Ilmu pengetahuan merupakan hasil yang kita petik dari proses belajar selama di bangku sekolah formal (SD, SMP, SMA, Universitas) maupun pun di lembaga non formal (lembaga kursus bahasa). Terkadang kita merasa ilmu pengetahuan yang kita peroleh dari belajar selama di bangku sekolah belum lah cukup, bahkan ada yang merasa tidak mendapat apa-apa selama belajar. Beberapa pelajar yang aktif biasanya akan memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca banyak buku supaya ilmu yang sudah dipelajari di sekolah dapat berkembang. Namun, bagi sebagian pelajar yang malas, membaca adalah sesuatu yang dianggap membosankan dan membuat mata ngantuk.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maju dari hari kehari, persoalan-persoalan belajar yang dianggap membosankan tersebut dapat diatasi. Kemudian, diiringi dengan semakin canggihnya teknologi pengolahan citra untuk kamera pada pengenalan wajah (face recognition[1] berbasis computer vision[2]) dan teknologi pengenalan suara (speech recognition[3]), robot-robot yang mampu mengenali objek, dan mampu diajak berbicara telah diciptakan. Salah satu hasil karya teknologi ini adalah robot “Professor Einstein” dari perusahaan Hanson Robotics yang berbasis di Hong Kong. Professor Einstein mempunyai kemampuan dalam berinteraksi dengan merespon lawan bicaranya dan juga dapat mengenali ekspresi dari lawan bicaranya melalui sebuah kamera kecil yang tersemat dilubang dasinya. Professor Einstein akan menceritakan ilmu pengetahuan sains sebagai bentuk respon kepada yang bertanya kepadanya.
Robot Professor Einstein diciptakan oleh Dr. David Hanson yang merupakan pendiri dan CEO dari perusahaan Hanson Robotics bekerja sama dengan Andy Rifkin yang merupakan seorang penemu mainan dengan lebih dari 40 tahun pengalaman dalam mengembangkan penghargaan pemenang (award-winning) untuk hiburan interaktif dan produk pendidikan untuk menciptakan sebuah robot yang akan digunakan untuk menghormati karakter dan gaya mengajar yang unik dari Albert Einstein dalam menjelaskan topik yang kompleks dengan cara semua orang dapat dengan mudah mengerti terhadap apa yang dijelaskan[4].
Robot Professor Einstein memiliki tinggi 14,5 inci atau sekitar 36,8 cm dan memiliki kemampuan berjalan, berbicara, dan mengajarkan ilmu pengetahuan dengan ekspresi wajah seperti pada manusia. Robot Profesor Einstein dirancang untuk menjadi guru yang menyenangkan dan penuh dengan sifat jenaka yang lucu, pengetahuan yang mendalam, dan tanggapan emosional. Robot Professor Einstein bahkan memiliki kemampuan yang bisa meniru foto yang paling terkenal dari Albert Einstein dimana beliau menjulurkan lidahnya. Robot semacam ini menjadikan proses belajar menjadi menyenangkan sekaligus mendapatkan banyak ilmu pengetahuan.
Robot Professor Einstein memiliki beberapa teknologi canggih yang terpasang padanya sehingga kemampuannya bukan hanya sekedar robot yang mampu berbicara sains saja. Robot ini bekerja baik secara online (terhubung ke internet) maupun offline (tidak terhubung dengan internet). Ketika terhubung ke internet melalui WiFi, dengan menggunakan pengolahan pidato secara alami untuk terus berbicara sains. Professor Einstein hasil besutan Hanson Robotics ini tidak menggunakan pengenalan suara (speech recognition), tapi Hanson Robotics menggunakan teknologi open-source API, yang memungkinkan robot untuk memberitahu tentang berita terupdate dari Donald Trump atau memberi tahu mengenai keadaan cuaca terbaru. Robot ini awalnya dibuat sebagai teman belajar untuk anak-anak pada usia 13 tahun dan lebih tua.
Robot Professor Einstein juga sangat mendukung untuk terhubung ke ponsel-ponsel seperti Iphone, Samsung, dan ponsel pintar lainnya. Robot Professor Einstein tidak hanya sekedar membicarakan banyak ilmu pengetahuan tapi bisa juga digunakan untuk bermain game. Robot Profesor Einstein akan memandu pengguna dengan eye-popping slideshow, pelajaran interaktif, permainan asah otak, lelucon, ber-eksperimen, melalui aplikasi yng telah dibuat oleh Hanson Robotics yaitu “Stein-O-Matic“. Aplikasi Stein-O-Matic memiliki antarmuka (tampilan) yang bersih dan sederhana. Saat anak-anak sedang menonton video sebuah penelitian, bermain pada permainan asah otak, atau bermain game roket ruang angkasa yang menunjukkan gravitasi, Profesor Einstein akan terlibat untuk memberikan bantuan atau saran tambahan dan arah yang akan dilakukan saat itu. Serta memberi motivasi kepada anak-anak jika mereka gagal, dan juga memberikan pujian ketika mereka melakukannya dengan baik[5].
Bagaimana apakah anda tertarik untuk membelinya?
Berikut video aksi dari robot Professor Einstein,
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=AS0hJlWzNSk[/embedyt]
Referensi:
- Wikipedia Inggris, Facial recognition system (https://en.wikipedia.org/wiki/Facial_recognition_system) diakses pada tanggal 9 Desember 2017.
- ____________, Computer vision (https://en.wikipedia.org/wiki/Computer_vision) diakses pada tanggal 9 Desember 2017.
- ____________, Speech recognition (https://en.wikipedia.org/wiki/Speech_recognition) diakses pada tanggal 9 Desember 2017.
- Hanson Robotics, My story (https://professoreinstein.com/pages/about) diakses pada tanggal 9 Desember 2017.
- Interesting Engineering. 2017. “This Miniature Einstein Robot Can Be Your Personal Genius“. Interesting Engineering, 28 Januari 2017 (https://interestingengineering.com/miniature-einstein-robot-personal-genius)Â diakses pada tanggal 9 Desember 2017.