Belakangan publik kembali ramai dengan isu “kopi sianida”. Hal ini muncul karena hadirnya sebuah film dokumenter oleh Netflix yang mengangkat kisah persidangan kasus kriminal dengan terdakwa Jessica Wongso. Kasus ini berawal pada pertemuan terdakwa dengan korban di sebuah kafe di Jakarta pada 6 Januari 2016. Kemudian persidangan kasus ini pun ditutup dengan vonis 20 tahun penjara kepada Sang Terdakwa1. Lalu, apakah benar sianida dapat membunuh seseorang melalui kopi?
Gambar 1. Ilustrasi es kopi
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/4222193392079407/
Sianida dan Karakternya
Sebelum lebih jauh, mari kenali dulu zat yang “dituduh” menyebabkan kematian Mirna, Sang Korban. Sebenarnya, dalam kehidupan sehari-hari pun kita dapat dengan mudah menemui kandungan sianida. Zat ini dapat berupa gas, cairan, maupun padatan. Adapun jenis-jenis sianida yang biasa terdapat dalam aktivitas manusia meliputi2:
- HCN (hidrogen sianida) atau CNCl (sianogen klorida) dalam bentuk gas atau cairan.
- NaCN (garam sianida) atau KCN (potassium sianida) dalam bentuk kristal.
Manusia memanfaatkan sianida dalam beberapa aktivitas industri yaitu sebagai pembunuh hama, pelapis listrik, dan proses penambangan2,3. Namun ternyata, sianida juga terkandung dalam singkong, emisi kendaraan bermotor, serta asap rokok!2 Kabar baiknya, manusia memiliki batas toleransi adanya kandungan sianida dalam tubuh. Meskipun demikian, akumulasi kandungan sianida dalam jumlah tertentu pada tubuh tentu akan mempengaruhi kesehatan. Lalu, apa saja ya pengaruh sianida bagi kesehatan tubuh kita?
Gambar 2. Infografis sianida dalam makanan sehari-hari
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160112195240-265-103847/mengenal-sianida-pada-makanan-sehari-hari
Sianida Berbahaya Bagi Manusia
Pengaruh pajanan (masuknya) sianida bagi tubuh manusia terbagi menjadi 2 kategori: pengaruh jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). Pada jangka pendek, HCN dapat menimbulkan kematian jika seseorang menghirup sebanyak 100 miligram per meter kubik. Jika seseorang keracunan gas ini pada sekitar 6 – 49 miligram per meter kubik, maka ia akan merasa lemas, sakit kepala, sesak, mual, iritasi mata dan kulit3. Dalam jangka panjang, keracunan sianida dapat mempengaruhi kerusakan sistem pernapasan, jantung, saraf, bahkan CNS (Central Nerve System)2,3.
Selain melalui saluran pernapasan, sianida juga dapat masuk ke tubuh dalam bentuk racun pada makanan dan minuman loh! Sebagian jumlah sianida dalam tubuh manusia akan melalui proses metabolisme dan tubuh mengeluarkannya menjadi tiosianat dalam urin. Kemudian dalam kadar tertentu, sianida yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang sama dengan akibat keracunan gas sianida. Beberapa gejala keracunan sianida adalah sesak napas, kemudian kejang dan hilangnya kesadaran. Jika kulit terkena gas sianida, maka kulit akan mengalami iritasi dan luka4.
Sianida sebagai Racun Pembunuh
Literatur menyatakan bahwa konsumsi kandungan sianida pada makanan atau minuman dalam jumlah tertentu memang dapat mengakibatkan kematian4. Sehingga, kita perlu cermat dan berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman, termasuk dalam hal cara mengolahnya. Melansir halaman web Alodokter5, penanganan ketika seseorang mengalami keracunan sianida melalui makanan atau minuman yaitu dengan jangan berusaha meminum sesuatu atau berusaha membuat diri sendiri muntah. Segera bawa korban keracunan ke tenaga medis terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
REFERENSI
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/25/171500965/kembali-mencuat-ini-perjalanan-kasus-kopi-sianida-jessica-wongso-2016-silam?page=all
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2023. Cyanide: Exposure, Decontamination, Treatment.Diakses dari https://www.cdc.gov/chemicalemergencies/factsheets/cyanide.html
- Environment Protection Agency (EPA). 2016. Cyanide Compounds. Diakses dari https://www.epa.gov/sites/default/files/2016-09/documents/cyanide-compounds.pdf
- Agency for Toxic Substances and Disease Registry. nd. Toxicological Profile for Cyanide. Diakses dari https://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp8-c1.pdf
- Alodokter. 2022. Keracunan Sianida. Diakses dari https://www.alodokter.com/keracunan-sianida