Industri kereta merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan infrastruktur suatu negara. Kereta merupakan salah satu dari moda transportasi yang memiliki peran penting dalam melayani pergerakan penumpang maupun barang. Kereta jadi moda transportasi darat yang memiliki daya angkut besar, baik daya angkut orang maupun daya angkut barang. Sebagai salah satu moda transportasi darat yang memiliki peran penting dalam dunia transportasi, kereta memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya seperti bebas dari kemacetan.
Polemik Impor
Impor kereta sering kali menjadi topik perdebatan di banyak negara. Beberapa pihak berpendapat bahwa impor kereta dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti mempercepat pembangunan infrastruktur, memperluas pilihan produk, dan mengurangi biaya produksi. Impor juga dapat membantu dalam transfer teknologi dan peningkatan kapabilitas industri kereta di negara tersebut.
Namun, di sisi lain, impor kereta juga menimbulkan beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan terhadap impor dan risiko ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jika terlalu bergantung pada impor, negara tersebut dapat menjadi rentan terhadap fluktuasi harga dan pasokan global. Selain itu, terdapat pula kekhawatiran terkait hilangnya lapangan kerja di industri kereta domestik akibat pesaing asing yang lebih murah.
Menurut Arrini (2023), PT Inka telah menyanggupi penyediaan pesanan gerbong KRL dari pihak KAI di tahun 2025 hingga 2026. Dengan persetujuan tersebut pun PT KAI meminta izin ke Kementerian Perhubungan untuk melakukan impor kereta bekas.
Solusi dan Tindakan
Untuk mengatasi polemik impor dalam industri kereta, beberapa solusi dan tindakan dapat dilakukan. Pertama, pemerintah dapat mendorong pengembangan industri kereta domestik dengan memberikan insentif kepada produsen lokal, seperti pembebasan pajak atau subsidi. Hal ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri kereta domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Selain itu, pemerintah dapat meningkatkan kolaborasi dengan produsen kereta asing untuk transfer teknologi. Dengan cara ini, industri kereta domestik dapat meningkatkan kapabilitasnya dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Selanjutnya, pemerintah juga perlu memperkuat regulasi terkait impor kereta, seperti menerapkan kebijakan tarif yang adil atau membatasi jumlah impor untuk melindungi industri kereta domestik.
Baca juga: Kereta Cepat (Shinkansen): Sejarah dan Prinsip Kerja (warstek.com)
Kesimpulan
Polemik impor dalam industri kereta memiliki dua sisi yang perlu dipertimbangkan. Sementara impor kereta dapat memberikan keuntungan tertentu, tantangan terkait ketergantungan terhadap impor dan dampaknya terhadap industri kereta domestik tidak boleh diabaikan. Solusi dan tindakan yang tepat perlu diambil untuk mengembangkan industri kereta domestik sehingga dapat bersaing secara global sambil memperhatikan kepentingan dalam negeri.
Referensi
Madani, Arrini Naysilla. 2023. Dampak Polemik Impor Kereta pada Kebutuhan Armada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek. Skripsi: Universitas Negeri Jakarta.