Ditulis oleh Riska Yuli Nurvianthi
Sumber gambar: (https://adictamente.blogspot.com)
Helikopter adalah pesawat udara yang setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan dan yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin1,2. Helikopter merupakan pesawat udara yang mengangkat dan terdorong oleh satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan sebagai pesawat bersayap putar untuk membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa lainnya. Pesawat bersayap adalah pesawat udara yang terbang bukan karena gerakan pada sayap, pesawat sayap tetap terbang saat pesawat melaju melalui udara, pergerakan pada sayap menghasilkan gaya angkat yang mengangkat pesawat. Pesawat bersayap tetap berbeda dengan pesawat bersayap putar atau ornitroper, yang terbang dengan sayap yang bergerak dan menghasilkan gaya angkat3.
Pesawat bersayap tetap memanfaatkan prinsip Bernoulli, yaitu suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan fluida yang bergerak lebih lambat. Karena sisi sayap bagian atas lebih panjang daripada sisi sayap bagian bawah (karena kelengkungan permukaan sayap di bagian atas), maka udara yang mengalir lebih cepat di bagian atas daripada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan udara itulah yang menyebabkan pesawat dapat terbang. Supaya ada udara mengalir di sayap, pesawat harus bergerak pada kecepatan tertentu. Karena itulah pesawat bersayap tetap tidak dapat terbang jika pesawat bersayap tetap tidak bergerak dengan kecepatan tertentu di udara3. Kata helikopter berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron (sayap). Helikopter yang dijalankan oleh mesin diciptakan oleh penemu Slowakia Jan Bahyl4.
Sumber gambar: (http://neo-pedia.blogspot.com)
Dibandingkan dengan pesawat bersayap tetap, helikopter lebih kompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang terbatas. Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya; helikopter mampu terbang di tempat, mundur, dan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan bakar dan beban/ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan darat di mana pun dengan lapangan sebesar rotor dan setengah diameter. Landasan helikopter disebut helipad4. Helipad adalah landasan untuk helikopter. Karena sifat helikopter yang bisa mendarat dan terbang secara vertikal, helipad tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas dan bisa berada di mana saja selama tersedia cukup ruang bagi rotor/baling-baling helikopter. Helipad seringkali ditemui di atap gedung, rumah sakit, anjungan lepas pantai ataupun di atas kapal perang. Agar kelihatan dari udara helipad ditandai dengan lingkaran dengan huruf H di tengahnya atau cukup dengan huruf H saja5.
Tidak sedikit manusia memiliki mimpi yang tinggi dalam menciptakan dan menerbangkan sebuah kendaraan udara namun terbatasi oleh pengetahuan dan bahan membuat kendaraan helikopter memang berat dan mahal. Hal tersebut tidak menghalangi beberapa orang untuk mewujudkan cita-cita dan mimpinya meskipun keterbatasan ilmu dan bahan. Bahkan membuktikan bahwa barang bekas bisa dimanfaatkan dengan menjadikan karya dan inovasi baru. Hal ini dibuktikan seorang pria paruh baya (Setyo Hadi) di Kecamatan Gumukmas, Jember, Jawa Timur pada tahun 2016 lalu, menciptakan helikopter sendiri dari bahan dasar barang-barang bekas kendaraan bermotor yang tidak terpakai. Bahan-bahan yang digunakan cukup murah karena terdiri dari besi bekas, roda, hingga baling-baling bekas. Helikopter buatan ini diberi nama Heli Benata 127 bermotor dua mesin kendaraan penggerak baling-baling besar ditopang oleh mesin berkapasitas 150 cc sedang baling-baling kecil oleh mesin 80 cc kekuatannya6. Berikut gambarnya:
Sumber gambar: (http://pojokpitu.com)
Secara teoritis menciptakan helikopter harusnya di pahami dasar ilmunya yaitu bidang aeromodeling. Aeromodeling adalah merupakan salah satu bentuk kegiatan terbang, yang dirancang dan di ciptakan yang pada awalnya dimunculkan sebagai bagian dari kegiatan militer namun kemudian banyak diminati oleh masyarakat luas sehingga memunculkan sebuah bentuk hobi baru. Aeromodelling sendiri terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah aeromodelling terbang bebas, Aeromodelling Tali Kendali (Control Line Aeromodelling), dan Radio Control aeromodelling (RC Aeromodelling)7.
Kasus Heli Benata 127 Jamber 2016 silam dengan memanfaatkan barang bekas menjadi salah satu hal yang menarik untuk dikaji terkait gaya gerak yang didapatkan. Gaya tersebut adalah Aerodinamika. Aerodinamika diambil dari kata Aero dan Dinamika yang bisa diartikan udara dan perubahan gerak dan bisa juga ditarik sebuah pengertian yaitu suatu perubahan gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara ketika benda tersebut melaju dengan kencang. Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor (mobil,truk,bis maupun motor) yang sangat terkait hubungannya dengan perkembangan aerodinamika sekarang ini. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika kendaraan itu melaju. Aerodinamika berasal dari dua buah kata yaitu aero yang berarti bagian dari udara atau ilmu keudaraan dan dinamika yang berarti cabang ilmu alam yang menyelidiki benda-benda bergerak serta gaya yang menyebabkan gerakangerakan tersebut.
Aero berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara, dan Dinamika yang diartikan kekuatan atau tenaga. Jadi Aerodinamika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai akibat-akibat yang ditimbulkan udara atau gas-gas lain yang bergerak8.
Besi bekas yang digunakan memiliki Airfoil yang dibentuk menjadi potongan dua dimensi dalam helikopter. Airfoil inilah yang menghasilkan gaya aerodinamika dan menghasilkan aliran fluida bergerak9. Jadi wajar jika besi rongsongan bekas kendaraan roda dua ini dapat disulap menjadi sebuah helikopter. Perbaharuan dan kepiawaian akan menhasilkan terobosan baru, barang bekas akan menjadi karya baru dikemudian hari dan tidak menutup kemunginkinan akan menjadi barang yang berkualitas tinggi dan primadona dimasa mendatang.
Referensi:
- http://www.atmitchell.com/journeys/history/aviation/
- http://centennialofflight.com/history/helicopter.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_bersayap_tetap
- https://id.wikipedia.org/wiki/Helikopter
- https://id.wikipedia.org/wiki/Helipad
- Sugiarto B, 2016. Pria Jember Buat Helikopter dari Barang Bekas. Jember. Post Desember. Jawa Timur.
- https://repository.maranatha.edu/9958/2/0863054_Chapter1.pdf
- https://www.academia.edu/9356349/AERODINAMIKA?auto=download
- http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/72/jbptppolban-gdl-nelwantopa-3587-3-bab2–0.pdf
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.
Alhamdulillah dapat ilmu baru dan sangat bermanfaat serta memberikan inspirasi bahwa segala hal yang kita anggap tidak ada artinya bisa saja jadi berarti disaat kita bisa tau cara mengolahnya.