Siapa pembaca yang hari ini belum menggunakan produk kecantikan? Entah skincare, kosmetik, ataupun aksesoris lainnya yang bikin pembaca semakin “glowing“. Di era industri kini, penggunaan skincare maupun produk kecantikan lainnya memang seperti kebutuhan pokok bagi kebanyakan masyarakat. Dan memang, industri kecantikan merupakan salah satu industri terbesar di dunia, dengan nilai pasar yang sangat menggiurkan dan akan terus tumbuh. Gaya dan ekspresi diri memainkan peran penting dalam kehidupan kini. Namun, dampak lingkungan dari industri kecantikan dan bahan-bahan di dalamnya ini sangatlah besar dan tidak dapat diabaikan. Mulai dari sampah kemasan yang berlebihan hingga penggunaan sumber daya alam seperti kelapa sawit dan kedelai, industri kecantikan memiliki dampak keberlanjutan yang signifikan!
Sisi Buruk Produk Kecantikan
Mengutip artikel berjudul “Beauty at What Cost? The Environmental Impact of Cosmetic Ingredients and Materials” dalam website Sustainable Earth, kemasan kecantikan dapat menghasilkan sekitar 120 miliar unit sampah setiap tahunnya (meliputi skincare, kosmetik, dan alat kecantikan lainnya), termasuk plastik, kertas, kaca, dan logam yang tidak melalui proses daur ulang dengan benar. Akhirnya, sampah-sampah tersebut hanya berakhir di tempat pembuangan sampah. Banyak produk kecantikan juga menciptakan permintaan tinggi akan minyak alami, yang mengarah pada budidaya yang luas: merusak habitat alami melalui pembukaan lahan, dan mencemari tanah dan air melalui pestisida dan pupuk. Tak kalah mengerikannya, di balik aktivitas industri kecantikan terjadi praktik tidak etis seperti penggunaan mika (debu mineral silikat alami), yang terkandung dalam banyak kosmetik untuk menciptakan kilau pada riasan. Penambangan mika telah mendapat banyak kecaman dari para pencinta lingkungan, karena studi menunjukkan adanya tenaga kerja anak yang luas dan tidak terungkap di tambang di seluruh Jharkhand dan Bihar, India.
Agar dapat bijak dalam mengonsumsi produk kecantikan, penting untuk menyadari produk yang kita konsumsi dan dampaknya terhadap lingkungan. Saat membeli produk kecantikan baru, penting untuk mempertimbangkan bagaimana proses pembuatan produk tersebut, dan apa yang terkandung dalam produk tersebut. Meskipun suatu saat kita tergoda untuk membeli produk kecantikan baru dengan review “sempurna” oleh influencer ternama, konsumer bijak harus memeriksa fakta produk, berhati-hati terhadap praktik greenwashing dan memastikan bahwa produk tersebut adalah yang kita butuhkan.
Greenwashing merujuk pada praktik pemasaran atau periklanan yang menyesatkan, di mana sebuah perusahaan atau produk mencoba menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan atau lingkungan secara tidak akurat atau berlebihan. Praktik greenwashing seringkali bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan tanpa adanya perubahan nyata dalam praktik bisnis atau produk. Contohnya, sebuah produk kecantikan dapat menggunakan kemasan berwarna hijau dan menyertakan klaim “ramah lingkungan” tanpa menyediakan bukti konkret atau mengabaikan dampak negatif yang sebenarnya dari produksi atau bahan-bahan yang digunakan. Oleh karena itu, konsumen perlu berhati-hati dan memeriksa klaim keberlanjutan dengan lebih kritis untuk memastikan bahwa perusahaan atau produk tersebut benar-benar berkomitmen pada praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Bijak Menggunakan Produk Kecantikan
Berikut adalah beberapa tips untuk konsumen bijak yang ingin lebih peduli terhadap lingkungan:
- Pilah kemasan produk dan jangan buang sembarangan. Pembaca bisa menyalurkan kemasan produk kecantikan ke lembaga pengolah sampah.
- Pilih kemasan produk kecantikan berukuran besar. Hal ini untuk menekan konsumsi kemasan produk, bahkan jika tersedia konsumer bisa memanfaatkan fasilitas isi ulang.
- Pilih produk dengan bahan-bahan yang lebih berkelanjutan. Hindari produk dengan bahan-bahan yang berasal dari sumber daya alam yang langka atau melalui proses yang merusak lingkungan. Pilih produk dengan bahan-bahan yang dapat diperbarui atau melalui proses produksi dengan cara yang berkelanjutan.
- Pakai secukupnya. Gunakan produk kecantikan yang menjadi kebutuhan dan bersifat secukupnya, hindari konsumsi produk hanya karena promo atau sekadar coba-coba.
Dengan menerapkan tips-tips ini, kita dapat membantu mengurangi dampak bahaya industri kecantikan terhadap lingkungan. Self-care boleh, tapi jangan lupa earth-love dengan ikut merawat lingkungan ya!
Referensi
- https://sustainable-earth.org/cosmetic-ingredients/#:~:text=Some%20common%20makeup%20ingredients%2C%20such,and%20pollution%20in%20the%20landfill. diakses pada 29 Januari 2024
- https://greennetwork.id/unggulan/kenalan-dengan-greenwashing-dan-cara-menghindarinya/ diakses pada 29 Januari 2024
Alumni departemen kesehatan lingkungan Universitas Indonesia. Tertarik pada dunia menulis artikel ilmiah poluler dan diskusi isu mengenai lingkungan dan kesehatan.