Perbedaan Koneksi Star dan Delta pada Motor Listrik Induksi

Perbedaan koneksi star dan delta pada motor listrik induksi, kapan kita harus memilih koneksi star dan delta? Temukan Jawaban nya di sini!

blank

Motor listrik induksi 3 phase bagi perusahaan merupakan salah satu equipment terpenting, karena memiliki peran yang sangat vital untuk kelangsungan dalam proses produksi. Dalam satu kondisi, terdapat pemahaman tentang koneksi star dan delta untuk motor listrik induksi. Selain itu, pada motor listrik induksi sudah terdapat tag name untuk spesifikasi dari motor tersebut.

Pada kesempatan ini, saya berusaha untuk menjelaskan secara sederhana apakah itu koneksi star dan delta pada motor listrik induksi, dan kapan harus menggunakan star dan kapan harus menggunakan delta. Dimana motor listrik induksi adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik.

Sebelum mengulas lebih jauh, berikut gambar 1 menunjukkan perbedaan dalam koneksi star dan delta.

blank

Gambar 1. Star dan Delta Connection

Secara visual koneksi tersebut terdapat perbedaan pada susunan series yaitu star dan delta adalah paralel. Selain itu, bila kita melihat spesifikasi dari sebuah motor biasanya terdapat tulisan 220V saja, atau 380/660 V, 220/380 V dan sebagainya. Dari spesifikasi tersebut kita dapat langsung menentukan, koneksi star ata delta pada motor listrik induksi tersebut.

star delta motor

Gambar 2. Spesifikasi Motor Listrik Induksi

Dari gambar 1 tersebut dapat kita menarik kesimpulan bahwa koneksi star dan delta terbagi atas 3 sudut. Dalam menentukan motor tersebut sinkron atau tidaknya dapat diketahui dari jumlah RPM motor dengan bantuan perhitungan jumlah pole pair atau sering diketahui juga degan banyak nya jumlah kutub pada suatu lilitan motor listrik. Biasanya disuatu motor listrik induksi biasaya memiliki 4 pole pair.

Dimana: blank

Ns           = RPM motor

F              = Frekuensi motor (50/60 Hz)

P             = Jumlah pole pair motor

Dan dari koneksi star delta tersebut, kita dapat mengetahui alasan kapan harus dihubungkan pada posisi star ataupun delta. Berikut ulasan sederhana dengan menggunakan persamaan phytagoras.

blank

Gambar 3. Penjabaran Koneksi Star Dengan Phytagoras

Dengan diketahui angka 380 berdasarkan listrik tegangan 3 phase, 120 drajat berdasarkan putaran (sinkron) pada motor, dan sudut 30 drajat didapat dari phytagoras. Maka:

blank

Keuntungan dari mengetahui sifat motor listrik induksi adalah bahwa kita tidak perlu memerlukan instrument tambahan dalam instalasi panel listrik. Dikarenakan terdapat dalam satu kasus, koneksi star dan delta dihubungkan menjadi satu dengan tujuan mendapatkan nilai arus start lebih rendah kemudian di switch dengan menggunakan coil menjadi delta.

blank

Gambar 4. Koneksi Delta Pada Motor Listrik Induksi

Perhitungan berapa tegangan maksimum yang dapat dilewati oleh lilitan kawat motor listrik induksi di atas, bila spesifikasi motor tersebut tertera 220/380 V maka akan lebih bijak kita memilih koneksi star. Kenapa? Karena putaran maksimum akan terjadi pada tegangan 220V. Bila kita koneksikan pada posisi delta maka putaran motor akan mengalami over load atau kelebihan beban tegangan, resiko terbesarnya dapat menyebabkan motor terbakar.

Upaya mengetahui konsep dasar dalam menentukan koneksi star ataupun delta adalah untuk mendapatkan top performance dari motor listrik induksi, agar dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi.

Permasalahan umum pada motor listrik induksi

Motor listrik induksi adalah salah satu komponen vital dalam berbagai sistem industri dan komersial. Meskipun dirancang untuk kehandalan, terkadang motor listrik induksi mengalami masalah koneksi yang dapat menyebabkan gangguan dalam operasinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa permasalahan umum yang terkait dengan koneksi motor listrik induksi, penyebabnya, serta solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

1. Kabel yang Rusak atau Terputus

Salah satu permasalahan umum dalam koneksi motor listrik induksi adalah kerusakan atau putusnya kabel yang menghubungkan motor dengan sumber daya listrik. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari aus karena pemakaian yang lama, hingga kerusakan fisik karena faktor eksternal.

Solusi: Periksa kabel dengan teliti dan ganti kabel yang rusak atau terputus. Pastikan penggantian kabel dilakukan oleh teknisi ahli untuk menghindari potensi bahaya listrik.

2. Koneksi Terminal yang Longgar

Terminal motor yang longgar dapat mengakibatkan koneksi yang tidak stabil dan menyebabkan motor bekerja tidak efisien atau bahkan mati total.

Solusi: Periksa terminal motor secara berkala dan pastikan semua sambungan terpasang dengan rapat. Jika ditemukan terminal yang longgar, segera perbaiki atau ganti terminal yang baru.

3. Ketidaksesuaian Tegangan dan Frekuensi

Motor listrik induksi membutuhkan tegangan dan frekuensi listrik yang sesuai dengan spesifikasi motor. Jika terjadi ketidaksesuaian, motor bisa mengalami overheating atau tidak berputar dengan kecepatan yang diinginkan.

Solusi: Pastikan motor menerima tegangan dan frekuensi yang sesuai dengan spesifikasinya. Sesuaikan konfigurasi sistem listrik jika diperlukan.

4. Masalah pada Kontrol Starter

Starter motor yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menghambat motor untuk memulai operasinya.

Solusi: Periksa dan uji kontrol starter secara rutin. Ganti starter yang rusak dengan yang baru jika diperlukan.

5. Kontaminasi atau Kelembaban

Kontaminasi oleh debu, kotoran, atau kelembaban dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan pada koneksi motor listrik.

Solusi: Pastikan motor terlindungi dari kontaminasi dan kelembaban dengan menginstal pelindung atau penutup yang sesuai. Bersihkan motor secara teratur dan hindari paparan langsung terhadap air atau cairan lainnya.

6. Pemutusan Arus Pendek

Arus pendek dapat terjadi akibat korsleting atau kontak yang buruk pada beberapa bagian motor listrik.

Solusi: Inspeksi visual secara berkala dan lakukan pengujian untuk mendeteksi potensi arus pendek. Perbaiki atau ganti komponen yang menyebabkan arus pendek.

Dalam mengatasi permasalahan koneksi motor listrik induksi, pengawasan dan perawatan yang rutin sangatlah penting. Selain itu, melibatkan teknisi atau ahli listrik yang berpengalaman untuk melakukan pemeriksaan berkala juga dapat mencegah potensi kerusakan yang lebih serius. Dengan perawatan yang baik dan responsif terhadap masalah yang timbul, motor listrik induksi dapat beroperasi dengan efisien dan tahan lama.

Silahkan tinggalkan dalam kolom komentar bila ada yang perlu didiskusikan. Terimakasih

Referensi:

14 komentar untuk “Perbedaan Koneksi Star dan Delta pada Motor Listrik Induksi”

  1. Untuk spesifikasi motor delta 220 dan star 380 maka idealnya saya harus pakai konekan star atau delta? Sy tidak pakai rangkaian star delat

      1. kalo tertulisnya hanya 380v/(di belakangnya ada simbol segitiga/delta aja) gmn bossku..mhn arahanya.trimakasih

  2. Om mau tanya
    Saya punya motor 3 phase
    Sedangkan listrik rumah saya 1 phase
    Itu gimana ya menghidupkan nya
    Tadi saya coba hidup kan
    Kok panas motornya

    Solusinya gimana ya om?
    Makasih
    Atas jawaban ny

  3. Om mo tnya, jd keuntungan dan kerugian dr start dan delta itu apa, batasan motor star delta minimum brp kw

  4. kalau saudara KURNIA punya motor 3 phase, sedangkan rumah menggunakan 1 phase..
    tinggal gunakan inverter saja, untuk menaikkan 1 phase mjd 3 phase

  5. Maaf om mau tanya..
    Kalo sambungan star terminalnya dibalik u1 v1 w1 dikopel lalu U2 v2 w2 dipakai line 3 puasa nya..apa efek pada motor ..mohon jawabannya terima kasih..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *