Penggunaan Technology Opportunity Discovery (TOD) sebagai Framework Analisis Strategi Sistem Informasi Pada Perusahaan Engineer-to-Order (ETO)

Ditulis Oleh Pandu Dwi Luhur Pambudi Kita mengenal beberapa tipe produksi pada perusahaan, salah satunya adalah perusahaan Engineer-to-Order (ETO). Dallasega […]

Ditulis Oleh Pandu Dwi Luhur Pambudi

Kita mengenal beberapa tipe produksi pada perusahaan, salah satunya adalah perusahaan Engineer-to-Order (ETO). Dallasega dalam artikel ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2015 menjelaskan jika pada industri ETO setiap produk adalah unik dan oleh karena itu, rekayasa desain, produksi dan instalasi dibuat berdasarkan pesanan spesifik dari kustomer. Dallasega juga menjelaskan pada publikasi ilmiah terbarunya jika saat ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil perusahaan konstruksi yang sepenuhnya menggunakan alat perencanaan digital ini berarti peluang penggunaan alat perencanaan berbasis teknologi informasi (TI) berpeluang besar dalam membantu efisiensi proses bisnis yang ada. Berdasarkan laporan Roland Berger Consulting pada tahun 2016 hampir semua pengambil keputusan dalam perusahaan konstruksi menyepakati bahwa digitalisasi akan mempengaruhi setiap proses dalam industri mereka. Oleh karena itu, perencanaan strategis sistem informasi (SI) diperlukan pada industri ini, karena peran teknologi informasi akan berperan dalam kecepatan dan keakuratan pertukaran informasi. Terlebih tipe produksi ETO biasanya memiliki beberapa tahapan  proses kontruksi yang terpisah dan beberapa kasus tidak onsite atau tidak dalam satu lingkungan pabrik/perusahaan. Hal ini tentu saja akan menyulitkan pertukaran informasi dari satu tahapan ke tahapan lain. Oleh karena itu, analisis strategis SI dianggap penting untuk industry ini, sayangnya penelitian khusus yang mengkaji terkait analisis strategis SI pada perushaan ETO masih sangat minim, sehingga penelitian ini diharapkan dapat berperan dalam mengatasi kesenjangan penelitian-penelitian pada topik ini nantinya.

Selanjutnya kita akan membahas mengenai pentingnya strategi SI pada suatu perusahaan, Chen et al. pada publikasi ilmiahnya (2010) mengelompokkan aliran literature strategi sistem informasi menjadi 3 aliran konsep yang kompleks yaitu:

  1. Perencanaan sistem informasi strategis oleh (Galliers, 1991; Premkumar dan King, 1994; Peppard dan Ward, 2004)
  2. Keselarasan antara strategi SI dan strategi bisnis oleh (Henderson dan Venkatraman, 1993; Chan et al., 1997; Chan dan Reich, 2007), dan
  3. Penggunaan kompetitif SI atau menggunakan SI untuk keunggulan kompetitif (Melville et al., 2004; Wade dan Hulland, 2004; Piccoli dan Ives, 2005).

Chen et al. (2010) juga berhasil merangkum jika strategi sistem informasi sebagai “perspektif organisasi pada investasi dalam penyebaran, penggunaan, dan manajemen sistem informasi”. Dalam tinjauan komprehensif dan analisis konsep ini literatur-literatur diatas membedakan tiga konsepsi Strategi SI yaitu, “(1) strategi SI sebagai penggunaan SI untuk mendukung strategi bisnis; (2) strategi SI sebagai rencana induk fungsi IS; dan (3) strategi SI sebagai pandangan bersama dari peran SI dalam organisasi”. Dalam mencapai strategi SI yang sukses, perencanaan diperlukan untuk mengembangkan semua aspek di sekitar strategi, untuk menentukan bagaimana mereka harus terstruktur, dan untuk menetapkan tujuan dan infrastruktur jangka pendek, menengah dan panjang yang akan memungkinkan sistem informasi dirancang dan dilaksanakan secara efisien dan efektif.

Strategi sistem informasi ini menjadi penting bagi semua industri termasuk pada industri ETO (Engineer-to-Order). Karena sifat industri ETO yang unik, maka industri ini dapat melakukan strategi pengembangan sistem informasi dengan cara melakukan analisis terhadap peluang-peluang teknologi informasi yang potensial untuk diterapkan dalam mendukung sistem informasi perusahaan yang baik.

Penulis mengkaji jika teori mengenai strategi sistem informasi yang ada telah cukup lama digunakan seperti penggunaan pendekatan model Ward and Peppard, namun seiring dengan perkembangan teknologi, metode-metode yang ada terus berkembang dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga memunculkan teori baru berdasarkan bukti praktik yang telah dilakukan pada perusahaan secara langsung.

 Penulis kemudian melakukan kajian literatur dan menemukan suatu teori mengenai Technology Opportunity Discovery (TOD) yang sebenarnya digunakan tidak secara spesifik pada industri maupun teknologi tertentu, namun hal ini menjadi menarik untuk dikaji dan diteliti secara mendalam sebagai kajian baru dalam perencanaan strategis Sistem Informasi yang akan berhubungan erat dengan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis perusahaan.

Yoon et al. dalam penelitiannya berhasil membuat dan mengembangkan framework TOD. Yoon menjelaskan bahwa TOD adalah proses yang mengidentifikasi peluang dengan nilai bisnis potensial dengan mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dan produk. Ketika teknologi dan produk yang bersaing semakin banyak muncul di pasar dan siklus hidup mereka memendek, kemampuan TOD perusahaan, yang mendorong penciptaan laba baru untuk pembangunan berkelanjutan, akan menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Menurut penelitian Yoon sebelumnya, aturan dalam pendekatan metode TOD dapat dibagi menjadi dua jenis: yang pertama yaitu, memperkirakan teknologi dan produk baru, dan menerapkan teknologi dan produk yang ada (Existing Technologies or Products: ETP).

Penulis mengadopsi penelitian dari (Yoon et al., 2015) dalam mempertimbangkan empat jalur TOD yang dimulai dengan ETP sebagai usulan kajian baru dalam melakukan analisis strategi SI. Masing-masing jalur TOD ini dapat dijelaskan oleh input dan output utamanya (Lihat Tabel 1). Alur kinerja dari TOD digambarkan pada (Gambar 1) yang dikaji ulang dari penelitian Lee et al. pada publikasi ilmiahnya. Penulis memiliki hipotesis bahwa pendekatan analisis menggunakan strategi TOD dapat digunakan sebagai alternatif dan kajian baru dalam mencari strategi sistem informasi di perusahaan ETO. TOD memiliki fleksibilitas yang baik dalam analisis strategi dan mengacu pada dua aspek yaitu, memperkirakan teknologi dan produk baru, dan menerapkan teknologi dan produk yang ada (Existing Technologies or Products: ETP). Sehingga, penggunaan framework ini akan memberikan pandangan berbeda dalam menentukan arah strategi sistem informasi pada perusahaan. Pada akhirnya, dengan analisis strategi yang baik diharapkan perusahaan ETO dapat berkembang dengan baik dalam ranah penentuan arah kebijakan investasi dan implementasi TI pada perusahaan. Tentu saja jika arah investasi SI yang tepat akan berakibat pada produktivitas perusahaan secara keseluruhan, terutama pada efisiensi proses bisnis.

Gambar. 1. TOD paths, digambar ulang dari (Lee et al., 2011)

Tabel 1. Input/output dan contoh TOD paths berdasarkan firms’ ETPs (Yoon et al., 2015).

Referensi

Chan, Y. E., et al. (1997). Business strategic orientation, information systems strategic orientation, and strategic alignment. Information Systems Research, 8(2), 125–150.

Chan, Y. E., & Reich, B. H. (2007). IT alignment: what have we learned? Journal of Information technology, 22(4), 297–315.

Chen, D. Q., et al. (2010). Information systems strategy: reconceptualization, measurement, and implications. MIS Q, 34(2), 233–259.

Dallasega, P., Rauch, E., & Matt, D. T. (2015). Sustainability in the supply chain through synchronization of demand and supply in ETO-companies. Procedia CIRP, 29, 215–220. https://doi.org/10.1016/j.procir.2015.02.057

Dallasega, Rauch, E., & Linder, C. (2018). Industry 4.0 as an enabler of proximity for construction supply chains: A systematic literature review. Computers in Industry 99 (2018) 205–22

Galliers, R. D. (1991). Strategic information systems planning: myths, reality and guidelines for successful implementation. European Journal of Information Systems, 1(1), 55–64.

Henderson, J. C., & Venkatraman, N. (1993). Strategic alignment: leveraging information technology for transforming organizations. IBM Systems Journal, 32(1), 4–16.

Lee, Y., Kwon, O., Coh, B., (2011). Study on the emerging technology-product portfolio generation based on firms’ technology capability. Journal of Korea Technology Innovation Society 14, 1187–1208.

Melville, N., Kraemer, K., & Gurbaxani, V. (2004). Review: information technology and organizational performance: an integrative model of IT business value. MIS quarterly, 28(2), 283–322.

Peppard, J., & Ward, J. (2004). Beyond strategic information systems: towards an IS capability. The Journal of Strategic Information Systems, 13(2), 167–194.

Piccoli, G., & Ives, B. (2005). Review: IT-dependent strategic initiatives and sustained competitive advantage: a review and synthesis of the literature. MIS Quarterly, 29(4), 747–776.

Premkumar, G., & King, W. R. (1994). Organizational characteristics and information systems planning: an empirical study. Information Systems Research, 5(2), 75–109.

Roland Berger Consulting, Think. Act. Beyound Mainstream: Building Europe’s Road to Construction 4.0. Digitization in the Construction Industry, Competence Center Roland Berger Civil Economics, Energy & Infrastructure, Munich, (2016).

Wade, M., & Hulland, J. (2004). Review: The resource-based view and information systems research: Review, extension, and suggestions for future research. MIS quarterly, 28(1), 107–142.

Yoon, B., Park, I., Coh, B.-Y., (2013). Exploring technological opportunities by linking technology and products: application of morphology analysis and text mining. Technol. Forecast. Soc. Chang. 86, 287–303.

Yoon, J., Hyunseok P., Wonchul S., Jae-Min L, Byoung-youl C., Jonghwa K., Technology opportunity discovery (TOD) from existing technologies and products: A function-based TOD framework, Technol. Forecast. Soc. Change (2015), http://dx.doi.org/10.1016/j.techfore.2015.04.012

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top