Sebelum kita tahu mengenai Stellarium, mari kita mulai artikel ini dengan definisi Planetarium. Planetarium atau Plural Planetaria adalah gedung teater untuk memperagakan susunan bintang dan benda-benda langit.
Di dalam ruang pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya diletakkan di tengah ruangan. Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi.
Lahirnya planetarium itu sendiri didorong oleh keinginan dari diri manusia yang senantiasa mencari tahu dan memahami hakikat kehidupan ini. Hal-hal yang terjadi di sekelilingnya berusaha dipahami dengan akalnya.
Sejarah mencatat bahwa manusia sudah mulai memperhatikan benda-benda langit dengan karakternya masing-masing sejak beberapa ratus tahun sebelum masehi. Pada waktu itu manusia telah mencoba membedakan benda-benda langit satu dengan lainnya. Manusia juga telah mengamati letak dan pergerakan benda-benda langit tersebut.
Dalam proses memahami itulah, kemudian sekitar abad 17 telah dikenal alat peraga yang disebut planetarium, stellarium, dan lunarium (sebuah alat yang digunakan untuk mengilustrasikan pergerakan dan fase bulan). Selain itu juga ada yang dinamakan dengan observatorium. Menurut wikipedia, observatorium adalah sebuah lokasi dengan perlengkapan yang diletakkan secara permanen agar dapat melihat langit dan peristiwa yang berhubungan dengan angkasa.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa planetarium dan observatorium, diantaranya yaitu di Taman Ismail Marzuki, di Lembang Bandung, di Museum Loka Jaya Crana Surabaya, dan di Taman Pintar Yogyakarta. Planetarium yang merupakan salah satu impian dari bung karno ini, sayangnya tidak lagi mendapatkan perhatian khusus. Sebut saja Planetarium Ismail Marzuki, perawatan terakhir dilakukan pada tahun 2015 sehingga tinggal menunggu waktu saja peralatan di planetarium rusak dimakan waktu.
Stellarium secara definisi merupakan peta tiga dimensi bintang-bintang, yang biasanya berpusat di Bumi. Stellarium merupakan perlengkapan umum di planetarium, yang merupakan gambaran dalam ruangan yang merepresentasikan sekitar 50 tahun cahaya.
Akan tetapi, stellarium telah dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak (software) sehingga dapat digunakan oleh siapa pun, kapan pun, dimana pun. Pada websitenya (stellarium.org) dikatakan bahwa Stellarium merupakan free open source planetarium for your computer. Menggunakan software ini layaknya melihat langit dengan mata telanjang, binokular, maupun teleskop.
Intinya, Stellarium ini merupakan perangkat lunak yang memungkinkan komputer, PC, atau ponsel berubah menjadi planetarium virtual. Software ini dapat mengetahui posisi matahari, bulan, bintang, planet, dan juga bintang-bintang. Software ini juga dapat menggambarkan konstelasi dan dapat mensimulasikan fenomena astronomi, seperti hujan meteor ataupun gerhana matahari dan gerhana bulan.
Stellarium dapat digunakan sebagai alat pendidikan untuk pembelajaran langit malam maupun untuk tujuan observasi sebagai astronom amatir. Dengan software ini intinya kita dapat mempelajari tata surya dengan lebih leluasa dan lebih fleksibel tanpa harus berkunjung ke planetarium. Ditambah lagi versi Stellarium ini sangat variatif jenisnya, mulai dari berbasis installer biasa, versi web, sampai dalam bentuk mobile. So, dengan hanya bermodal ponsel/komputer dan proyektor kita bisa loh buat planetarium di rumah atau di ruangan yang kita sukai. So, silakan mencoba…
Referensi :
[1] Gates, Mattew. (2006). Stellarium User Guide. Tersedia di http://physics.mq.edu.au/astronomy/space2grow/software/stellarium/stellarium_user_guide-0.8.1-1.pdf. Diakses pada Oktober 2019.
[2] Wikipedia. (2017). Planetarium. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Planetarium. Diakses pada Oktober 2019.
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.