Masih ingat bencana semburan lumpur 18 tahun lalu yang mengguncang Sidoarjo, Jawa Timur? Ya, Lumpur Lapindo, bencana yang bermula dari aktivitas pengeboran panas bumi dan telah meninggalkan dampak yang sangat mendalam bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitarnya. Hingga kini, lumpur panas tersebut terus mengalir dan mencemari lahan pertanian, permukiman, serta sumber daya air.
Dampak Lumpur Lapindo yang Mengerikan bagi Lingkungan
Semburan lumpur ini telah mengubah tatanan Sidoarjo secara drastis. Lahan pertanian yang subur terkubur lumpur, sungai-sungai tercemar, dan ekosistem alami hancur. Selain itu, lumpur panas juga menyebabkan penurunan kualitas udara akibat gas-gas berbahaya yang terbawa oleh semburan. Pencemaran air menjadi salah satu masalah paling serius akibat bencana ini. Lumpur Lapindo mengandung berbagai macam mineral dan bahan kimia yang berbahaya bagi makhluk hidup.
Ancamannya terhadap Kesehatan Masyarakat
Paparan terhadap Lumpur Lapindo dan lingkungan yang tercemar berisiko tinggi menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi masyarakat sekitar. Hampir setiap hari warga mencium aroma tidak sedap dari lumpur. Kebanyakan dari warga setempat mengeluhkan gangguan pada sistem pernapasannya dan merasa mual-mual. Selain itu, risiko terkena penyakit menular juga tentu akan meningkat apabila kondisi sanitasi yang buruk dan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan tidak mengalami perbaikan.
Anak-anak menjadi kelompok yang paling tinggi risikonya terhadap dampak kesehatan dari bencana ini. Paparan terhadap bahan kimia berbahaya dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental anak-anak. Selain itu, mereka juga lebih mudah terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang belum kuat.
Upaya Penanganan yang Belum Maksimal
Pemerintah dan berbagai pihak telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi bencana Lumpur Lapindo. Namun, hingga kini belum ada solusi permanen yang berhasil menghentikan semburan lumpur. Tanggul-tanggul yang dibangun untuk menahan laju lumpur seringkali jebol, sehingga upaya penanganan menjadi tidak efektif.
Untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh, perlu pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa ahli dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) menyampaikan beberapa upaya dalam penanggulangan Lumpur Lapindo dalam Webinarnya yang membahas “Pengendalian Bencana Lumpur Lapindo dari Sisi Geohidrologi”, meliputi:
- Pencairan lumpur kemudian mengalirkannya ke sungai: Ahli Madya Sumber Daya Air di Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), Ir Isgiyanto MT menyampaikan, salah satu upaya untuk mencegah perluasan dampak bencana lumpur ini melalui proses pencairan lumpur. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil sebagian lumpur dari waduk lumpur untuk melalui proses pengolahan kemudian dikurangi kekentalannya. Isgiyanto menjelaskan bahwa lumpur yang melalui proses pengolahan akan mengandung air hingga 80 persen. Apabila sudah memenuhi baku mutu, lumpur dialirkan ke sungai di sekitar waduk, yakni Sungai Porong. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam Waduk Lumpur Lapindo.
- Penguatan tanggul: Penguatan tanggul di sekitar waduk lumpur juga menjadi upaya dalam menjaga area terdampak Lumpur Lapindo. Saat ini, tanggul sepanjang sebelas kilometer yang melingkari waduk lumpur masih sering mengalami beberapa permasalahan; seperti abrasi, rembesan, serta deformasi. Oleh karena itu, tim PPLS akan melakukan penguatan dari hulu ke hilir tanggul dengan sejumlah metode perbaikan.
Bencana lumpur ini merupakan sebuah tragedi bersejarah dan berdampak bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, perlu kerjasama dan perhatian khusus dari semua pihak, terutama pemerintah dan perusahaan terkait, untuk tetap mencari solusi terbaik dan memastikan bahwa masyarakat yang terdampak dapat hidup dengan layak dan sejahtera.
Referensi
Itszik. 2024. ITS Bahas Pengendalian Lumpur Lapindo dari Sisi Geohidrologi. Diakses pada 6 Oktober 2024 dari https://www.its.ac.id/news/2024/06/27/its-bahas-pengendalian-lumpur-lapindo-dari-sisi-geohidrologi
Salim, Mabruri Pudyas. 2022. Penyebab Lumpur Lapindo Menurut Para Ahli, Ini Perdebatannya. Diakses pada 6 Oktober 2024 dari https://www.liputan6.com/hot/read/5076084/penyebab-lumpur-lapindo-menurut-para-ahli-ini-perdebatannya?page=4
Riski, Petrus. 2024. 18 Tahun Lumpur Lapindo: Perhatikan Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan Warga. Diakses pada 6 Oktober 2024 dari https://www.mongabay.co.id/2024/05/29/18-tahun-lumpur-lapindo-pencemaran-lingkungan-dan-kesehatan-warga-harus-diperhatikan/