Punya Kecepatan Internet “Dewa”, Ini Rahasia Kecepatan Internet Korea Selatan

Korea Selatan hampir selalu menempati posisi teratas negara dengan koneksi internet tercepat. Dalam penelitian terbaru oleh Akamai, perusahaan cloud dan […]

Korea Selatan hampir selalu menempati posisi teratas negara dengan koneksi internet tercepat. Dalam penelitian terbaru oleh Akamai, perusahaan cloud dan internet monitoring, Korsel dinobatkan punya internet rata-rata terkencang, 24,6 Mbps. Menurut Akamai Technology, Korea Selatan memang menjadi negara dengan kecepatan internet tercepat di dunia. Dokumen 1 GB saja bisa terunduh dalam lima menit dan berkas foto yang biasanya berukuran 8 MB bisa diunduh hanya dalam 2 detik. Jadi masyarakat Korsel tidak pernah stres akan lambatnya akses internet mereka.

Januari lalu, Dinda Purnama Sari, warga Tangerang berkunjung ke Korea selama sepekan. Ia benar-benar merasakan internet berkecepatan tinggi di sana. “Paling kerasa itu kalau streaming video berkualitas HD atau video call, itu lancar banget, enggak ada delay sama sekali,” katanya. Sepekan di Korea Selatan, Dinda sama sekali tak membeli paket data. Jaringan internet gratis ada di mana-mana, apalagi di Kota Seoul. “Orang-orang butuh paket data itu kalau ingin ke daerah-daerah agak terpencil aja, atau saat dalam perjalanan dari satu daerah ke daerah lain,” jelas Dinda. Azhar Irfansyah, mahasiswa magister asal Indonesia di Universitas Sungkonghoe juga berkata demikian. Selama 1,5 tahun tinggal di Seoul, tak pernah sekalipun ia membeli paket data. “Di mana-mana ada wifi yang bisa dipakai publik, jadi (saya) beli nomor cuma buat telepon dan sms doang,” ujarnya. Dikutip dari tirto.id

Kecepatan internet di kawasan perumahan urban di Korsel biasanya bisa mencapai 100Mbps. Bahkan ada provider yang menjual paket internet berkecepatan 1.000 Mbps seharga $20 atau sekitar Rp280 ribu per bulan. Menurut Yayasan Teknologi Informasi dan Inovasi, infrastruktur internet di Korea Selatan adalah yang paling maju di dunia, terutama Seoul, Ibukota Negara. Kota itu telah dijuluki sebagai “Ibukota bandwidth dunia”. Pada tahun 2005, Korea Selatan adalah negara pertama yang menyelesaikan konversi dari dial-up ke broadband. Di tahun itu juga, 96,8% dari ponsel di Korea Selatan sudah memiliki akses internet.

Perbandingan Kecepatan Internet terhadap Biayanya di Berbagai Kota di Dunia. Sumber: webpagefx.com

Apa resep Negeri Ginseng ini?

Salah satunya adalah niat yang kuat dan perencanaan yang benar-benar matang oleh pemerintah. Sejak tahun 1990-an, Korea Selatan rupanya sudah memprioritaskan perkembangan internet untuk memajukan negaranya. Peran pemerintah memang begitu penting dalam pengembangan koneksi internet. Menurut Robert Faris, direktur riset di Harvard, pemerintah Korsel berhasil memenuhi keinginan warganya akan internet kecepatan tinggi dan intensif agar bisa diakses semua orang.

“Perbedaan besarnya adalah Korsel melakukan gerakan besar untuk mengekspansi internet di negara itu. Mereka ingin menjadi sangat bagus soal internet. Banyak uang pemerintahan diberikan untuk pengembangannya,” kata Taylor Reynolds, ekonom di lembaga OECD.

Faktor yang lain adalah kepadatan populasi di Korea Selatan. Banyaknya populasi penduduk di satu tempat memang memudahkan pembangunan infrastruktur internet yang punya koneksi cepat sekaligus lebih murah biayanya. Menurut OECD, 94% masyarakat di Korea Selatan punya internet koneksi cepat. Pemerintah mendorong warga mempunyai komputer dan internet, dengan memberikan subsidi harga koneksi pada warga berpendapatan rendah. Salah satu program pemerintah adalah meminta ibu rumah tangga agar belajar komputer dan akrab dengan internet kecepatan tinggi. Kemudian memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ditunjang lagi oleh kesadaran dari warga Korsel. Menurut Rob Atkinson selaku president Information Technology & Innovation Foundation, orang tua di Korsel sangat mementingkan pendidikan bagi anak-anaknya.

Internet dengan koneksi cepat pun dipandang sebagai sebuah kebutuhan agar anak-anak mereka lebih cerdas. “Korsel telah memprioritaskan internet sejak 10 tahun lalu dan mereka sungguh-sungguh mengeksekusinya,” ucap Artkinson seperti dikutip dari CNN.

Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam penyediaan internet cepat terjangkau di Korea. Perusahaan melakukan bagian penting dari pekerjaan struktural, bekerja sama dengan pemerintah. Misalnya, pada tahun 2003, Kementerian Informasi dan Telekomunikasi Korea Selatan mencapai kesepakatan dengan maskapai terkemuka di negara tersebut untuk bersama-sama menginvestasikan $ 2,1 miliar ke dalam jaringan multimedia nasional. Kesepakatan antara pemerintah dan perusahaan swasta menjamin investasi $ 1,2 miliar dari operator ini selama tujuh tahun ke depan.

Pemerintah Korea Selatan telah menganut pembagian infrastruktur sebagai cara untuk memberi insentif kepada perusahaan baru untuk bersaing di pasar broadband. Dengan demikian, pemerintah dan bisnis memiliki hubungan simbiosis untuk mencapai tujuan yang sama. Selain itu, pemerintah secara konsisten terus mendorong persaingan dengan deregulasi dengan sektor telekomunikasi dan mendorong tantangan para pemain lama.

Korsel juga didukung oleh lingkungan yang Sehat dan Kompetitif. Berkat upaya regulasi dan ekonomi ini, warga Korea Selatan menikmati lingkungan penyedia layanan internet yang sehat dan kompetitif.

Perusahaan sektor swasta bersaing di antara mereka untuk mendapatkan pelanggan dengan menawarkan harga lebih rendah. Hal ini meningkatkan pilihan konsumen. Akibatnya, di Korea Selatan, hanya memasang internet di rumah tangga lebih murah daripada dibundel dengan layanan lain seperti kabel. Ironisnya, biaya lebih mahal untuk instalasi layanannya, seperti internet, yang mungkin dibutuhkan oleh rumah tangga. Oleh karena itu, konsumen Korea Selatan ditinggalkan dengan pilihan konsumen yang lebih banyak saat memilih layanan yang mereka butuhkan.

Untuk Apa Korsel Membuat Jaringan Internet Cepat?

Kecepatan Internet di Korsel pada tahun 2011, kira-kira pada tahun tersebut kecepatan Internet Indonesia berapa ya?

Pihak industri Telekomunikasi di Korea Selatan beranggapan, saat ini makin banyak orang Korea Selatan yang memiliki smartphone dan tablet, bukan hanya digunakan untuk panggilan telepon, pesan teks, ataupun browsing saja, malainkan juga untuk konten mobile berkualitas tinggi.

Secara teoritis, jaringan LTE generasi pertama di Korea memang sudah mendukung kecepatan download data hingga 75 megabit per detik (Mbps), dibandingkan jaringan 3G yang hanya 14,4Mbps. Namun, industri mobile tengah menghadapi konsumsi data pelanggan LTE-nya yang lebih banyak digunakan untuk mengakses konten streaming video dan audio berkualitas tinggi.

Bila semua pelangga LTE Korea melakukan demikian, hal ini dikhawatirkan akan berimbas pada penurunan kecepatan rata-rata LTE dan tidak bisa mengakses video berkualitas tinggi secara optimal. Kondisi ini juga tengah terjadi di Amerika Serikat, namun berbeda kasus. Maka dari itu, dibutuhkan generasi jaringan selanjutnya yang menawarkan kecepatan internet lebih tinggi lagi.

Kami melihat peningkatan 12 kali lipat dari konsumsi data rata-rata sejak jaringan LTE pertama kali dikomersialisasikan pada Juli 2011. Jadi kami pikir, kami membutuhkan jaringan seluler yag lebih cepat guna memenuhi ini,” kata Lee Jong-bong, seorang eksekutif di SK Telecom, operator seluler terbesar di Korea Selatan, dikutip dari Korea Times.

Sementara itu, Oh Sung-mok, kepala divisi jaringan di KT, operator terbesar kedua di negara tersebut mengatakan, “Persaingan kecepatan jaringan makin sengit di industri telekomunikasi lokal yang ingin memberikan internet lebih cepat dan layanan jaringan lebih baik ke pelanggan. Selain itu, memberi kontribusi agar Korea Selatan menjadi sumber pembangkit teknologi internet“.

Penerapan teknologi jaringan seluler lebih canggih pada akhirnya, selain bermanfaat untuk pelanggan juga untuk kepentingan bisnis. “Operator mobile dapat memperluas pendapatan melalui teknologi yang lebih baru dengan memikat pelanggan untuk memilih langganan data plan lebih mahal dan pada saat yang sama dapat menangani kemacetan lalu lintas di jaringan mobile,” ujar Kim Jang-won, seorang analis di IBK Securities.

Mempersiapkan Jaringan 5G

Pemerintah Korea Selatan dikenal punya visi ke depan dan langsung mengimplementasikannya tanpa banyak cingcong. Meskipun sudah unggul jauh soal kecepatan internet, mereka terus saja berbenah.

Saat beberapa negara termasuk Indonesia masih berkutat dengan jaringan selular 3G atau sebatas memimpikan 4G, Korea Selatan sudah bersiap menggelar jaringan 5G. Kecepatannya sudah tentu berlipat ganda.

Pada awal tahun 2014 ini, pemerintah Korea Selatan menyatakan telah menganggarkan dana senilai USD 1,5 miliar untuk menyelenggarakan konektivitas 5G..

“Kami membantu pertumbuhan ekonomi nasional dengan layanan 2G di tahun 1990, 3G di tahun 2000-an dan 4G di 2010. Kini waktunya untuk melakukan langkah awal dalam mengembangkan 5G,” demikian pernyataan Kementerian Sains Korsel.

Rencana penerapan 5G di Korsel pun terukur. Percobaan jaringan 5G akan dilakukan bertahap, paling awal pada tahun depan, dan implementasi penuh direncanakan berlangsung pada tahun 2020.

Pemerintah Korsel menyatakan bahwa para operator dan vendor teknologi seperti Samsung dan LG siap mengambil manfaat dari penerapan jaringan 5G tersebut.

Sebagai catatan, lebih dari 78% populasi Korea Selatan telah memakai smartphone. Bahkan di rentang usia 18 sampai 24 tahun, adopsi smartphone telah mencapai 97%.

Untuk kamu yang penasaran dengan daftar negara lain yang memiliki internet paling cepat. Berikut ini ada daftar 10 negara teratas dengan internet paling cepat yang sudah dihimpun Tekno Liputan6.com.

1. Korea Selatan : 37,5Mbps
2. Norwegia : 34,77Mbps
3. Hungaria : 31,04Mbps
4. Singapura : 30,05Mbps
5. Australia : 26,25Mbps
6. Belanda : 25,71Mbps
7. Denmark : 24,41Mbps
8. Lithuania : 22,81Mbps
9. Swedia : 22,18Mbps
10. Jepang : 21,79Mbps

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Menurut perhitungan perusahaan Tech Worm yang berbasis di London, Indonesia berada di urutan ke 80. Rata-rata kecepatan internet di Indonesia adalah 4,72 Mbps. Sebagai informasi, studi ini mengambil sampel lebih dari 1 juta pengguna OpenSignal untuk menggambarkan sekitar 19 miliar pengguna internet. Sampel tersebar di 87 negara dengan waktu pelaksanaan dari November 2016 hingga Januari 2017.

Baca juga Manifesto Pergerakan Kaum Intelektual

Referensi :

[1] Rahasia Korsel Punya Kecepatan Internet “Dewa”. Diakses pada 7 Februari 2018

[2] Kecepatan Internet Korea Selatan Belum Terkalahkan. Diakses pada 7 Februari 2018

[3] 10 Negara dengan Koneksi Internet Tercepat di Dunia. Diakses pada 7 Februari 2018

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *