Coba bayangkan ada satu makhluk hidup yang ukurannya jauh lebih besar dari stadion sepak bola, beratnya bisa mencapai ribuan ton, dan sudah ada sejak ribuan tahun sebelum manusia mengenal pertanian. Mungkin kamu membayangkan itu adalah dinosaurus atau makhluk laut raksasa dari zaman purba. Tapi sebenarnya, makhluk luar biasa ini bukan hewan, melainkan sebuah pohon!
Lebih tepatnya, ini adalah sejenis pohon bernama quaking aspen atau aspen bergetar, yang daunnya bergetar lembut ketika tertiup angin. Sekilas, pohon ini tampak seperti hutan biasa di Utah, Amerika Serikat. Namun, di balik barisan pohon-pohon ini, tersembunyi sesuatu yang menakjubkan: satu organisme tunggal yang dinamakan Pando.
Pando bukan kumpulan pohon yang tumbuh secara terpisah. Ia adalah satu makhluk hidup raksasa yang semuanya berasal dari satu akar yang sama. Jadi meskipun terlihat seperti ribuan pohon kecil, sebenarnya itu semua adalah “kloning” dari satu individu pohon yang menyebar luas melalui akar bawah tanah yang saling terhubung. Dan inilah yang menjadikannya sebagai salah satu makhluk hidup terbesar sekaligus tertua di Bumi.
Apa Itu Pando?
Pando adalah nama yang diberikan pada kumpulan pohon aspen (Populus tremuloides) yang tampaknya berdiri sendiri, tetapi sebenarnya semua batangnya terhubung oleh satu sistem akar bawah tanah. Artinya, meskipun di permukaan tampak seperti ribuan pohon yang berbeda, sejatinya ini hanyalah satu organisme tunggal yang mereplikasi dirinya selama ribuan tahun.
Nama “Pando” berasal dari bahasa Latin yang berarti “Aku menyebar”, dan nama ini memang cocok. Organisme ini mencakup area sekitar 43 hektare (atau lebih dari 105 hektare jika diperluas) dan terdiri dari sekitar 47.000 batang atau “pohon” yang semuanya tumbuh dari akar yang sama.
Cara Hidup yang Unik: Kloning Diri Sendiri
Yang membuat Pando begitu istimewa bukan hanya ukurannya, tetapi cara ia berkembang biak. Pohon aspen bisa bereproduksi secara seksual dengan bunga, biji, dan penyerbukan tapi Pando hampir sepenuhnya mengandalkan reproduksi aseksual. Artinya, ia menciptakan salinan dirinya sendiri dengan menumbuhkan tunas baru dari sistem akarnya.
Setiap kali satu batang mati atau rusak, sistem akar akan mengeluarkan tunas baru untuk menggantikannya. Proses ini telah berlangsung selama ribuan tahun, menjadikan Pando sebagai organisme klonal: satu individu dengan banyak “tubuh”.
Organisme Tertua dan Terbesar?
Para ilmuwan memperkirakan bahwa sistem akar Pando telah ada selama sekitar 14.000 tahun, sejak zaman es terakhir. Namun, beberapa perkiraan konservatif menyebut usia maksimalnya bisa mencapai 80.000 tahun! Dengan bobot total sekitar 6 juta kilogram, Pando juga dinobatkan sebagai organisme paling berat di dunia.
Sebagai perbandingan, Great Barrier Reef memang luas dan menakjubkan, tetapi terdiri dari banyak individu yang berbeda. Pando, sebaliknya, adalah satu makhluk dengan satu DNA yang sama, membuatnya benar-benar unik dalam kerajaan kehidupan.
Ancaman Terhadap Pando
Meski terdengar seperti makhluk abadi, Pando sebenarnya sedang menghadapi ancaman serius. Dalam beberapa dekade terakhir, ilmuwan melihat bahwa jumlah tunas baru yang tumbuh semakin sedikit. Penyebabnya kompleks: mulai dari aktivitas manusia, perubahan iklim, hingga meningkatnya populasi rusa dan rusa besar (elk) yang memakan tunas muda sebelum sempat tumbuh dewasa.
Biasanya, kebakaran hutan alami membantu aspen bertahan hidup, karena api membersihkan vegetasi lain dan merangsang pertumbuhan tunas baru. Namun, karena manusia terus mencegah kebakaran alami demi alasan keamanan, siklus alami ini terganggu. Akibatnya, Pando semakin sulit untuk memperbarui dirinya sendiri.
Keberadaan Pando bukan hanya menakjubkan dari segi ukuran atau usia. Ia adalah contoh nyata dari bagaimana kehidupan bisa bertahan dalam waktu yang begitu panjang, dengan strategi yang tidak biasa. Dalam dunia yang berubah cepat karena ulah manusia dan perubahan iklim, Pando bisa menjadi “guru alam” yang mengajarkan kita tentang ketahanan, regenerasi, dan pentingnya menjaga ekosistem.
Lebih dari itu, Pando adalah penopang kehidupan bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan lain. Hutan aspen menyediakan habitat yang kaya dan unik, serta berperan penting dalam menyimpan karbon, menjaga kelembapan tanah, dan mendukung rantai makanan setempat.
Upaya Konservasi
Untuk melindungi Pando, para ilmuwan dan konservasionis telah mencoba berbagai metode. Salah satunya adalah membatasi populasi rusa yang merusak tunas, serta menciptakan zona perlindungan agar pohon-pohon muda bisa tumbuh tanpa gangguan. Ada juga wacana untuk membiarkan kebakaran terkendali agar proses regenerasi alami bisa kembali terjadi.
Namun, menjaga Pando bukan hanya soal melindungi pohon. Ini tentang memahami bahwa ekosistem adalah sistem kompleks yang saling bergantung. Jika satu bagian rusak, seluruh jaringan bisa terpengaruh.
Di dunia yang penuh dengan berita tentang kepunahan spesies dan kerusakan lingkungan, Pando adalah kisah keajaiban alam yang masih bertahan. Ia bukan hanya kumpulan pohon, tapi simbol ketekunan hidup dan betapa luar biasanya planet kita ini.
Jika suatu hari kamu mengunjungi Utah dan melihat hutan aspen yang tenang dan indah, ingatlah bahwa kamu sedang berdiri di atas salah satu makhluk hidup tertua di Bumi, makhluk yang telah menyebar, bertahan, dan hidup bersama kita selama puluhan ribu tahun.
REFERENSI:
Funnell, Rachael. 2025. An Enormous “Blob” In Utah Is Up To 80,000 Years Old And Among Earth’s Oldest Organisms. IFL Science: https://www.iflscience.com/an-enormous-blob-in-utah-is-up-to-80000-years-old-and-among-earths-oldest-organisms-80077 diakses pada tanggal 31 Juli 2025.