Penelitian Membuktikan: Takdir Manusia Modern adalah Malas Gerak

Dalam era modern yang penuh dengan kemajuan teknologi, banyak orang ingin merasakan pengalaman serba cepat dan praktis. Jika memungkinkan produktivitas […]

Dalam era modern yang penuh dengan kemajuan teknologi, banyak orang ingin merasakan pengalaman serba cepat dan praktis. Jika memungkinkan produktivitas tanpa pergerakan menjadi impian. Dilansir dari majalah Time pada akhir Januari 2024, dalam sebuah catatan dilaporkan bahwa manusia modern kini lebih cenderung melakukan aktivitas bersantai-santai dibandingkan bergerak atau dalam istilah medis disebut sedentary lifestyle. Kenyataan ini rasanya menjadi fakta menggelitik yang harus kita terima terlebih dengan realita zaman sekarang.

Penyebab Malas Gerak

Setidaknya ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap gaya hidup malas gerak untuk manusia modern. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang memudahkan akses manusia ke dunia tanpa batas meski dengan gerak terbatas. Dengan kian pesatnya kemajuan zaman, informasi didapat dengan mudah dan instan. Dalam hal rutinitas keseharian pun semakin didominasi dengan jenis pekerjaan yang dilakukan di dalam ruangan dan berhadapan dengan laptop atau komputer. Tuntutan zaman ini yang akhirnya memberi kontribusi dalam pembentukan pola hidup masyarakat yang kian pasif.

Bahaya Malas Gerak

Memang segala kemudahan yang dirasakan tersebut membawa dampak baik bagi aktivitas secara umum. Namun, tak dipungkiri jika lambat laun gaya hidup malas gerak pun akan membawa dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Sebuah penelitian dari European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) pada tahun 2008 melaporkan bahwa kematian akibat kebiasaan malas gerak ternyata memiliki jumlah dua kali lebih banyak dibandingkan kematian akibat obesitas.  Penelitian yang melibatkan pengumpulan data dari sejumlah responden yang diwakili kelompok usia, jenis pekerjaan, dan latar belakang sosial ini turut menegaskan pernyataan WHO yang menyebut bahwa malas gerak menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. 

Lebih lanjut, kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko timbulnya beragam penyakit seperti jantung, obesitas, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya. Selain itu, gaya hidup malas gerak dan sering rebahan pun juga dapat berdampak pada menurunnya kualitas tidur, kesejahteraan mental, dan produktivitas. Hingga akhirnya akan berujung pada mudahnya merasa cemas, stress, lesu, dan kurang semangat. Hal ini menunjukkan perlunya kesadaran dan tindakan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif dan seimbang.

Kesimpulan

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa meskipun kemudahan teknologi ada dalam genggaman tak lantas membuat diri dimanjakan. Memulai untuk membiasakan hidup sehat, aktif bergerak, dan mengubah gaya hidup menjadi lebih seimbang adalah kunci yang semoga bisa diupayakan. Dengan demikian, tentu kita berharap dapat menghindari takdir sebagai masyarakat modern yang malas gerak dan mencapai kesehatan serta kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

Referensi

Aulia, Luki. 2024. Takdir Manusia Modern adalah Rebahan, Bukan Olahraga. Dalam https://www.kompas.id/baca/internasional/2024/02/04/malas-olahraga-salahkan-otak-kita.

Wuryani, Sri Mardilah. 2022. Egek Jangka Panjang Malas Gerak. Dalam https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/959/efek-jangka-panjang-malas-gerak-bagi-kesehatan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top