Isu Suntik Hormon pada Ayam : Masih Amankah Makan Daging Ayam bagi Anak?

Ditulis oleh Zakaria Husein Abdurrahman. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang cukup murah dan mudah didapatkan oleh […]

blank

Ditulis oleh Zakaria Husein Abdurrahman.

Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang cukup murah dan mudah didapatkan oleh masyarakat Indonesia, apakah masih layak dan aman untuk dikonsumsi?

Buntut Promo BTS Meal, 6 Gerai McD di Jaktim Disegel | Republika Online
Kerumunan Ojek Online Pemesanan BTS Meal di McD (Sumber: Republika)

Masih ingat salah satu restoran makanan cepat saji Mc Donald yang beberapa waktu yang lalu diserbu oleh para Army (fans boyband BTS)? Restoran ini merupakan salah satu restoran cepat saji dengan menu utama olahan daging ayam dari jenis ayam broiler, atau lebih dikenal oleh masyarakat sebagai ayam negeri atau ayam ras. Ayam ras merupakan salah satu jenis ayam yang paling banyak dipelihara sebagai hewan ternak di Indonesia bahkan di dunia. Ayam jenis ini berasal dari ayam hutan liar yang telah mengalami domestikasi (penjinakan). Budidaya ayam secara komersial dimulai awal abad ke-19 yang secara bertahap menuju sistem modern[1]. Perkembangan industri ayam ras di Indonesia sendiri dibagi menjadi lima fase, yaitu fase pertama (1990-1996) periode sebelum krisis moneter, fase kedua (1997-1999) sebagai periode krisis ekonomi dan moneter, fase ketiga (2000-2007) periode wabah flu burung, fase keempat (2007-2009) periode krisis moneter global, dan fase kelima pada (2010-sekarang) merupakan periode perubahan iklim. Industri peternakan ayam ras di dalam negeri tetap tumbuh dan mengalami kemajuan walaupun diterpa berbagai tantangan pada lima fase tersebut. Buktinya, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa populasi ayam ras di Indonesia selalu mengalami peningkatan, yang tentu saja diikuti pertumbuhan produksi daging ayam[2],[3].

blank

.POPULASI AYAM RAS PEDAGING 2011-2020 (sumber: BPS)

Pertumbuhan populasi ayam ras yang diikuti penambahan produksi daging ayam tentu saja tidak lepas dari kemajuan teknologi pemeliharaan yang terus mengalami perkembangan. Hal ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat: bagaimana ayam bisa dipelihara dan tumbuh sedemikian cepat? Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai isu yang muncul, antara lain adalah penyuntikan hormon dan penggunaan antibiotik sintetik pada fase pemeliharaannya[4],[5].

Baca Juga : Suka Makan Daging Ayam? Ini Satu Fakta Mengenai AGP yang Perlu Anda Ketahui

Isu Ayam Disuntik Hormon? Mungkinkah?

Isu yang sering beredar adalah hormon juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara cepat pada hewan.  Hal ini dianggap merupakan aksi ambil untung dari pihak produsen atau peternak karena tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk dapat dapat melakukan panen serta mengurangi biaya produksi[4].

Fakta Penyebab Ayam Ras Cepat Besar

Setidaknya ada tiga alasan utama yang mendukung fakta bahwa pemeliharaan ayam ras di Indonesia dapat dipelihara dalam waktu singkat. Alasan pertama adalah genetika dari ayam ras yang selama bertahun-tahun terus mengalami perbaikan melalui penelitian yang mendalam, sehingga yang awalnya membutuhkan waktu beberapa bulan, kini hanya membutuhkan waktu 40 hari.

http://mitravet.com/wp-content/uploads/2019/09/chicken-growth-progression-oxford-university-press.jpg
Perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam ras 1957, 1978, dan 2005 pada umur yang sama (Sumber: Oxford University Press)

Alasan kedua adalah kemajuan penelitian dan teknologi yang berhubungan dengan nutrisi pakan ayam ras. Hal ini berkaitan langsung dengan pemenuhan gizi ayam agar dapat bertumbuh secara optimal. Para ahli sekarang tahu persis apa pakan yang harus diberikan pada strain genetik yang berbeda pada ayam yang dipelihara pada target bobot tertentu dalam hal metabolisme, energi, protein, vitamin, dan mineral.

Alasan ketiga adalah para ahli dan praktisi sudah lebih memahami jenis lingkungan yang dibutuhkan ayam ras untuk memaksimalkan potensi genetik dan nutrisi pakan yang sudah disebutkan di atas. Antara lain menyediakan suhu ruangan yang tepat, kualitas udara, ventilasi, pencahayaan, dan tempat pakan dan minum. Lingkungan yang tepat, ditambah dengan pakan berkualitas tinggi dan genetika unggul dapat menghasilkan ayam yang tidak membutuhkan dan tidak akan mendapat manfaat dari hormon pertumbuhan[6].

Fakta lain yang akan membuat kita tidak percaya lagi terhadap isu suntik hormon pada ayam adalah, bahwa hormon pertumbuhan yang diberikan kepada ayam harus disuntikkan agar efektif, sebab hormon pertumbukan tidak akan bekerja jika diberikan dalam pakan. Perlu diketahui bahwa penelitian menunjukkan agar suntikan hormon pertumbuhan bisa berhasil, ayam perlu menerima beberapa kali suntikan setiap hari. Hal ini tentu saja tidak masuk akal dan justru akan menambah biaya tenaga kerja, mengingat kebanyakan peternak ayam ras saat ini memiliki populasi yang besar, apalagi di zaman kandang modern closed house saat ini peternak rata-rata memiliki populasi ayam di atas 10.000 ekor. Bagaimana cara untuk menangkap setiap ayam beberapa kali sehari dan memberinya suntikan hormon? Berapa orang yang dibutuhkan? Berapa waktu yang dibutuhkan?

Jadi dari tiga alasan utama di atas, tidak ada yang berhubungan dengan suntikan hormon dan daging ayam ras aman untuk dikonsumsi.

Canggih, cara mengelola kandang ayam sistem closed house dikampus II Polbangtan Gowa - Makassar Terkini
Kandang Closed House (sumber: https://makassar.terkini.id/)

Beredar Foto Ayam yang disuntik, Apakah Suntik Hormon?

3 Cara Vaksinasi Ayam Potong Broiler - Chickin Indonesia
Ayam Ras yang Disuntik (Sumber: chickin.id)

Faktanya adalah gambar tersebut adalah proses penyuntikan vaksin pada ayam, layaknya imunisasi pada manusia. Peternak ayam ras menggunakan vaksin yang penggunaannya diawasi dan diatur. Pengunaan vaksin ini tujuannya untuk mengurangi kemungkinan serangan penyakit tertentu. Dalam hal ini, peternak dapat menekan biaya karena melakukan vaksinasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang biayanya lebih murah dan pelaksanannya lebih mudah daripada mengobati penyakit.

Jadi, suntik hormon pertumbuhan pada ayam itu fakta atau hoax, menurut kalian? Tulis di kolom komentar.

Referensi.

[1] Mufid Dahlan dan Nur Hudi. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 2(1)

[2] Ahmad Fatikhul Khasan. 2018. Moral Hazard, Pemindahan dan Ketimpangan Informasi pada Kontrak Ayam Broiler di Indonesia: Pendekatan Empiris Principal-Agent. Universitas Jember

[3] Badan Pusat Statistik. Populasi Ayam Ras di Indonesia. www.bps.go.id. Diakses 24 Juni 2021

[4] Ririn Indriani. 2016. Waspada, Bahaya Makan Daging Ayam Suntik Hormon. https://www.suara.com/health/2016/10/21/195500/waspada-bahaya-makan-daging-ayam-suntik-hormon. Diakses 24 Juni 2021

[5] Zakaria Husein Abdurrahman. 2018. Suka Makan Daging Ayam? Ini Satu Fakta Mengenai AGP yang Perlu Anda Ketahui. https://warstek.com/dagingayam/. Diakses 24 Juni 2021

[6] Banrie. 2013. Chickens Do Not Receive Growth Hormones: So Why All the Confusion? https://www.thepoultrysite.com/articles/chickens-do-not-receive-growth-hormones-so-why-all-the-confusion. Diakses 24 Juni 2021

2 komentar untuk “Isu Suntik Hormon pada Ayam : Masih Amankah Makan Daging Ayam bagi Anak?”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *