti peleburan logam atau pembakaran bahan bakar yang mengandung mangan, dapat menyebabkan mangan dilepaskan ke atmosfer, yang kemudian terdeposisi kembali ke tanah di daerah boreal. Ini adalah salah satu contoh bagaimana intervensi manusia dapat memengaruhi siklus alami karbon.
Para peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dalam bidang ini, serta perlunya tindakan yang tepat dalam merespons temuan-temuan tersebut. Studi ini menyoroti pentingnya pendekatan yang terintegrasi dalam pengelolaan lahan dan mitigasi iklim. Hal ini menegaskan bahwa tantangan perubahan iklim membutuhkan kerja sama lintas disiplin ilmu dan lintas sektor untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.
Pentingnya penelitian ini tidak hanya terbatas pada pemahaman ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mangan mempengaruhi penyimpanan karbon di hutan boreal, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam meminimalkan pelepasan karbon dioksida ke atmosfer.
Referensi:
[1] https://nicholas.duke.edu/news/manganeses-surprising-role-soil-carbon-sequestration diakses pada 30 Maret 2024
[2] Yunyu Zhang, Sarah E. Hobbie, William H. Schlesinger, Björn Berg, Tao Sun, Jiaojun Zhu. Exchangeable manganese regulates carbon storage in the humus layer of the boreal forest. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2024; 121 (13) DOI: 10.1073/pnas.2318382121
Alumni S1 Kimia Universitas Negeri Makassar. Pengajar kimia, penulis di warstek.com.