Henti jantung mendadak atau terkenal dengan istilah sudden cardiac arrest (SCA) adalah kondisi darurat medis dimana jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan kematian dalam waktu cepat jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat. Meskipun terdengar menakutkan, memahami penyebab dan faktor risiko henti jantung mendadak dapat membantu kita lebih waspada terhadap situasi ini.

Sumber: id.pinterest.com
Apa yang Menyebabkan Henti Jantung Mendadak?
Penyebab utama henti jantung mendadak adalah gangguan irama jantung yang disebut aritmia. Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengontrol detak jantung menjadi kacau, menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia dan henti jantung mendadak antara lain:
- Penyakit jantung koroner: Penyempitan atau penyumbatan arteri koroner yang memasok darah ke jantung adalah penyebab paling umum henti jantung mendadak.
- Kardiomiopati: Penyakit otot jantung yang melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah.
- Kelainan katup jantung: Masalah pada katup jantung yang mengontrol aliran darah masuk dan keluar dari jantung.
- Kelainan jantung bawaan: Gangguan pada sistem jantung sejak lahir.
Faktor Risiko Penunjang Henti Jantung Mendadak
Selain kondisi medis yang mendasar, beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak, seperti:
- Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin: Pria cenderung lebih berisiko daripada wanita.
- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini dapat meningkatkan risiko.
- Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak jantung dan pembuluh darah.
- Kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada arteri.
- Diabetes: Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk pada jantung.
- Obesitas: Obesitas terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
- Kurang aktivitas fisik: Kurang berolahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Penyalahgunaan narkotika: Beberapa jenis narkoba dapat menyebabkan aritmia dan henti jantung mendadak.
Gejala Peringatan
Sayangnya, banyak kasus ini terjadi tanpa gejala peringatan sebelumnya. Namun, beberapa orang perlu mewaspadai gejala berikut yang mungkin terkait dengan kondisi jantung, seperti:
- Pingsan
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Sakit dada
- Kelelahan yang tidak biasa
Pentingnya Penanganan Cepat pada Henti Jantung Mendadak
Henti jantung mendadak adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Pada kondisi ini, setiap detik amat berharga. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui tindakan pertolongan pertama, seperti:
- Menelepon nomor darurat: Segera hubungi layanan medis darurat.
- Melakukan resusitasi jantung paru (RJP): Jika Anda terlatih, lakukan RJP untuk mempertahankan sirkulasi darah sampai bantuan medis tiba.
- Menggunakan defibrillator: Jika ada defibrillator otomatis eksternal (AED) terdekat, gunakanlah sesuai petunjuk.
Pencegahan
Meskipun kita tidak selalu dapat mencegah kasus penyakit ini, mengelola faktor risiko dapat membantu menurunkan kemungkinan kejadiannya. Kita dapat melakukan beberapa langkah untuk mengelola faktor risikonya, antara lain dengan:
- Menjaga gaya hidup sehat: Makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok.
- Mengontrol kondisi medis: Jika Anda memiliki penyakit jantung atau kondisi medis lainnya, penting untuk mengikuti pengobatan dan kontrol secara teratur.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin: Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi dini masalah jantung.
Henti jantung mendadak adalah kondisi yang serius dan dapat mengancam nyawa. Memahami penyebab, faktor risiko, dan tanda-tanda peringatan dapat membantu kita dalam menghadapi situasi ini. Harapannya dengan penanganan yang cepat dan tepat, banyak nyawa dapat terselamatkan.
Referensi
- American Health Association. 2023. What is Cardiac Arrest? Diakses pada 28 September 2024 dari https://www.heart.org/en/health-topics/cardiac-arrest/about-cardiac-arrest
- Tsartsalis, et al. 2022. Risk and Protective Factors for Sudden Cardiac Death: An Umbrella Review of Meta-Analyses. Diakses pada 28 September 2024 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9246322