Mengenal Internet Of Things (IoT) yang Akan Diimplementasikan Pada Hampir Semua Aspek Kehidupan

“By 2018,  50% of the Internet of Things (IoT) solutions will be provided by startups which are less than 3 […]

By 2018,  50% of the Internet of Things (IoT) solutions will be provided by startups which are less than 3 years old”. Jim Tully, Research Director at Gartner.

Gambar 1. Integrasi Internet of Things pada Berbagai Aspek (http://www.skyworksinc.com/products_IoT.aspx)

Memiliki rumah yang bagus, nyaman, aman dan asri sekiranya adalah dambaan semua orang. Dahulu perspektif dasar rumah adalah ketika memiliki beberapa ruang untuk kebutuhan keluarga dan tamu, namun kemudian muncul beberapa peralatan elektronik rumah tangga seperti oven, TV, dan Air Conditioner (AC) yang telah hampir dimiliki di setiap rumah umumnya. Begitu juga halnya dengan alat transportasi yang telah mempermudah mobilitas manusia, yaitu mobil, dimana teknologi pendukungnya selalu berkembang dengan inovasi baru. Kehadiran Internet of Things (IoT) telah memberikan efek kepada peralatan elektronik  rumah tangga dan penggunaan mobil.

Sebelum kita beranjak lebih jauh lagi, mungkin beberapa pembaca masih belum familiar betul dengan apa sebenernya istilah Internet of Things (IoT) ini? Apa efek yang diberikan kepada manusia? Internet of Things (IoT) saat ini juga sedang digalakkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) untuk meningkatkan produktivitas Industri 4.0. Secara umum, Kemenperin RI menggambarkan IoT sebagai mesin yang terintegrasi jaringan internet dan diaplikasikan ke dalam beberapa sektor Industri seperti makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif, dan elektronika.

Secara sederhana, IoT adalah konsep yang pada dasarnya menghubungkan setiap alat dengan tombol on dan off kepada internet atau sebaliknya. Hal ini termasuk segala alat mulai dari telepon genggam, mesin pembuat kopi, mesin cuci, headphone, lampu, dan alat elektronik lainnya. Teknologi ini juga dapat diterapkan pada komponen mesin, contohnya mesin jet pesawat atau mesin bor pada pengeboran minyak. Bahkan sebuah Perusahaan Analis Gartner mengatakan bahwa pada tahun 2020 akan ada lebih dari 26 juta alat elektronik yang terkoneksi dengan internet. [1]

Gambar 2. Smart Home yang Terkoneksi Internet (https://www.youtube.com/watch?v=n8MJd8E_kTM)

Rumah pintar masa depan dapat didefinisikan dengan Intelligent building atau disebut juga Building Automation Systems (BAS) yang mampu mengatur sistem pengatur udara, ventilasi, dan penghangat atau Heating, Ventilation and Air Conditioning (HVAC systems). Rumah modern otomatis tersebut dihubungkan dengan bluetooth, wireless, atau internet sehingga memungkinkan untuk mengontrol berbagai aktivitas domestik seperti mengatur mesin pembuat kopi ketika Anda ingin sarapan, sistem pencahayaan ketika selepas Anda bekerja atau beristirahat di malam hari, sistem pengaturan waktu pada jam digital dan keamanan serta alarm kebakaran. Semua hal ini dapat dilakukan hanya dengan beberapa klik pada gadget Anda, dan bukan tidak mungkin Anda bisa mengeprint materi yang diinginkan di rumah walaupun Anda sedang berada di kantor.

Manfaat dari penggunaan rumah pintar ini adalah menghemat waktu, biaya, dan menyediakan kenyamanan dan keamanan. Teknik ini dapat mengurangi biaya operasi dan meningkatkan efisiensi karena mampu mengontrol beberapa sistem dari satu sistem interface yang terpusat. Hal ini juga mampu menghemat efisiensi energi karena menyediakan multi kemampuan dalam penyimpanan energi, pelepasan beban dan teknologi pemindahan material.

Perkembangan ini akan membawa kepada bentuk komunikasi baru di antara manusia dan benda serta di antara benda dan benda yang mungkin tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Aplikasi rumah pintar ini dilengkapi dengan jenis sensor yang berbeda, notasi matematika, algoritma dan tentunya teknologi robot terapan yang mutakhir dimana para desainer, insinyur, IT programmer bekerja sama dalam menentukan jenis perintah dan kode yang tepat kepada program robot dan juga dapat digunakan dengan mudah oleh penggunanya (friendly user). [2]

Satu contoh nyata yang dapat kita  perhatikan produknya saat ini adalah Vendor perangkat elektronik asal Italia , Candy, yaitu, mesin cuci interaktif Bianca dan Watch & Touch oven 2. Fitur tersebut menggunakan teknologi Simply-Fi yang dikombinasi dengan proximity technology yang dapat mengontrol perangkat dari jarak jauh. Anda dapat mengatur perangkat mesin cuci dengan fitur Talking Bianca untuk memilih program pencucian yang tepat, selain itu juga terdapat layar touchscreen besar di pintu oven sehingga Anda dapat mengawasinya dengan mudah. [3] Berikut adalah demonstrasi penggunaan kedua alat tersebut.

Beberapa furnitur smart home bahkan telah dibanderol dengan kisaran harga tertentu di platform belanja online. Berikut ini adalah beberapa alat elektronik yang sudah mulai dipasarkan; Washing machine Candy Bianca £ 349 (Rp. 6.645.065), Ring doorbell, alarm yang akan memberikan peringatan melalui hp anda siapa pengunjung yang datang, $99,99 (Rp 1.395.671),  Tado  Smart Thermostat, pengatur penghangat pintar £199 (3.786.840), Netatmo Welcome, kamera keamanan indoor, £ 200 (3.808.060), Philips Hue, lampu pintar £ 60 (Rp 1.142.418), Google wifi review, router pemancar wifi £ 129 (2.456.199), Google Home Mini, speaker pengendali musik dan suara £49 (932.975), dan Amazon Echo Spot, jam alarm pintar, £ 120 ( Rp 2.280.000). [4]

Kemajuan Internet of Things (IoT) lainnya adalah mobil tanpa kemudi (self-driving car) yang dikendalikan melalui Wi-fi dan smartphone. Teknologi mobil pintar saat ini setidaknya memiliki tiga domain utama: keselamatan & keamanan, irit bahan bakar, dan infotainment & telematics.

Gambar 3. Autonomous Car
(http://www.iot.qa/2018/01/iot-applications-for-autonomous-vehicles.html)

Funsi Global Positioning System (GPS) memang diakui sebagai teknologi navigasi untuk kendaraan bermotor, namun kelebihan dari fitur infotainment & telematics pada IoT Car adalah mampu menerima sinyal dari beberapa sistem satelit (Glonass, Galileo, Beidou) untuk mengumpulkan data dari berbagai sensor (akselerasi, kecepatan, sudut roda). Aspek tersebut digunakan untuk meningkatkan waktu dan akurasi terhadap navigasi mobil. Hal ini membuat waktu yang dulunya dihabiskan untuk mencari lokasi parkir mobil dapat dihemat sekitar 50 menit tiap harinya. Itu berarti lebih banyak waktu dialokasikan untuk bekerja, membaca, berbincang dengan keluarga, atau hal lainnya dibanding harus berfrustasi karena kemacetan di jalan.

Di sisi lain setiap tahun 1,3 juta kematian terjadi disebabkan karena kecelakaan lalu lintas. 90% jumlah kecelakaan ini disebabkan oleh human error, yang seringkali disebabkan oleh stres, kelelahan, kesalahan mengemudi. Mobil pintar akan mengambil alih hal ini dengan mengontrol dan mengoneksikan aplikasi dan sensor yang memberi peringatan responsive terhadap perubahan kondisi jalan raya.

Dengan adanya fitur keselamatan & keamanan pada IoT Car yang dilengkapi dengan sensor pintar dapat membantu mendeteksi lingkungan di sekitar mobil. Terlebih lagi pada kestabilan pengendalian, sistem rem anti-lock, kantung udara, penglihatan malam, sistem kamera dan sensor yang dikembangkan akan membuat pendekatan terintegrasi kepada tingkat keamanan yang lebih tinggi. [5] Banyaknya fitur keunggulan yang ditawarkan tersebut membuat, Austrin Russell, CEO dari Startup Luminar di Silicon Valey, memprediksi bahwa mobil pintar yang terintegrasi dengan IoT akan berharga sekitar $300.000 sampai $400.000 atau sekitar lima milyar rupiah, sungguh fantastis. [6]

Diluar dari kecanggihan tersebut, ada hal menarik yang dapat kita simak ketika smart technology berfungsi di luar kontrol. Salah satunya dapat kita temukan pada film Holywood action movie, The Fate of Furious 8, dimana mobil pintar di jalan raya dapat dihack oleh seseorang di belakang komputer.

Anak Bangsa yang Mulai Mengembangkan Teknologi Internet of Things (IoT)

Di tengah kemutakhiran dan kompleksitas teknologi IoT ini, telah hadir beberapa anak bangsa yang mulai mengadaptasi teknologi tersebut ke dalam dunia nyata. Salah satunya adalah Tim iFish, empat orang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia, yang berhasil menjadi Juara 1 dalam kompetisi “Cisco NetAcad Asia Pacific & Japan Global Problem Solver Challenge 2017”. Tim ini mampu mempresentasikan gagasannya dan berhasil menyisihkan 133 kompetitor lain. Mereka mengajukan gagasan tentang pengintegrasian teknologi intensive aquaculture dengan pertanian ikan nila lokal. Kemudian mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan studi trip ke Sydney, Australia dan mengunjungi Cisco Innovation Hub di kota Sydney pada bulan Februari 2018. [7]

Gambar 4. Internet of Fishery Systems.

Selain itu, PT. Telkomsel juga mengimplementasikan konsep bike sharing di Universitas Indonesia (UI) dalam melakukan komersialisasi teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things). Konsep yang ditawarkan dalam bike sharing generasi 4+ ini adalah peminjaman sepeda berbasis aplikasi smartphone, dengan didampingi penyediaan tiang atau dock parkir berbasis radio-frequency idenfitication (RFID) sehingga sepeda hanya bisa diparkirkan pada dock parkir tersebut. Pada ujicoba bike sharing di UI, pengguna melakukan scan QR code pada bagian keranjang depan sepeda melalui aplikasi Spekun, setelah itu smartlock akan terbuka secara otomatis dan sepeda siap digunakan. Dari sisi pengguna, aplikasi ini memudahkan pengguna dalam melacak ketersediaan jumlah Spekun yang ada di dock terdekat dengan pengguna.[8]

Gambar 5. Aplikasi Spekun

Kemampuan menguasai teknologi IoT kini menjadi semakin urgent, melihat perkembangan kombinasi teknologi dan aktivitas manusia kedepan akan semakin intens. Serupa dengan ilmu sains lainnya, teknologi IoT ini juga terdiri dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari Research and Development (RnD), desain keteknikan, hardware, jaringan, aplikasi dan software. Kemampuan pemrograman komputer yang dikombinasikan dengan sensor, mikrokontroler, dan mendesain sistem operasi sangat berperan penting ketika teknologi tersebut berhasil diciptakan dan digunakan dengan mudah oleh pengguna. Aspek pengolahan data (big data) juga sangat dibutuhkan untuk mengadaptasikan seluruh komponen yang terkait, contohnya data rute perjalanan, jumlah kendaraan, panjang dan volume jalan raya dalam mengatasi kemacetan.

Selain Anda dapat membaca buku-buku yang berhubungan dengan subjek tersebut di perpustakaan universitas Anda juga dapat mengenal lebih dalam tentang teknologi IoT dengan membaca buku yang tersedia di situs Amazon. Beberapa buku yang dapat dijadikan pedoman di antaranya adalah; Shaping Things, menceritakan tentang menciptakan objek dan lingkungan, Meta Products, membahas tentang fenomena abad 21 (kebangkitan Internet of Things) yang berkaitan dengan produk konsumen yang dikoneksikan dengan internet, Everyware: The Dawning Age of Ubiquitous Computing, membahas tentang bangunan pintar, furnitur pintar, dan bahkan kamar mandi pintar.[9]  Dengan semakin banyaknya jumlah buku dan teknologi mutakhir yang muncul semoga dapat membawa peradaban manusia lebih maju dan memberikan berbagai macam hal positif.

 

Referensi:

[1]         Simple Explanation Internet of Things that Anyone can Understand.   https://www.forbes.com/sites/jacobmorgan/2014/05/13/simple-explanation-internet-things-that-anyone-can-understand/#6549bd981d09. (Diakses pada 12 Mei 2018).

[2]         Lynggaard, Per. 2014. Artificial Intelligence And Internet of Things In A “Smart Home” Context. Denmark: Aalborg University.

[3]         Perangkat Elektronik Candy dengan Fitur Simply-fi. https://www.yangcanggih.com/2018/03/01/perangkat-elektronik-candy-hadir-di-indonesia-dengan-fitur-pintar-simply-fi/. (Diakses pada 12 Mei 2018).

[4]         Smart home devices. https://www.stuff.tv/top-10/smart-home-devicess. (Diakses pada 15 Mei 2018).

[5]         IoT Smart Connected Cars. http://www.digitalistmag.com/iot/2016/08/30/iot-smart-connected-cars-will-change-word-04422640. (Diakses pada 15 Mei 2018).

[6]         Fully Autonomous Cars Costs Hundreds of Thousands of Dollars. http://www.thedrive.com/tech/12856/fully-autonomous-cars-will-cost-hundreds-of-thousands-of-dollars-silicon-valley-exec-says. (Diakses pada 15 Mei 2018).

[7]         Karya Anak Indonesia Berhasil Menjuarai Kompetisi IoT Asia Pasifik. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/12/02/karya-anak-indonesia-berhasil-menjuarai-kompetisi-iot-asia-pasifik. (Diakses pada 15 Mei 2018).

[8]       Telkomsel dan UI Implementasikan Inovasi IoT Bike Sharing. https://www/telkomsel.com/about-us/news/telkomsel-dan-ui-implementasikan-inovasi-nb-siot-bike-sharing .(Diakses pada 15 Mei 2018).

[9]         Internet of Things Books. https://www.postscapes.com/internet-of-things-books/.(Diakses pada 15 Mei 2018).

2 thoughts on “Mengenal Internet Of Things (IoT) yang Akan Diimplementasikan Pada Hampir Semua Aspek Kehidupan”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top