Teleskop, Sebuah Alat yang Bisa Membawa Kita Menjelajah Masa Lalu

Pernah tidak kalian dengar atau baca istilah mesin waktu? Entah itu dari lagu, film, artikel, atau berbagai sumber lainnya. Ternyata, […]

blank

Pernah tidak kalian dengar atau baca istilah mesin waktu? Entah itu dari lagu, film, artikel, atau berbagai sumber lainnya. Ternyata, mesin waktu itu nyata adanya lho. Kita bisa melihat masa lalu melalui sebuah alat yang bernama “teleskop”.

Teleskop ini bukan mesin waktu yang akan menyedot kalian ke dalamnya kemudian membawa kalian ke zaman kolonial. Bukan begitu. Teleskop ini adalah mesin waktu yang bisa membuat kita melihat ke masa lalu.

Pada 11 Februari 2021, tim astronom dari Cardiff University di Wales menerbitkan laporan hasil studi mereka mengenai penemuan galaksi “bayi” bernama ALESS 073.1 menggunakan teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array. Penemuan ini mengantarkan kita untuk menyelidiki awal terbentuknya semesta itu sendiri, membawa kita mengarungi waktu miliar tahun yang lalu.

Bagaimana teleskop bisa membawa kita melihat ke masa lalu?

blank

Pada dasarnya, semua hal yang ada dalam astronomi berkaitan dengan perjalanan waktu. Astronomy is history. Mengapa demikian? Karena cahaya menempuh jarak tertentu dan membutuhkan waktu untuk mencapai kita. Bahkan cahaya matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai kita.

Ketika kita memandang ke angkasa, melihat ke kelap-kelip bintang, sesungguhnya kita melihat cahaya dari masa lalu. Mengapa? Karena cahayanya butuh waktu untuk menembus retina mata kita. Mungkin saja, bintang yang kita amati sudah padam sekarang. Kita melihat objek tidak seperti keadaannya sekarang, tetapi kita melihat mereka seperti saat mereka melepaskan cahaya yang telah melintasi alam semesta menuju kita. Oleh karena itu, para astronom dapat melihat lebih jauh ke belakang melalui waktu dengan mempelajari objek yang semakin jauh. Teleskop membantu kita untuk melihat objek-objek yang sangat jauh.

Untuk melihat ke masa lalu menggunakan ‘mesin waktu’ ini, ada kendala utama yang akan kita hadapi. Saat menggunakan teleskop untuk mengamati kosmos di masa lalu, muncul fakta bahwa objek yang posisinya jauh akan tampak lebih redup dibandingkan objek yang posisinya lebih dekat. Oleh karena itu, kita harus menangkap dan menganalisis cahaya dari objek yang semakin redup saat kita ingin mundur lebih jauh ke masa lalu.

Untuk mempelajari galaksi tetangga terdekat kita, yaitu Galaksi Andromeda yang berjarak 2 juta tahun cahaya, dibutuhkan instrumen khusus. Pendamping Bima Sakti ini bersinar satu juta kali lebih terang dibandingkan galaksi serupa yang terlihat pada jarak 2 miliar tahun cahaya! Perbandingan ini memberikan gambaran betapa sulitnya mendapatkan gambar objek yang terbentuk dekat dengan era Big Bang lebih dari 10 miliar tahun yang lalu.

Selama beberapa tahun terakhir, Teleskop Luar Angkasa Hubble telah memperoleh gambar eksposur panjang yang mengungkapkan objek paling redup yang pernah terdeteksi. Beberapa dari objek ini adalah galaksi yang terlihat selama tahap perkembangan awalnya, ketika mereka kaya akan bintang muda, panas, dan sangat bercahaya. Untuk mengintip lebih jauh ke masa lalu, untuk mencapai era ketika bintang-bintang pertama kali mulai bersinar, para astronom membutuhkan teleskop yang dapat mendeteksi intensitas cahaya inframerah yang sangat rendah. Para astronom membutuhkan kepekaan di bagian spektrum inframerah karena cahaya dari bintang-bintang muda di galaksi yang jauh ini, meskipun dipancarkan sebagai cahaya tampak, telah diregangkan oleh perluasan alam semesta untuk tampak kepada kita sebagai cahaya inframerah.

blank
Teleskop Luar Angkasa Hubble

Teleskop Luar Angkasa Hubble dapat mengamati bagian panjang gelombang terpendek dari domain inframerah, tetapi cermin 2,4 meternya terlalu hangat dan terlalu kecil untuk mendeteksi cahaya redup dari galaksi-galaksi muda terjauh. Untuk mengamati galaksi di zaman paling awal, laporan survei merekomendasikan teleskop baru berteknologi canggih yang dirancang untuk bekerja paling baik di bagian spektrum inframerah. Dalam orbit satu juta mil dari Bumi, teleskop ini akan menjadi sangat dingin sehingga pancaran inframerahnya sendiri tidak akan signifikan dibandingkan dengan cahaya dari galaksi-galaksi yang jauh, sesuatu yang tidak pernah dapat dicapai oleh teleskop yang berada di bumi. Selain itu, berada di atas selubung udara Bumi memungkinkan kita melihat radiasi yang tidak dapat menembusnya, dan menjamin gambar paling tajam yang dapat dihasilkan teleskop, bebas dari turbulensi di atmosfer Bumi yang menghambat teleskop di tanah.

Pada 25 Desember 2021 kemarin, NASA telah meluncurkan ‘mesin waktu’ yang akan membawa kita mengarungi masa lalu. Citra pertamanya diperkirakan akan diperoleh saat musim panas di tahun 2022!

blank
Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan roket Ariane 5
blank
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST)

Sumber :

[1] https://www.nap.edu/html/aanm/web/tier2text/telescope.htm diakses 10 Maret 2022

[2] https://nationalgeographic.grid.id/read/132554366/teleskop-bak-mesin-waktu-astronom-temukan-galaksi-muda-dekat-big-bang?page=all diakses 10 Maret 2022

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *