Revolusi Industri Keempat (4IR) adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Laporan terbaru menyebutkan bahwa 4IR akan “membentuk masa depan pendidikan, gender dan pekerjaan” [1] dan 4IR akan membutuhkan “percepatan pelatihan ulang tenaga kerja.” [2] Penjelasan lengkap tentang skema dan kerangka kerja 4IR telah ditulis dalam bentuk buku dengan inventarisasi beberapa teknologi utama yang diduga mendorong 4IR dan beberapa implikasi sosial dari 4IR. Dalam analisis awal evolusi teknologi, 4IR sebagai frase memiliki akar dari Revolusi Industri Pertama yang muncul dari pemanfaatan air dan tenaga uap menuju bentuk manufaktur yang lebih sistematis dan efisien. Gambaran umum Revolusi Industri Pertama menyebutkan bahwa mesin uap diterapkan pada pertambangan di Cornwall dan peran tenaga uap yang meningkatkan skala manufaktur secara besar-besaran. Tenaga uap digambarkan sebagai “jalinan yang terhubung antara batu bara, besi dan kapas.” Asal-usul istilah revolusi industri berasal dari karya tahun 1884 oleh Arnold Toynbee yang berjudul Lectures on the Industrial Revolution. Dalam deskripsi Toynbee tentang revolusi industri, perluasan kekuasaan dan produksi mekanis menjadi sebuah revolusi hanya dari penggabungannya dengan “budaya politis yang menerima perubahan,” termasuk pergeseran dalam pengaturan keuangan serta kemajuan sosial lainnya. Seperti yang dikatakan seorang penulis, “Revolusi Industri tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi mempercepat pertumbuhan karena, dan melalui, transformasi ekonomi dan sosial.” Transformasi sosial dan pendidikan dari tiga revolusi industri pertama memberikan titik awal sebagai pertimbangan tentang transformasi potensial dalam pendidikan tinggi yang timbul dari 4IR. >>>
ücretsiz online arkadaşlık e ekşi jel
