Masa muda yang urakan dan seakan-akan tidak memiliki masa depan ternyata tidak mencerminkan kenyataan yang terjadi di masa depan. Itulah yang terjadi pada Professor Brian Cox. Di tahun 1988 ketika usianya masih 20 tahun (lahir 1968), Brian Cox adalah pemain keyboard dari band rock Inggris yang bernama “Dare”. Mengeluarkan album rock ‘n’ roll untuk yang pertama kalinya dengan judul Out of the Silence (1988).
Perubahan yang besar terjadi ketika Brian Cox diterima di Universitas Manchester Inggris pada jurusan Fisika. Meskipun telah berada di universitas, namun kecintaan kepada Rock ‘n’ Rollnya tidak hilang, terbukti dengan dikeluarkannya 3 album yakni Blood from Stone (1991), D:Ream On Volume 1 (1993), In Memory Of… (2011). Bahkan lagunya pernah menjadi lagu terhits di Inggris yang berjudul “Things Can Only Get Better”. Sambil nyambi bermain music Rock ‘n’ Roll di saat masa kuliahnya, kecintaan Brian Cox mulai tumbuh pada bidang fisika partikel. Bidang yang penulis rasa merupakan cabang bidang fisika yang sangat sulit, karena murni teoritis dan sangat matematis (bayangkan intergral rangkap 3 dan juga terdapat cincin yang mengikat integral rangkap 3 tersebut). Berikut contoh rumus fisika partikel (rumus universal yang diprediksi dapat memprediksi segala sesuatu) yang disampaikan Brian Cox dalam acara TEDx
Berikut video lengkapnya
Siapa yang dapat menyangka bahwa Brian Cox akan menjadi professor? Bahkan mampu menjelaskan rumus yang sangat kompleks yang panjangnya sehalaman itu? Mengutip perkataan Professor Brian Cox pada acara talkshow The Jonathan Ross Show, “Saya (Brian Cox) mendapatkan nilai D untuk mata pelajaran matematika tingkat lanjut (A-Level/advanced level)” Sehingga karena nilai matematika yang jelek tersebutlah Brian Cox melampiaskan pelariannya pada band Rock ‘n’ Roll.
Sekarang Profesor Brian Cox adalah guru besar di Fakultas Physics and Astronomi Universitas Manchester. Dengan banyak sekali prestasi yang telah diraih, dari lulusan terbaik sarjana Sains (Bachelor of Science) dan master Sains (MPhil) dari Universitas Manchester. Bahkan sampai menamatkan S3 dengan gelar Doctor of Philosophy juga pada Universitas Manchester. Karya tulis S3 nya berjudul “Double Diffraction Dissociation at Large Momentum Transfer” yang dikerjakan di laboratorium terbesar di Dunia yang pernah ada, CERN. Dan penghargaan-penghargaan lain yang sangat bergengsi seperti Lord Kelvin Award, Royal Society University Research Fellowship, International Fellow of The Explorers Club, Institute of Physics Kelvin Prize, Officer of the Order of the British Empire, Queen’s 2010 Birthday Honours, dll.
Dibalik prestasinya yang sangat banyak, ternyata Brian Cox tidak terlalu dikenal oleh masyarakat karena prestasinya tersebut. Profesor Brian Cox terkenal justru karena mampu menjadi presenter TV untuk channel Sains, yakni channel BBC membawakan acara Wonders of Life. Profesor Brian Cox mampu menyampaikan Sains dalam bahasa yang mudah dimengerti dan membuat orang yang menontonnya menjadi menyukai sains. Menurut People Magazines, Sains menjadi seksi karena disampaikan oleh Profesor Brian Cox. Atas prestasinya tersebut (mampu menjadi komunikator sains), Profesor Brian Cox mendapatkan penghargaan Michael Faraday Prize of the Royal Society .
Diantara banyaknya video Profesor Brian Cox yang ada di youtube, menurut penulis video berikut adalah video yang terbaik dan sangat menginspirasi ! Selamat menonton dan semoga terinspirasi .
A Night With The Star with Brian Cox
Jika tidak bisa, berikut link lainnya
A Night With The Star with Brian Cox
Sumber :
Wikipedia. Brian Cox (Physicist). http://en.wikipedia.org/wiki/Brian_Cox_(physicist). Diakses pada 10.05 WIB tanggal 12-4-2015.
Dosen dan peneliti, menekuni bidang Fotonika dan sensor. Sangat mencintai aktivitas membaca dan mendesain. Profil lebih lengkap dapat dilihat di ugm.id/siddiq .