Ada Yang Pernah Mengalami Rasa Sedih ? Pasti semua pernah mengalami rasa tersebut, entah sedih nilai kurang baik hingga ditinggal kekasih. Sedih diyakini sebagai hal yang normal dan terjadi dalam kehidupan setiap orang. Namun, jika rasa sedih tersebut terjadi terus-menerus dan merasa bahwa harapan sudah tidak ada lagi, hal ini sudah tidak normal. Sedih terus-menerus bisa menunjukkan gejala depresi, yang merupakan kondisi gangguan medis yang serius.
Orang mengalami depresi bisa dengan cara yang berbeda-beda. Selain itu, ada juga berbagai jenis depresi yang dapat membantu menentukan jenis perawatan medis seperti apa yang harus diterima seseorang.
Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ada dua kategori utama depresi, yaitu gangguan depresi mayor dan dysthymia, serta pengelompokan lainnya, yang merupakan jenis depresi yang kurang umum terjadi.
Untuk tahu lebih lanjut, berikut adalah jenis-jenis depresi dan gejala-gejalanya, seperti dilansir dari Healthline, ada beberapa macam depresi sebagaimana berikut ini :
1. Gangguan Depresi Mayor
Orang dengan gangguan depresi ini hampir selalu merasa sedih, merasa kosong, dan putus asa setidaknya selama dua minggu. Depresi jenis ini adalah penyakit yang secara serius dapat mempengaruhi kesehatan. Berikut tanda-tandanya:
a. Tidak dapat menikmati kegiatan yang dulu pernah disukai.
b. Sulit makan.
c. Sulit tidur.
d. Sulit untuk bekerja.
e. Sulit untuk terhubung dengan orang lain.
2. Depresi Atipikal
Depresi jenis ini terjadi ketika seseorang mengalami reaktivitas suasana hati. Suasana hati seseorang bisa berubah lumayan cepat. Beberapa ahli kesehatan mental percaya jenis depresi ini mungkin merupakan bentuk ringan dari gangguan bipolar yang dikenal sebagai “cyclothymia”.
Depresi atipikal seringkali muncul di saat awal masa remaja dan bisa belanjut ke kehidupan dewasa. Tanda-tandanya seperti:
a. Kenaikan berat badan yang terjadi secara signifikan.
b. Peningkatan nafsu makan.
c. Tidur berlebihan.
d. Rasa berat di di lengan atau kaki.
e. Kepekaan terhadap penolakan.
3. Depresi Peripartum
Depresi jenis ini terjadi selama kehamilan atau dalam empat minggu setelah seorang ibu melahirkan. Diperkirakan tiga hingga enam persen wanita akan mengalami jenis depresi ini selama kehamilannya atau dalam periode postpartum.
Penelitian baru menunjukkan sekitar 50 persen depresi ini juga terjadi sebelum wanita melahirkan. Wanita dengan gangguan depresi ini biasanya mengalami :
a. Kecemasan.
b. Serangan panik.
c. Kehilangan nafsu makan.
d. Masalah tidur.
e. Merasa tidak berharga.
f. Gelisah.
g. Paranoia.
h. Dan dalam kasus yang jarang terjadi, jenis depresi ini bisa memiliki fitur psikotik.
4. Depresi Melankolis
Depresi jenis ini adalah bentuk besar dari gangguan depresi mayor, di mana indikator utamanya karena rasa sedih yang berlarut-larut. Tanda-tandanya seperti:
a. Hilangnya rasa senang pada suatu kegiatan.
b. Tidak ada reaksi terhadap hal-hal baik dan menyenangkan yang sedang terjadi.
c. Agitasi psikomotor, seperti mondar-mandir atau meremas-remas tangannya.
d. Merasa bersalah.
e. Insomnia.
f. Peningkatan depresi di pagi hari.
5. Depresi Katatonia
Orang yang memiliki depresi ini biasanya mengalami gangguan psikomotor yang parah. Gejalanya melibatkan ketidakmampuan untuk bergerak yang terjadi secara tiba-tiba, atau gerakan dengan jumlah yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan tertentu.
6. Depresi Dysthymia
Depresi jenis ini seringkali memiliki gejala yang lebih sedikit atau lebih ringan daripada depresi mayor. Selain itu, depresi dysthymia bisa berlangsung lebih lama daripada depresi mayor.
Kondisi ini ditandai dengan perasaan depresi yang terjadi di sebagian besar hidup seseorang, setidaknya terjadi selama dua tahun, dan disertai dengan setidaknya dua dari gejala-gejala di bawah ini:
a. Tingkat percaya diri yang rendah.
b. Keputusasaan.
c. Konsentrasi yang buruk.
d. Nafsu makan yang buruk.
e. Makan berlebihan.
f. Insomnia.
g. Tidur berlebihan.
h. Keraguan.
Setelah mengetahui berbagai jenis depresi tersebut, mungkinkah ada alat terapi untuk pengidap depresi? Nextstim Navigated Brain Therapy System merupakan salah satu jawaban untuk alat terapi pengidap depresi. Seperti apa alat tersebut?

Nextstim, perusahaan alat kesehatan yang berbasis di Helsinki, Finlandia, telah meluncurkan produk Nextstim Navigated Brain Therapy System yang berguna untuk terapi bagi pasien yang mengalami gangguan depresi. Alat ini digunakan untuk memberikan stimulasi magnetik transkranial ke dalam otak.
Pihak Nextim mengatakan bahwa terapi ini sudah diuji coba dan terbukti efektif. Sistem ini terdiri dari stimulator magnetik transkranial, koil stimulasi, kamera stereo yang digunakan untuk melacak lokasi pasien sehubungan dengan koil, elektromiografi, komputer dan perangkat lunak yang menyertainya, layar, dan beberapa hal lainnya.
Martin Jamieson, Chairman dan CEO Nexstim Plc mengatakan bahwa alat ini memiliki kemampuan navigasi unik yang dipersonalisasi untuk setiap pasien guna memberikan rangsangan yang ditargetkan pada area otak secara relevan.
Konsep Kinerja Alat
Prinsip navigasi prabedah sudah diatur dari bidang bedah saraf, yang mana prinsipnya menggunakan gambar bagian dalam otak untuk memandu alat bedah dikembangkan. Awalnya, teknik ini disebut operasi stereotaktik atau “sentuhan dalam ruang”. Dengan pengenalan bedah stereotaktik tanpa bingkai, di mana pelacak kepala juga memungkinkan gerakan kepala pasien, istilah neuro navigasi intraoperatif menjadi populer di kalangan ahli bedah saraf.
Sistem neuro navigasi didasarkan pada sistem pelacakan yang tersedia secara komersial, yang saat ini menawarkan akurasi spasial yang sangat tinggi. Sistem pelacakan ini terdiri dari kamera berbasis inframerah, “pelacak” yang sangat reflektif, dan perangkat lunak penentuan posisi. Sphere yang memantul ditetapkan pada semua alat yang dibutuhkan dan juga dilekatkan pada kepala pasien, melalui ikat kepala, atau rangka kepala.
Apakah alat ini sudah tersedia di pasaran ?
Informasi terakhir yang kami himpun saat ini NBT (Navigated Brain Therapy System) baru tersedia di pasar Amerika Serikat dan Eropa. Belum ada keterangan resmi kapan Nextstim akan melebarkan pangsa pasarnya ke wilayah Asia.
Berikut ini simulasi alat NBT (Navigated Brain Therapy System) :
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=_nQ93RAczLk[/embedyt]
Terima kasih telah membaca artikelnya dan semoga Bermanfaat.
Bila berkenan jangan lupa bagikan informasi ini ke rekan-rekan kalian ya
#DzulFiqri
Referensi :
[1] https://www.healthline.com/ di akses pada tanggal 09-09-2018 Pukul 07.09 WIB
[2] Krieg S (Ed.), Navigated Transcranial Magnetic Stimulation in Neurosurgery, Springer International Publishing, 2017
[3] lmann N Comparison between electric-field-navigated and line-navigated TMS for cortical motor mapping in patients with brain tumors. Acta Neurochir (Wien). 2016 Dec;158(12):2277-2289.
[4] https://www.nexstim.com/healthcare-professionals/technology/ di akses pada tanggal 09-09-2018 Pukul 07.09 WIB
[5] Tentang Depresi. https://www.nexstim.com/patients/depression/ di akses pada tanggal 09-09-2018 Pukul 07.19 WIB
[6] Stimulan Magnet. https://www.medgadget.com/2012/12/nexstim-nbs-system-4-delivers-transcranial-magnetic-stimulation-for-depression-and-stroke-rehab.html di akses pada tanggal 09-09-2018 Pukul 07.29 WIB
[7] Alat Terapi Depresi. http://medx.emedis.id/ di akses pada tanggal 09-09-2018 Pukul 07.39 WIB
[8] https://www.youtube.com/watch?v=_nQ93RAczLk di akses pada tanggal 09-09-2018 Pukul 07.49 WIB