Undur-undur adalah hewan kecil yang masih berupa larva dari jenis serangga yang disebut Myrmeleontidae. Serangga ini dikenal karena perilakunya yang unik: ia berjalan mundur dan menggali jebakan berbentuk corong di pasir. Jebakan ini digunakan untuk menangkap mangsa seperti semut atau serangga kecil lainnya yang tidak sengaja jatuh ke dalamnya.
Meskipun ukurannya kecil dan sering luput dari perhatian, undur-undur ternyata memiliki potensi yang besar di dunia kesehatan dan pengobatan. Dalam beberapa tahun terakhir, hewan ini mulai dikenal luas karena dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif, yaitu jenis penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi organ tubuh secara bertahap, seperti diabetes, kanker, dan penyakit saraf seperti Alzheimer.
Para peneliti kini mulai tertarik mempelajari kandungan senyawa alami dalam tubuh undur-undur, yang diduga memiliki efek penyembuhan atau perlindungan bagi sel-sel tubuh manusia.
Biologi Undur-Undur: Strategi Mangsa Pasif
Undur-undur biasanya ditemukan di lingkungan yang kering dan berpasir, seperti di sekitar halaman rumah, tepi jalan berpasir, atau tanah kosong. Mereka menyukai tempat seperti ini karena mudah digunakan untuk membuat perangkap guna menangkap makanan.
Saat masih berupa larva yaitu tahap awal dalam siklus hidupnya undur-undur memiliki bentuk tubuh pipih dan rahang besar yang menyerupai penjepit. Ciri khas larva ini adalah kebiasaannya menggali lubang berbentuk kerucut terbalik di pasir. Lubang ini sebenarnya adalah jebakan. Ketika serangga kecil, seperti semut, berjalan melewati dan tidak sengaja masuk ke dalam lubang tersebut, mereka akan tergelincir ke dasar. Di sanalah undur-undur menunggu, lalu dengan cepat menangkap mangsanya dan menyedot cairan tubuhnya sebagai makanan.
Siklus hidup undur-undur terdiri dari tiga tahap utama:
- Larva : Tahap awal yang aktif berburu mangsa dan tinggal di dalam jebakan pasir.
- Pupa : Tahap perubahan atau metamorfosis, ketika larva berhenti makan dan berubah bentuk di dalam kepompong.
- Imago : Tahap dewasa, di mana undur-undur menjadi serangga bersayap yang tampak mirip capung, meskipun kemampuan terbangnya lebih lemah.
Karena kemampuan larvanya untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan pola makannya yang sederhana (cukup diberi serangga kecil), undur-undur tergolong mudah untuk dibudidayakan. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri, terutama karena sekarang hewan ini mulai dimanfaatkan untuk keperluan medis dan penelitian pengobatan berbagai penyakit.
Komponen Bioaktif: Apa yang Membuat Undur-Undur Berkhasiat?
Sejumlah penelitian awal menunjukkan bahwa tubuh serangga undur-undur mengandung berbagai zat kimia alami yang berpotensi digunakan sebagai obat. Beberapa di antaranya memiliki manfaat kesehatan yang menjanjikan, seperti:
Senyawa mirip sulfonilurea: Ini adalah jenis zat yang bekerja merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak insulin. Cara kerjanya mirip dengan obat yang biasa digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2, yaitu penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan pada produksi atau fungsi insulin.
Asam lemak omega-3: Zat ini dikenal luas karena manfaatnya dalam menjaga kesehatan tubuh. Omega-3 membantu mengurangi peradangan, mendukung kerja sistem saraf (otak dan saraf tepi), dan melindungi kesehatan jantung serta pembuluh darah. Biasanya kita mengenal omega-3 dari ikan laut, tapi ternyata senyawa ini juga bisa ditemukan dalam tubuh undur-undur.
Peptida dan enzim proteolitik: Peptida adalah potongan kecil dari protein, sedangkan enzim proteolitik adalah enzim yang mampu memecah protein. Kombinasi keduanya diduga memiliki sifat antimikroba (mampu melawan kuman seperti bakteri) dan antiinflamasi (mengurangi peradangan dalam tubuh).
Meskipun penelitian mengenai manfaat undur-undur masih berada pada tahap awal dan sebagian besar baru dilakukan pada tingkat praklinis (misalnya pada hewan atau uji laboratorium), hasil sementara menunjukkan bahwa ekstrak dari tubuh undur-undur dapat membantu menurunkan kadar gula darah (efek hipoglikemik) dan memiliki kemampuan sebagai antioksidan, yaitu zat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Baca juga artikel tentang: Waspada! Ini Kombinasi Vitamin yang Sering Disalahgunakan dan Bisa Membahayakan Kesehatan!
Potensi Kesehatan Berdasarkan Bukti Awal
Berbagai manfaat dari serangga undur-undur telah dikenal dalam pengobatan tradisional, dan kini mulai mendapat perhatian dari penelitian ilmiah awal. Meskipun sebagian besar masih memerlukan pembuktian melalui uji klinis pada manusia, berikut adalah beberapa potensi manfaatnya berdasarkan kombinasi antara pengalaman tradisional dan hasil eksperimen awal:
- Membantu Mengatasi Diabetes Tipe 2
Beberapa zat aktif dalam tubuh undur-undur, terutama yang menyerupai obat golongan sulfonylurea, diketahui dapat merangsang pankreas untuk memproduksi insulin secara alami. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam mengontrol kadar gula darah. Mekanisme ini sangat bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 2, yaitu kondisi ketika tubuh tidak cukup merespons insulin atau tidak memproduksinya dalam jumlah cukup. - Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi (Hiperkolesterolemia)
Undur-undur diduga memiliki senyawa yang dapat menghambat produksi kolesterol di dalam hati. Cara kerjanya mirip dengan obat penurun kolesterol alami yang dikenal sebagai statin. Jika terbukti, ini bisa menjadi alternatif alami untuk membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. - Meredakan Asma dan Peradangan
Kandungan asam lemak omega-3 dan senyawa antioksidan dalam undur-undur memiliki efek antiinflamasi, yaitu membantu menekan peradangan di tubuh. Ini sangat bermanfaat bagi penderita kondisi kronis seperti asma dan radang sendi (artritis), di mana peradangan terus-menerus bisa memperburuk gejala. - Melindungi Sistem Saraf dan Kesehatan Mata (Neuroproteksi)
Omega-3 juga dikenal berperan penting dalam menjaga fungsi otak dan kesehatan mata. Pada orang lanjut usia, zat ini membantu mencegah gangguan seperti degenerasi makula, yaitu kerusakan pada bagian tengah retina yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan. - Dukungan untuk Pemulihan Stroke dan Tekanan Darah Tinggi
Efek undur-undur yang bisa membantu mengencerkan darah dan mengurangi peradangan, berpotensi memberi manfaat tambahan bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) atau mereka yang sedang dalam masa pemulihan setelah stroke.
Catatan Penting:
Meskipun manfaat-manfaat ini terdengar menjanjikan, sebagian besar masih berdasarkan penelitian awal, terutama di laboratorium atau pada hewan uji. Diperlukan lebih banyak penelitian ilmiah yang ketat pada manusia untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sebelum digunakan secara luas sebagai pengobatan.
Budidaya Undur-Undur: Dari Hobi hingga Skala Komersial
Seiring dengan meningkatnya minat terhadap undur-undur, baik untuk keperluan tradisional maupun penelitian medis, serangga ini kini mulai dibudidayakan secara lebih terencana. Menariknya, budidaya undur-undur tergolong sederhana dan sangat cocok dilakukan di rumah. Tidak perlu lahan luas atau peralatan mahal—cukup dengan tempat yang bersih dan perhatian dasar terhadap kebutuhan hidupnya.
Cara Mudah Budidaya Undur-Undur di Rumah:
- Media Hidup
Gunakan kotak plastik atau wadah datar lainnya yang diisi dengan pasir halus dan kering. Pasir ini menyerupai habitat alami undur-undur di alam, yaitu tanah berpasir yang longgar, tempat mereka membuat lubang perangkap mangsa. - Lingkungan Ideal
Undur-undur menyukai tempat yang hangat, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari tempat lembap karena bisa menyebabkan jamur atau membuat undur-undur tidak nyaman. - Makanan
Mereka adalah predator alami serangga kecil, terutama semut. Jadi, pakan utama yang bisa diberikan adalah semut atau serangga kecil lain yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. - Siklus Hidup dan Perkembangbiakan
Setelah mencapai usia dewasa, undur-undur akan bertelur di dalam pasir. Dari telur-telur ini akan menetas larva baru yang melanjutkan siklus hidup mereka. Dengan perawatan yang tepat, koloni undur-undur bisa terus berkembang secara alami.
Walaupun undur-undur disebut-sebut memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, penting untuk diingat bahwa penggunaannya juga dapat menimbulkan risiko tertentu. Karena belum banyak penelitian klinis yang mendalam, terutama pada manusia, kita harus tetap berhati-hati. Beberapa potensi risiko yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Reaksi Alergi terhadap Protein Hewani
Sebagai makhluk hidup, tubuh undur-undur mengandung protein hewani. Bagi sebagian orang yang sensitif atau memiliki alergi terhadap jenis protein tertentu, mengonsumsi undur-undur—terutama tanpa pengolahan yang benar—dapat memicu reaksi alergi, seperti ruam, gatal-gatal, atau bahkan kesulitan bernapas pada kasus yang lebih parah. - Risiko Kontaminasi Mikroba
Jika tidak ditangani atau disimpan secara higienis, tubuh undur-undur bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri atau mikroorganisme lain yang berbahaya. Ini bisa menyebabkan infeksi atau gangguan pencernaan bila dikonsumsi dalam keadaan mentah atau tidak steril. - Dosis yang Tidak Jelas dan Belum Terstandar
Saat ini belum ada pedoman resmi atau standar farmasi yang mengatur berapa banyak undur-undur yang aman untuk dikonsumsi sebagai “obat.” Tanpa takaran yang jelas, ada risiko penggunaan berlebihan atau justru tidak efektif. - Kemungkinan Interaksi dengan Obat Lain
Beberapa zat aktif dalam undur-undur, seperti yang menstimulasi produksi insulin, bisa berinteraksi dengan obat medis yang sedang dikonsumsi, khususnya obat untuk diabetes. Interaksi ini bisa memperkuat atau menurunkan efek obat dan berpotensi membahayakan. - Aspek Etika dalam Penggunaan Hewan Hidup
Dalam praktik tradisional, kadang undur-undur dikonsumsi dalam keadaan hidup. Ini menimbulkan pertanyaan etis, terutama karena tidak digunakan anestesi atau metode yang meminimalkan penderitaan hewan. Dalam konteks modern, penting untuk mempertimbangkan kesejahteraan hewan, bahkan jika digunakan untuk pengobatan.
Undur-undur mungkin terlihat seperti serangga kecil biasa yang hidup di pasir dan sering luput dari perhatian. Namun, siapa sangka bahwa makhluk kecil ini ternyata menyimpan potensi besar dalam dunia pengobatan alami dan farmasi modern. Meskipun perannya di alam tampak sederhana, sebagai predator serangga kecil seperti semut, penelitian awal menunjukkan bahwa tubuh undur-undur mengandung berbagai senyawa aktif yang mungkin bermanfaat untuk mengatasi penyakit, khususnya yang berkaitan dengan metabolisme tubuh seperti diabetes dan kolesterol tinggi.
Jika undur-undur dibudidayakan secara benar, dipelajari secara ilmiah, dan digunakan dengan penuh tanggung jawab, maka ia bisa menjadi salah satu sumber terapi tambahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan. Budidaya yang terkontrol juga memungkinkan penyediaan bahan baku alami tanpa merusak populasi di alam liar.
Namun, agar undur-undur bisa benar-benar diakui sebagai bagian dari pengobatan resmi, masih banyak hal yang perlu dilakukan. Diperlukan aturan yang jelas (regulasi) dari lembaga kesehatan, edukasi yang tepat kepada masyarakat agar penggunaannya tidak sembarangan, serta penelitian ilmiah yang lebih mendalam untuk memastikan manfaat, dosis, keamanan, dan cara penggunaannya. Dengan kata lain, kita perlu menjembatani antara pengetahuan tradisional dan pembuktian ilmiah agar pemanfaatan undur-undur tidak hanya berdasarkan keyakinan, tetapi juga didukung bukti medis yang kuat.
Baca juga artikel tentang: Terungkap! Risiko Kesehatan Tersembunyi dari 3D Printing dengan Filamen PLA yang Wajib Anda Ketahui
REFERENSI:
Kerimova, Ilhama Gudrat & Aydemir, Mervenur. 2025. New data on the lacewing fauna of Azerbaijan with special emphasis on mantidflies and antlions (Neuroptera: Mantispidae, Myrmeleontidae). Oriental Insects 59 (2), 247-276.
León, Marina E De dkk. 2025. A review of the venom microbiome and its utility in ecology and evolution including future directions for emerging research. Symbiosis, 1-25.

