Mengenal Planet Saturnus

Halo semua, apa yang kalian tahu tentang planet Saturnus ini? Pasti kebanyakan dari kalian yang menganggap Saturnus sebagai planet bercincin […]

Halo semua, apa yang kalian tahu tentang planet Saturnus ini? Pasti kebanyakan dari kalian yang menganggap Saturnus sebagai planet bercincin kan? Yap, Saturnus menjadi salah satu planet dari 4 planet bercincin sekaligus menjadi planet terbesar kedua di Tata Surya setelah Jupiter. Ingin tahu lebih banyak tentang Saturnus? Yuk simak penjelasan dibawah ini ya.

Sekilas Tentang Planet Saturnus

Saturnus dengan satelit alami terbanyak di Tata Surya ini sejak zaman dulu dikenal umat manusia karena kecerahan dan kedekatannya dengan Bumi. Dari lima planet yang terlihat (Merkurius, Venus, Mars, dan Jupiter), Saturnus merupakan planet paling jauh dari Bumi. Dengan jarak rata-rata mencapai 9,6 SA dari Matahari. Butuh waktu sekitar 1 jam 29 menit cahaya dari Bumi agar sampai di Saturnus. Saturnus telah diamati sejak zaman kuno oleh berbagai budaya di seluruh dunia. Oleh karena itu, tidak ada yang bisa dianggap sebagai orang pertama yang menemukan planet bercincin ini.

blank
Saturnus dan wahana Cassini

Pengamatan menggunakan teleskop pertama kali di lakukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Karena teleskop mentah yang tersedia pada saat itu, Galileo gagal mengamati cincin Saturnus. Saat itu dia mengira bahwa planet itu dikelilingi oleh dua bulan yang sangat dekat, tetapi ketika dia melihat lagi, benda-benda itu menghilang. Beberapa tahun setelahnya, pengamatan yang dilakukan oleh Christiaan Huygens pada tahun 1659, mampu menjelaskan misteri tersebut. Dia menyimpulkan bahwa sebenarnya objek tersebut merupakan sistem cincin yang mengelilingi Saturnus.

Saturnus terbentuk bersama dengan Tata Surya lainnya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Gravitasi menarik gas dan debu yang berputar bersama-sama yang setelahnya raksasa gas tercipta. Sekitar 4 miliar tahun yang lalu, Saturnus menetap di posisinya saat ini di tata surya bagian luar.

blank
Saturnus

Jarak, Ukuran, Massa, Orbit Dan Rotasi

Saturnus memiliki jarak sekitar 9,6 AU. Planet ini merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya. Radiusnya mencapai 58,232 km dengan diameter 120,536 km. Ukuran planet tersebut hampir 9,5 kali lebih besar dari diameter Bumi. Adapun cahaya dari Bumi sampai Saturnus bisa mencapai 1 jam 29 menit.

Luas permukaannya itu 83 kali lebih besar dari Bumi, dan massanya pun mr 95 kali lebih besar. Bumi 8 kali lebih padat dari Saturnus. Kepadatan Saturnus diperkirakan sekitar 0,687 g/cm 3 , kurang padat daripada air karena komposisi gasnya.

Saturnus memiliki rotasi terpendek kedua di tata surya setelah Jupiter, dengan waktu sekitar 10,6 jam saja. Adapun satu tahun membutuhkan waktu 29,5 tahun Bumi dengan kecepatan orbit rata-ratanya mencapai 9,68 km/s – 6,01 mi/s. Orbit Saturnus itu berbentuk elips yang memiliki kemiringan sekitar 2,48° relatif terhadap bidang orbit Bumi. Adapun jarak perihelion dan aphelion itu rata-rata mencapai 9,195 dan 9,957 AU.

Struktur Dan Atmosfer Planet

Saturnus terdiri dari hidrogen dan helium, dan kepadatan Saturnus itu paling dari semua planet di Tata Surya. Planet ini juga tidak memiliki permukaan yang solid seperti Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Bagian dalamnya sangat panas sekitar 11.700 °C dan memancarkan 2,5 kali jumlah energi yang dihasilkannya ke luar angkasa daripada yang diterimanya dari Matahari. Di perkirakan massa inti berkisar antara 9-22 kali lebih besar daripada Bumi. Hal tersebut bakal menghasilkan diameter sekitar 25.000 km. Adapun lapisan hidrogen metalik cair tebal yang diikuti oleh lapisan cair hidrogen molekul jenuh helium secara bertahap bertransisi menjadi gas dengan ketinggian yang meningkat. Lapisan terluar saja membentang sejauh 1.000 km yang terdiri dari gas.

Tekanan atmosfer Saturnus cukup kuat sehingga bisa membuat gas menjadi cair. Rata-rata suhu atmosfer atas Saturnus itu sekitar -175°C. Suhu tersebut memang cukup dingin untuk ukuran raksasa gas, sementara di bawah awan suhunya berubah menjadi jauh lebih panas. Untuk atmosfer terdiri dari gas amonia, hidrosulfida amonia, dan air. Material tersebut mempengaruhi penampilan planet berwarna kuning kecoklatan sebagaimana yang biasa kita lihat. Atmosfer luar Saturnus mengandung 96,3% molekul hidrogen dan 3,25% helium, ini berdasarkan volume ya gais.

Bintik Putih Besar Saturnus terdiri dari banyak sekali badai periodik yang cukup besar untuk bisa dilihat dari Bumi melalui teleskop. Bintik tersebut memiliki lebar beberapa km yang mengelilingi planet ini. Perkiraan ini terjadi sekali setiap 30 tahun Bumi. Untuk Kutub Selatan Saturnus memiliki pusaran kutub yang terbilang hangat, yang menjadikannya satu-satunya contoh fenomena semacam itu di Tata Surya. Sementara suhu di Saturnus biasanya 185 °C, suhu di pusaran lebih sering bersuhu 122 °C. Hal ini di duga sebagai tempat terhangat di Saturnus.

Pusaran Kutub Saturnus

Di kutub utara Saturnus, pusaran yang membentuk pola gelombang heksagonal yang bertahan di atmosfer sekitar 78°LU yang pertama kali dicatat dalam gambar Voyager. Sisi segi enam memiliki panjang masing-masing sekitar 13.800 km yang lebih panjang dari diameter Bumi. Ini berputar dengan periode sekitar 10 jam 39 menit lamanya.

blank
Pusaran kutub utara Saturnus

Untuk pusaran kutub selatan, Pencitraan teleskop luar angkasa Hubble menunjukkan adanya aliran jet di daerah tersebut. Namun ini tidak ada pusaran kutub yang kuat atau gelombang heksagonal. Setelah itu, wahana Cassini mengamati badai ini seperti badai yang terkunci di Kutub Selatan yang memiliki dinding mata yang jelas. Awan jenis ini memang belum pernah terlihat di planet lain kecuali Bumi. Peneliti menyakini bahwa badai Kutub Selatan mungkin saja sudah ada selama miliaran tahun. Nah, pusaran selatan ini memiliki kecepatan angin sekitar 500/km per jam.

blank
Pusaran kutub selatan Saturnus

Satelit Alami Saturnus

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Saturnus memiliki satelit alami terbanyak di Tata Surya dengan jumlah 82 bulan. Ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa meter saja hingga ratusan kilometer. Bulan di Saturnus di kelompokan menjadi Satelit Regular, dan Satelit tidak beraturan. Salah satu satelit di Saturnus adalah Titan, ini adalah bulan pertama Saturnus yang ditemukan pada tahun 1655 oleh astronom Christiaan Huygens. Titan merupakan bulan terbesar di Saturnus sekaligus bulan terbesar kedua di Tata Surya.(Pelajari Selengkapnya Di Sini)

blank
Beberapa satelit dari 82 satelit di Saturnus.

Cincin Saturnus

Sistem cincin Saturnus merupakan sistem cincin yang terbesar dan paling kompleks di seluruh Tata Surya. Tidak ada planet lain di tata surya kita yang memiliki cincin seindah dan spektakuler seperti yang ada pada Saturnus. Begitu luas dan cerahnya cincin Saturnus jika dilihat melalui teleskop di langit malam. Sebagaimana yang kita tahu bahwa Galileo Galilei merupakan orang pertama yang diketahui mempelajari langit melalui teleskop. Dia saat itu membuat sejarah baru dalam astronomi ketika ia menemukan empat bulan terbesar Jupiter pada tahun 1610 silam. Di tahun yang sama ia juga mengamati cincin Saturnus. Meskipun Saturnus kira-kira dua kali lebih jauh dari Bumi dari Jupiter, cincin Saturnus begitu jauh, besar dan cemerlang.

blank
Saturnus beserta cincinnya

Saat itu, Galileo tidak benar-benar mengerti apa yang dia lihat. Selama berabad-abad lamanya semenjak penemuan cincin Saturnus, itu menjadi teka-teki. Para ilmuwan telah lama mencoba memahami komposisi yang tepat dari cincin, serta usia dan asalnya. Para ilmuwan bahkan tidak mengetahui massanya secara tepat. Hingga Cassini yang di luncurkan tahun 1997 silam berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Cincin Saturnus di ketahui terbuat dari es dan sisa-sisa batu dari komet, asteroid, dan bulan. Sistem ini terdiri dari empat cincin utama beserta tiga cincin luar yang lebih redup. Cincin terdiri dari banyak partikel kecil dengan ukuran mulai dari mikrometer hingga satu meter. Panjang cincin Saturnus itu mencapai sekitar 282.000 km dari planet ini. 

blank
Ilustrasi Cincin Saturnus

Empat cincin utama meliputi Cincin A, Cincin B, Cincin C, dan cincin D. Sedangkan cincin redup terdiri dari Cincin G, Cincin F, dan Cincin E. Terdapat celah di antara kelompok-kelompok yang dikenal sebagai divisi. Ada dua celah yang di ketahui yaitu divisi Cassini yang menjadi celah antara cincin A dengan cincin B dan satu lagi yaitu divisi Roche.

Cincin Utama

Cincin utama itu tersebar mulai dari jarak 7.000 km hingga 80.000 km dari khatulistiwa Saturnus. Material cincin ini terbuat dari silikat, tholin, dan 99,9% air es murni. Partikel yang membentuk cincin utama berkisar dari 1 cm hingga 10 cm.

  • Cincin A adalah cincin utama terluar planet Saturnus yang di perkirakan memiliki ketebalan antara 10 hingga 30 meter.
  • Cincin B adalah cincin utama yang paling terang, terbesar, sekaligus yang paling masif dari semua cincin utama. Ketebalannya pun mencapai 5 hingga 15 meter. Cincin B memiliki struktur vertikal pada lapisan luar yang menyimpang hingga 2,5 kilometer dari bidang utamanya. Total massa cincin B di perkirakan hanya 7 kg saja.
  • Cincin C itu cukup lebar dan sangat redup yang di temukan oleh George Bond dan William Lassell pada tahun 1850 dengan ketebalan 5 meter dan massa mencapai 1,1 x 10^18 kg.
  • Cincin D merupakan cincin terdekat di Saturnus yang sangat lemah dalam penampilan yang memiliki struktur skala halus dengan gelombang yang berjarak 30 km.
Cincin Redup

Cincin redup Saturnus itu tersebar, berdebu, yang berlokasi dibagian terluar Saturnus. Mereka terdiri dari partikel berukuran kecil dan es air seperti cincin utama. 

  • Cincin F adalah yang paling aktif di tata surya yag berjarak 3.000 km dari Cincin A.
  • Cincin G itu sangatlah tipis yang terletak di antara Cincin E dan Cincin F. 
  • Sedangkan Cincin E sangat luas yang terdiri dari amonia, es air dengan silikat, dan karbon dioksida.

Penutup

Terlepas dari fakta-fakta Saturnus ini, sebenarnya masih banyak lagi misteri yang belum kita ketahui. Untuk itu masih sangat diperlukan misi-misi ke planet Saturnus maupun ke satelit alaminya, salah satunya misi Dragonfly yang bakal di luncurkan pada beberapa tahun mendatang untuk meneliti Titan. Mungkin segini saja yang dapat kami sampaikan. Mohon koreksinya, terima kasih dan semoga bermanfaat.

Sumber :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *