Bakteri adalah makhluk kecil yang keberadaannya sangat melimpah di alam ini. Dalam ekosistem, bakteri berperan penting sebagai pembusuk yang menguraikan bahan-bahan organik dan sisa-sisa organisme menjadi bahan anorganik yang dapat digunakan tumbuhan. Akan tetapi, sebagai manusia kita harus bersyukur atas karunia Tuhan yang telah menciptakan alam ini dengan keseimbangan yang sempurna. Selain berperan penting dalam ekosistem, bakteri dapat memberi manfaat bagi manusia dan adapula yang merugikan. Oleh karena itu, kita sebagai manusia perlu mempelajari akan bakteri ini agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin dan mampu mencegah dari gangguan bakteri yang merugikan. Bakteri dapat dimanfaatkan di berbagai bidang seperti bidang kesehatan (Bacillus sp., Streptomyces sp., dan sebagainya), pangan (Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan sebagainya), pertanian, energi, lingkungan, dan bahkan di bidang industri [1].
Dalam artikel ini, penulis membahas mengenai penemuan terbaru mengenai kemungkinan bakteri kuno (Bacillus F) yang dapat membuat hidup lebih lama [2]. Adalah Dr Brouchkov yang pertama kali menemukan bakteri kuno (Bacillus F) pada tahun 2009, membeku jauh di dalam permafrost gunung di wilayah Yakowsk Siberia. Permafrost adalah lapisan es yang tetap membeku di bawah tanah di daerah kutub. Dr Brouchkov memperkirakan usia bakteri kuno sekitar 3,5 juta tahun dan dia langsung terkesan dengan itu. Meskipun usianya sudah lanjut namun bakteri tersebut masih hidup.

Bacillus F sepertinya membuat segala sesuatu di sekitarnya hidup lebih lama. Studi awal telah terlihat efeknya pada tikus, lalat buah dan tanaman. Dan hasilnya sangat menjanjikan bahwa Dr. Viktor Chernyavsky, seorang ahli epidemiologi Rusia, menyebutnya sebagai “Ramuan Kehidupan”. Bacillus F terlihat memang sangat kuat. Tikus yang terkena bakteri tersebut hidup lebih lama, dan tetap “subur” meskipun sudah tua seperti yang Chernyavsky katakan. Tanaman yang terkena bakteri ini juga tumbuh lebih cepat dan lebih tahan terhadap embun beku. Bahkan yang lebih mengesankan orang-orang di wilayah Yakutia hidup lebih lama daripada usia hidup rata-rata hal ini mungkin karena bakteri ini telah menyerap ke pasokan air mereka.
Tentang Bacillus F ini masih merupakan penemuan yang relatif baru. Sehingga para ilmuwan belum mengetahui mekanisme apa yang membuat bakteri ini begitu kuat. Sejauh ini, Dr. Brouchkov dan rekan-rekannya telah melakukan penelitian DNA bakteri, tetapi mereka belum mengetahui gen mana yang membuatnya sangat kuat sehingga tahan kematian.

Bacillus F belum secara resmi diuji pada manusia dan tidak ada yang tahu cara kerjanya. Tetapi Dr. Brouchkov tidak khawatir menjadi percobaan pertama untuk zat misterius ini. Dia mengatakan banyak yang menggunakan aspirin namun tidak tahu mekanisme kerja aspirin tersebut. Jadi dia hanya ingin membuktikan keingintahuannya pada Bakteri ini.
Dr. Brouchkov tetap memutuskan menyuntikkan bakteri ini kedalam tubuhnya dan ia mengatakan ini bukanlah suatu percobaan yang terkontrol dan ini bukan sains sesungguhnya. Tapi dia berharap untuk dapat hidup selamanya. Menurut hasil yang didapat, dia merasa lebih baik dari sebelumnya. Pada 2015, dia mengatakan dia tidak mengalami demam atau flu dalam dua tahun sejak dia menyuntikkan dirinya. Dia juga melaporkan tingkat energi yang lebih tinggi.
Namun meskipun begitu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai bakteri kuno ini, apakah memang bakteri ini benar-benar dapat memperpanjang waktu hidup atau usia manusia. Dan yang jelas kita lihat saja percobaan yang dilakukan Dr. Brouchkov. jika Dr. Brouchkov dapat hidup lebih lama bahkan lebih dari 1000 tahun maka bisa jadi ini sebagai bukti bahwa bakteri ini benar-benar mampu memperlama waktu hidup.
Kesimpulannya, jadikan informasi ini sebagai wawasan baru dan manfaatkan segala ciptaan Tuhan sebaik mungkin dan harapan kedepan bakteri ini memang dapat kita manfaatkan dalam bidang kesehatan bahkan memperpanjang waktu hidup, meskipun faktanya takdir Tuhan yang merupakan segalanya, kita hanya bisa berikhtiar dan berdoa.
Referensi
- Mae Rice. 2018. A Russian Scientist Injected Himself With 3.5-Million-Year-Old Bacteria. Diakses pada 20 Juli 2018
- Biologijk. 60 Macam Bakteri yang Menguntungkan Bagi Manusia di Berbagai Bidang. Diakses pada 20 Juli 2018
Daebak ?
Nice artikel?
Rada melenceng tuh niatnya masa si Dr pingin hidup selamanya? Mustahil.
Tapi semoga beneran bisa bermanfaat di dunia kesehatan
Aamiin ya rabbal’alamin
Kalaupun beneran bisa hidup lebih lama, bakalan keren banget kayaknya 🙂