Ingin Menuntut Ilmu Gratis di Italia? Yuk Ikut ICTP!

Pada era globalisasi saat ini, kesempatan untuk menambah skill dan pengalaman internasional sudah sangat terbuka luas bagi siapapun itu yang […]

blank

Pada era globalisasi saat ini, kesempatan untuk menambah skill dan pengalaman internasional sudah sangat terbuka luas bagi siapapun itu yang mengusahakannya. Penyedia beasiswa pun sangat banyak dengan jenis beasiswanya yang beragam; dari mulai partial sampai full scholarship; dari mulai short course sampai full course (menempuh pendidikan sampai mendapatkan gelar); dapat kita cari melalui sistem pelayanan informasi tanpa batas alias internet. Seakan seperti tak ada alasan untuk ‘tidak maju’ pada zaman modern seperti sekarang.

blank
Logo ICTP

Peluang mengembangkan diri yang ingin saya share yaitu ICTP Activity. Ok, sebelum menyelam masuk ke dalam programnya, akan saya paparkan sedikit terkait ICTP. Apa sih ICTP? ICTP merupakan singkatan dari International Centre of Theoretical Physics. Wah! Theoretical Physics? Fisika teori dong ya? Jika ditilik dari sejarah, institut tersebut pada awalnya (tahun 1960) memang diusulkan sebagai suatu forum internasional fisika teori bagi negara berkembang yang diusulkan oleh Abdus Salam, peraih nobel fisika pada tahun 1979 bersama dengan Steven Weinberg dan Sheldon Lee Glashow, yang menemukan interaksi elektroweak untuk menyatukan weak dan electromagnetic interaction – bidang fisika teori terkait erat dengan konsep fundamental fisika dan matematika, sehingga fokusnya sebagai inkubator bagi negara berkembang pada bidang fisika dan matematika . Dan berawal dari usul, pada akhirnya ICTP diresmikan pada tahun 1963 oleh pemerintah Italia dan IAEA (International Atomic Energy Agency).

blank

Abdus Salam. (https://www.samaa.tv/wp-content/uploads/2016/12/abdus-Salam.jpg)

ICTP terletak di kota Trieste, sebuah kota kecil dan pelabuhan laut di ujung timur laut Italia yang berbatasan dengan Slovenia; dekat dengan Croatia; dan berada di pesisir laut Adriatic. Memiliki 2 guesthouses  di kampusnya bernama Adriatico dan Galileo yang biasa disediakan bagi para peserta/tamu undangan ICTP Activity di sana.

blank

ICTP Guesthouses (https://www.ictp.it/media/466380/adriaticolr.jpg)

Bersama dengan IAEA dan UNESCO, setiap tahunnya ICTP dapat menyelenggarakan lebih dari 60 international conferences, workshops, schools/colleges, seminars dan colloquia, – colloquia merupakan suatu pertemuan untuk diskusi akademik. Untuk aktivitas lengkapnya bisa dilihat pada tautan berikut https://www.ictp.it/scientific-calendar.aspx.

Tipe activity yang ingin saya ceritakan secara detail adalah schools/colleges. Kenapa? Karena itulah activity yang akan saya hadiri sebagai partisipan. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Muhammad Nur, DEA. (Pak Nur), yang telah memberikan informasi sekaligus recommendation letter kepada saya serta Dr. Remy Guirlet, yang juga telah memberikan recommendation letter kepada saya. Jadi event yang akan saya ikuti adalah ICTP-IAEA: College on Plasma Physics dari tanggal 29 Oktober – 9 November 2018, di ICTP, Trieste. Secara garis besar kuliah tersebut akan membahas segala hal terkait plasma di antaranya konsep fundamental fisika plasma, aplikasi plasma pada magnetik fusi, aplikasi plasma pada astrofisikal/kosmik, dan laser plasma. Lalu bagaimana prosesnya dari mulai saya mendaftar sampai diterima ? Singkat cerita, isi data pada portal aplikasi yang tersedia, ikuti instruksinya dan nunggu pengumuman deh… (Yaelaah kalo gitu semoga orang juga tau kalee!) Yap, itu singkat ceritanya hehe. Lalu bagaimana panjang ceritanya? Berawal dari info yang saya terima dari Pak Nur, dan berlanjut kepada rasa pesimis karena khawatir akan biaya dan seterusnya; lalu diakhiri dengan keyakinan setelah mengetahui bahwa program tersebut (di ICTP) dikhususkan untuk negara berkembang dan ada kemungkinan akan dibiayai sepenuhnya alias full funded dari mulai biaya transport, tempat tinggal, sampai biaya hidup selama di sana coy! Mantep gak? Nah tapi ini dia, like another events there must be limited number for participants to get the scholarship. Yang saya pahami dari perjalanan selama pendaftaran, sebagian mendapat full scholarship dan lainnya mendapat partial scholarship.

blank

Open Applications.

Gambar di atas merupakan halaman open applications pada portal pendaftaran. Dapat dilihat bahwa poin-poin yang harus diisi hanya merupakan data pribadi (profile). Di sana terdapat present dan permanent institute. Berdasarkan yang saya pahami, permanent institute merupakan tempat di mana kita bekerja sebagai pegawai tetap dan present institute merupakan tempat di mana kita bekerja namun bisa juga sebagai pegawai kontrak. Setelah itu ada distinctions, yang merupakan pembeda yang ada pada diri kita (seperti achievements atau accomplishment) dan terakhir adalah publications yang terkait dengan karya ilmiah.

Setelah itu, sebenarnya jika kita ‘klik’ Smr 3239 pada tabel Your Applications, akan ada beberapa poin tambahan lagi yang harus diisi. Namun karena masa pendaftaran sudah selesai, jika di’klik’ hanya muncul halaman berikut.

blank

Application form.

Semua sudah terangkum ke dalam application form. Seharusnya pada halaman tersebut terdapat kolom motivation letter, beberapa agreement, accommodation (terkait pemilihan akomodasi yang ingin diajukan apakah penuh atau sebagian; dan jika penuh kita diminta mencantumkan bandara tempat kita akan berangkat dari negara asal), dan recommendation letters. Nah menurut saya poin recommendation letters merupakan yang terpenting. Yap, kita diharuskan untuk mendapat recommendation letter setidaknya dari dua orang yang cukup mengenal kita baik dari akademisi maupun profesional. Kita hanya diminta menuliskan nama, gelar. dan email akademisi/profesional yang ingin kita ajukan untuk memberikan recommendation letter lalu panitia akan mengirimkan format surat rekomendasi ke alamat email mereka. Pemberi rekomendasi pertama saya adalah Pak Nur, beliau sebagai pembimbing skripsi saya sekaligus ‘Bapak Fisika Plasma Indonesia’ tentu akan berpengaruh terhadap penilaian form aplikasi; dan pemberi rekomendasi kedua adalah Dr. Remy, beliau merupakan Plasma Fusion Scientist yang aktif di CEA (Commissariat à l’Énergie atomique et aux Énergies alternatives/ French Alternative Energies and Atomic Energy Commission), tentu akan berpengaruh juga terhadap penilaian (Alhamdulillah, saya mengenal beliau ketika mengikuti ASEAN School on Plasma and Nuclear Fusion 2018 di Thailand). Jadi pertimbangan dalam menentukan pemberi recommendation letter juga harus diperhatikan dengan seksama. Selain itu, motivation letter juga tidak kalah pentingnya. Karena surat tersebut berisi kenapa kita tertarik dengan program tersebut; apa keuntungan yang akan didapat setelah mengikuti program tersebut secara pribadi maupun secara luas (misalnya pengaruhnya terhadap institusi kita, atau komunitas yang kita miliki bahkan negara kita).

Setelah seluruhnya selesai dan sudah dicek kembali aplikasinya (untuk memastikan data yang diisi sudah benar dan tepat), maka langkah selanjutnya adalah menunggu pengumuman tiba (FYI, saya menyelesaikan aplikasi sekitar bulan Juni dan close registration pada awal Juli jadi selama rentang waktu sebelum close registration pendaftar dapat terus memperbaiki isi aplikasinya).

Sebulan berlalu setelah penutupan pendaftaran, dan status aplikasi saya masih sama semenjak awal menyelesaikan aplikasi yaitu “On progress”. Tidak lama setelah itu, ada seorang teman saya – yang juga mendaftar untuk activity yang sama – memposting sebuah email dari ICTP yang menyatakan bahwa dia diterima. Lalu seketika saya beranggapan bahwa pengumuman sudah tiba dan saya tidak diterima. Namun terdapat suatu keganjilan bahwa status aplikasi saya masih tertulis ‘On progress’. “What’s wrong? Is there still any chance for me?”. Setelah itu frekuensi pengecekan aplikasi di web semakin besar karena terus dilanda rasa penasaran tetapi status saya masih tetap sama dan seakan tidak akan berubah. Sudah satu setengah bulan berlalu dan saya sudah cukup melupakan event tersebut sampai akhirnya …

blank

ICTP announcement

Jeng jeng jeng jeng, gue keterima! Alhamdulillah, I was so grateful at that moment but.. there was something which i worried about. Right. About accommodation. Would i get full accommodation? lalu ketika saya membuka kembali aplikasi saya menuju menu ‘Manage your visit’ and then i saw the display as below

blank

Manage your visit menu

Yak, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa poin yang harus diisi/diselesaikan. Pada poin teratas terlihat visit confimation dan segera saya buka dokumen invitation letter

blank

Invitation letter.

As you can see from the invitation letter saya mendapatkan ongkos selama stay di sana sejumlah 195 euro, yang ekivalen dengan 3.408.951,32 rupiah; dan mereka juga menanggung biaya perjalanan yang meliputi pesawat dan keperluan transportasi menuju Trieste sejumlah 800 euro, yang ekivalen dengan  13.985.441,31 rupiah! (konversi berdasarkan harga nilai tukar rupiah pada 9 Oktober 2018) Lumayan banget kan? Sedangkan saya akan Pulang-Pergi menggunakan Turkish Airlines seharga sekitar 13,4 juta rupiah sehingga dapet sisanya deh hehe. Furthermore, para partisipan juga sudah disediakan tempat tinggal gratis di Adriatico and Galileo guesthouses yang tiap kamar diisi oleh 2 orang. (FYI, seluruh biaya tersebut akan cair ketika sudah sampai di ICTP in sya Allah). Di samping itu, kita juga dapat jaminan asuransi kesehatan lho! Singkat cerita, nilai asuransinya cukup besar buat kita travel to Italy; karena jika kita ingin pergi ke sana dengan biaya sendiri kita harus punya jaminan asuransi yang tidak sedikit (masuk ke dalam persyaratan membuat visa).

Coba bayangkan kita bisa menempuh studi singkat di Italia dengan para ahlinya, fasilitas yang mumpuni, mendapatkan pengalaman internasional bersama partisipan dari berbagai macam negara, sekalian travelling, mendapat asuransi kesehatan; dan semuanya difasilitasi secara penuh pula :’) Gimana guys, tertarik gak :)?

Sebelum cerita ini ditutup, ada beberapa informasi yang ingin disampaikan bahwa kegiatan di ICTP Activity tidak melulu tentang fisika dan matematika melainkan meliputi seluruh bidang terkait Sains dan Teknologi yang dapat dilihat pada tautan yang sudah saya bagikan di atas (ICTP Scientific Calendar). Lalu tidak semua aktivitas akan diadakan di ICTP, Trieste karena terkadang ada suatu Organizer yang ingin mengadakan kegiatan ilmiah dan meminta ICTP sebagai sponsor/partner dalam menjalankan acaranya.

Kesempatan untuk mengembangkan diri pada zaman sekarang ini sangatlah banyak; hanya saja apakah kita berani mencoba mengambil kesempatan itu dengan berbagai macam tantangan yang ada atau termenung meratapi kesempatan terlewat begitu saja? Dan tentu, semua itu adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa; namun bukan berarti kita pasrah begitu saja melainkan harus mencoba dan berusaha terlebih dahulu lalu hasilnya adalah urusan Allah. Jika gagal bagaimana? Tetap terus berusaha mencari kesempatan yang lain dengan terus berharap kepada Yang Maha Memberi. Itulah hidup. Tanpa tekad seperti itu, seakan kita hidup di dalam kematian.

Yap sekian dari penulis, nanti in sya Allah akan ada kisah lanjutannya setelah penulis menyelesaikan Short College di ICTP. See ya!

DAFTAR PUSTAKA

Seluruh informasi dirangkum dari website https://www.ictp.it/

2 komentar untuk “Ingin Menuntut Ilmu Gratis di Italia? Yuk Ikut ICTP!”

    1. blank
      Achmad Fajar Putranto

      Untuk sarapan dan makan siang di sediakan, tapi makan malam beli sendiri. Untuk sholat bisa di kamar masing2

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *