Memahami Tanggal Kedaluwarsa Obat dan Implikasinya bagi Kesehatan

Tanggal kedaluwarsa pada obat adalah salah satu informasi penting yang sering diabaikan oleh masyarakat. Padahal, memahami arti dan implikasinya sangat penting agar Anda dapat menggunakan obat dengan aman dan efektif. Obat yang telah melewati masa kedaluwarsa berisiko mengalami penurunan efektivitas atau bahkan menimbulkan efek samping berbahaya.

Tanggal kedaluwarsa pada obat adalah salah satu informasi penting yang sering diabaikan oleh masyarakat. Padahal, memahami arti dan implikasinya sangat penting agar Anda dapat menggunakan obat dengan aman dan efektif. Obat yang telah melewati masa kedaluwarsa berisiko mengalami penurunan efektivitas atau bahkan menimbulkan efek samping berbahaya.

Untuk panduan lebih lanjut tentang cara memahami dan menangani obat kedaluwarsa, Anda bisa mengunjungi pafikabtolikara.org. Di sana, Anda akan menemukan informasi lengkap dari apoteker mengenai pentingnya memperhatikan tanggal kedaluwarsa obat dan cara menyimpan obat dengan benar.


Kisah Nyata terkait Dilema Kedaluwarsa Obat

Kisah nyata berikut dilansir dari artikel ilmiah yang diterbitkan Iserson (2021) di The Journal of Emergency Medicine.

Seorang pria berusia 66 tahun tiba di ruang gawat darurat di suatu daerah dengan fasilitas terbatas setelah mengalami serangan jantung akut. Dikarenakan prosedur medis seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI)—yaitu teknik membuka arteri yang tersumbat dengan memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah—tidak tersedia, dokter beralih ke streptokinase, obat yang berfungsi melarutkan gumpalan darah. Namun, tim medis dihadapkan pada dilema karena satu-satunya streptokinase yang tersedia sudah kedaluwarsa dua minggu.

Dalam situasi kritis ini, tim harus memutuskan apakah akan melanggar regulasi dengan menggunakan obat kedaluwarsa atau mempertaruhkan nyawa pasien dengan tidak memberikan pengobatan yang tersedia. Setelah berdiskusi dan mendapatkan persetujuan dari pasien serta keluarganya, streptokinase diberikan. Hasilnya, dalam waktu 40 menit, nyeri dada pasien hilang, dan kondisi jantungnya kembali stabil.

Kasus ini mencerminkan tantangan etis yang dihadapi dokter di wilayah dengan keterbatasan obat. Meskipun penggunaan obat kedaluwarsa dapat berisiko, dokter harus memprioritaskan keselamatan pasien. Keputusan ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara kepatuhan terhadap aturan dan kebutuhan klinis yang mendesak untuk menyelamatkan nyawa​

Apa Itu Tanggal Kedaluwarsa Obat?

Contoh tanggal kedaluwarsa obat, sumber: HISFARSI DIY

Tanggal kedaluwarsa adalah batas waktu yang ditetapkan oleh produsen obat untuk menjamin bahwa produk tersebut masih aman dan efektif jika digunakan dalam rentang waktu tertentu. Setelah tanggal tersebut terlewati, obat mungkin mengalami perubahan kimia yang mempengaruhi stabilitas dan efektivitasnya.

MD (Manufacturing Date) adalah tanggal produksi obat, menandakan kapan obat tersebut dibuat. ED (Expiration Date) adalah tanggal kedaluwarsa, menunjukkan batas akhir obat aman dan efektif digunakan. Sementara itu, pada kemasan obat yang lain, no. Batch adalah kode identifikasi produksi untuk melacak asal dan kualitas obat. MFG Date (Manufacturing Date) adalah tanggal produksi, sedangkan EXP Date (Expiration Date) menunjukkan batas akhir obat aman dan efektif digunakan.

Selain 2 sistem penulisan di atas, terdapat bentuk penulisan tanggal kedaluwarsa obat lainnya. Berikut beberapa contoh cara membaca tanggal kedaluwarsa obat:

  • Best before: Januari 2024 berarti obat sebaiknya digunakan sebelum 31 Desember 2023.
  • Use before end: Januari 2024 menunjukkan obat aman digunakan hingga 31 Januari 2024.
  • Use by: Januari 2024 menandakan obat sebaiknya digunakan sebelum 31 Desember 2023.
  • Discard after: Januari 2024 artinya obat harus dibuang setelah 31 Januari 2024.
  • Expires/Exp. Date/Expired date: Januari 2024 mengindikasikan obat tidak boleh digunakan setelah 31 Januari 2024.
  • Use within one month of opening berarti obat hanya boleh digunakan maksimal 30 hari setelah segel dibuka, dan perlu mencatat tanggal pertama kali dibuka.
  • Discard 7 days after opening menunjukkan obat hanya boleh digunakan hingga 7 hari setelah segel dibuka atau setelah produk diencerkan oleh apoteker (misalnya, sirup kering).

Setiap obat memiliki masa simpan berbeda tergantung pada bentuk dan jenisnya, seperti:

  • Obat tablet dan kapsul: Umumnya memiliki masa simpan lebih lama.
  • Obat cair: Lebih mudah terpengaruh suhu dan kelembaban.
  • Krim atau salep: Bisa mengalami perubahan tekstur dan komposisi setelah masa kedaluwarsa.

Kestabilan Obat

anyak penelitian menunjukkan bahwa obat sering kali tetap efektif setelah kedaluwarsa. SLEP (Shelf Life Extension Program), dijalankan oleh FDA dan Departemen Pertahanan AS, menemukan bahwa banyak obat tetap aman dan bermanfaat meski digunakan bertahun-tahun setelah tanggal kedaluwarsa, terutama jika disimpan dengan benar. Namun, perhatian terhadap sterilitas sangat penting, khususnya untuk obat seperti streptokinase, yang melarutkan gumpalan darah berbahaya. Obat ini digunakan pada kondisi serius seperti serangan jantung atau emboli paru, yaitu penyumbatan pembuluh darah di paru-paru yang bisa mengganggu pernapasan dan mengancam nyawa. Karena streptokinase sensitif, obat ini harus segera digunakan setelah dilarutkan untuk mencegah kontaminasi dan memastikan efektivitas.

Walaupun tidak ada bukti bahwa obat kedaluwarsa langsung berbahaya, sterilisasi tetap penting setelah kemasan dibuka. Produsen biasanya tidak menguji stabilitas obat setelah masa kedaluwarsa karena biaya tinggi, meski banyak obat tetap mempertahankan lebih dari 90% efektivitasnya hingga bertahun-tahun. Hasil dari SLEP menunjukkan bahwa stok obat dapat diperpanjang masa penggunaannya hingga 107 bulan, terutama jika kondisi penyimpanan optimal. Dengan informasi ini, dokter dan apoteker dapat membuat keputusan lebih bijak saat menghadapi kekurangan obat.

Namun, sebaiknya kita tetap mengikuti tanggal kedaluwarsa dari produsen karena mereka telah menguji stabilitas dan keamanan obat hingga batas waktu tertentu berdasarkan standar regulasi yang ketat. Mematuhi tanggal kedaluwarsa membantu mengurangi risiko obat kehilangan khasiat atau mengalami perubahan komposisi yang bisa memengaruhi kesehatan pengguna.


Apa Risiko Menggunakan Obat Kedaluwarsa?

  1. Penurunan Efektivitas
    Setelah melewati masa kedaluwarsa, zat aktif dalam obat bisa berkurang atau hilang, sehingga obat menjadi kurang efektif dalam mengatasi penyakit.
  2. Efek Samping yang Tidak Diinginkan
    Beberapa obat dapat mengalami perubahan kimia dan menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat memicu efek samping serius.
  3. Risiko Kontaminasi
    Obat cair atau krim yang kedaluwarsa berisiko terkontaminasi mikroorganisme, terutama jika penyimpanannya tidak tepat.
  4. Resistensi Obat
    Mengonsumsi antibiotik kedaluwarsa yang tidak efektif dapat meningkatkan risiko resistensi bakteri, sehingga infeksi di masa depan lebih sulit diobati.

Cara Menangani Obat Kedaluwarsa

  1. Segera Pisahkan Obat Kedaluwarsa
    Periksa obat-obatan di rumah secara berkala dan pisahkan obat yang telah melewati masa kedaluwarsa agar tidak digunakan secara tidak sengaja.
  2. Jangan Buang Obat Sembarangan
    Hindari membuang obat langsung ke saluran air atau toilet karena dapat mencemari lingkungan. Tanyakan kepada apotek setempat apakah mereka memiliki program penampungan obat kedaluwarsa.
  3. Konsultasi dengan Apoteker
    Jika Anda tidak yakin apakah obat masih aman digunakan, segera tanyakan kepada apoteker. Mereka dapat membantu Anda memahami apakah obat tersebut masih bisa digunakan atau perlu diganti.

Baca juga: Cara Menyimpan Obat di Rumah agar Tidak Mudah Rusak


Peran Apoteker dalam Mengedukasi Tentang Obat Kedaluwarsa

Apoteker tidak hanya berperan dalam menyediakan obat, tetapi juga membantu pasien memahami cara penyimpanan dan penggunaan obat yang benar. Berikut beberapa kontribusi apoteker dalam mengedukasi masyarakat:

  • Memberikan informasi tentang masa simpan obat dan kapan waktu yang tepat untuk mengganti obat.
  • Menganjurkan program pengecekan obat rutin di rumah agar obat-obatan yang tersimpan tetap dalam kondisi aman.
  • Menyediakan layanan penampungan obat kedaluwarsa agar obat tidak dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan.

Tips Agar Obat Tidak Cepat Kedaluwarsa

  1. Simpan Obat Sesuai Petunjuk
    Selalu perhatikan petunjuk penyimpanan, seperti suhu ideal atau apakah obat harus disimpan dalam lemari es.
  2. Gunakan Obat Secara Teratur
    Konsumsi obat sesuai dengan jadwal dan dosis yang direkomendasikan agar tidak terbuang percuma sebelum masa kedaluwarsanya.
  3. Jangan Menyimpan Obat Berlebih
    Beli obat sesuai kebutuhan agar tidak ada obat yang tersisa dan kedaluwarsa sebelum digunakan.

Kesimpulan

Memahami tanggal kedaluwarsa obat dan implikasinya sangat penting untuk menjaga keamanan dan efektivitas pengobatan. Penggunaan obat kedaluwarsa dapat mengurangi efektivitas terapi dan berpotensi menimbulkan efek samping. Dengan bantuan apoteker, Anda dapat memastikan obat di rumah selalu dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan. Dengan edukasi yang tepat, Anda bisa menghindari risiko obat kedaluwarsa dan memastikan kesehatan Anda tetap terjaga.

Referensi

Goyal, P., Goyal, N., Singh, P., Mittal, N., Jindal, N., & Kaur, K. (2022). Pharmaceutical drugs expiry date tracking: A visionary approach. Concurrency and Computation: Practice and Experience, 34(28), e7358.

Iserson, K. V. (2021). Should We Use Expired Drugs When Necessary?. The Journal of Emergency Medicine, 60(5), 669-673.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top