Boston Dynamics adalah sebuah perusahaan desain teknik dan robotika yang kebanyakan orang mengenalnya sebagai pengembang robot berjenis BigDog (Anjing Besar). Bigdog merupakan sebuah robot yang dirancang untuk militer AS dengan dana dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan DI-Guy (sebuah perangkat lunak yang sangat cocok untuk simulasi pada manusia)[1][2].
Boston Dynamics didirikan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) di awal tahun 1990-an dan selama lebih dari dua dekade mereka telah memimpin industri robotika. Kemudian, Boston Dynamics diakuisisi oleh Google pada tahun 2013 dan kemudian dijual ke SoftBank Group Jepang hingga sekarang[3][4].
Dalam proyek Robotika yang dikembangkan oleh Boston Dynamics tersebut terdapat sembilan (9) jenis robot yang mereka buat yaitu SPOTMINI, ATLAS, HANDLE, SPOT, LS3, WILDCAT, BIGDOG, SANDFLEA, dan REX [5]. Dari masing-masing robot tersebut dikembangkan dengan teknologi dan fungsi yang berbeda-beda.
Dalam tulisan ini penulis hanya membahas 5 robot saja, sedangkan 4 robot lainnya akan dibahas pada artikel bagian 2. Apa-apa saja robot tersebut? Mari kita bahas satu per satu.
SpotMini
SpotMini adalah robot berkaki empat berukuran kecil, gesit, yang sangat direkomendasikan jika ditempatkan di rumah, di kantor, atau taman hiburan, dll. SpotMini memiliki berat 25 kg (30 kg jika terpasang lengan). Robot SpotMini memiliki daya supply listrik yang mampu bertahan selama 90 menit, namun durasi tersebut juga tergantung pada tujuan penggunaan robot.
SpotMini memiliki kebebasan gerak (derajat kebebasan) sebanyak 17 sendi dan ditambah 5 sendi pada lengannya. Dalam membantu robot bernavigasi (mendeteksi objek, dll) terdapat beberapa sensor yang terpasang pada robot SpotMini yaitu sensor stereo, sensor kamera, sensor IMU, dan sensor posisi[1][5].
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Ve9kWX_KXus[/embedyt]
Atlas
Robot ATLAS adalah robot Humanoid (bentuk menyerupai tubuh menusia) berteknologi canggih terbaru yang dikembangkan oleh Boston Dynamics. Pada robot ATLAS terpasang sistem kontrol yang sangat canggih yaitu berupa koordinasi dari gerakan lengan, batang tubuh, dan kaki agar dapat mencapai keseimbangan yang stabil dan tidak mudah jatuh terbaring saat di medan yang halus seperti lantai dan medan yang kasar seperti di tanah berpasir.
Robot Atlas memiliki tinggi 1.5 meter dan bobot sebesar 75 kg, dengan gerakan backflip yang dilakukannya menunjukkan betapa stabil dan canggihnya sistem keseimbangan yang dimiliki oleh robot ini. Robot Atlas adalah robot berkaki dua yang paling stabil dan seimbang saat ini yang dibuat oleh Boston Dynamics. Beberapa robot agar dapat stabil dan seimbang setidaknya harus memilki empat kaki, dengan dua kaki di depan dan dua kaki di belakang[4][5].
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=fRj34o4hN4I[/embedyt]
Handle
Handle adalah robot yang menggabungkan kaki dengan roda untuk dapat dengan mudah melewati medan kasar. Robot Handle memiliki tinggi badan 2 meter, memiliki berat 105 kg, mampu mengangkat muatan seberat 45 kg. Robot ini menggunakan banyak prinsip yang sama untuk sistem dinamik, keseimbangan, dan manipulasi perpindahan dengan robot berkaki empat dan berkaki dua yang mereka bangun, tetapi hanya memiliki 10 sendi pergerakan saja, hal itu menyebabkan robot ini secara signifikan kurang kompleks. Roda lebih cepat dan efisien pada permukaan datar sementara kaki bisa digunakan hampir di mana saja.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=-7xvqQeoA8c[/embedyt]
Spot
Spot adalah robot empat kaki yang dirancang untuk operasi indoor dan outdoor. Robot Handle memiliki tinggi badan 0,94 meter, memiliki berat 75 kg, mampu mengangkat muatan seberat 45 kg. Spot ditenagai dengan baterai dan dihidupkan secara hidraulik. Spot dapat mengindera lingkungan menggunakan sensor LIDAR dan visi stereo bersama dengan seperangkat sensor on-board (satu papan) untuk menjaga keseimbangan dan menegosiasikan medan kasar. Robot ini mampu membawa muatan 23 kg dan beroperasi selama 45 menit dengan sekali pengisian baterai.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=M8YjvHYbZ9w[/embedyt]
LS3 (Legged Squad Support Systems)
LS3 dirancang untuk mampu pergi ke mana saja mengikuti Marinir dan tentara berjalan kaki, dan membantu membawa beban mereka. LS3 mampu membawa 182 kg beban dan bahan bakar yang cukup untuk misi 32 km selama selama 24 jam. (Dalam satu kali tes di dataran datar LS3 membawa lebih dari 500 kg muatan.) LS3 secara otomatis mengikuti pemimpinnya menggunakan visi komputer, sehingga tidak memerlukan driver (kendali tambahan) khusus. Robot ini juga mampu melakukan perjalanan ke lokasi yang ditentukan menggunakan penginderaan medan, penghindaran rintangan, dan GPS.
LS3 didanai oleh DARPA dan Korps Marinir AS. Boston Dynamics mengumpulkan tim luar biasa untuk mengembangkan LS3, termasuk insinyur dan ilmuwan dari Boston Dynamics, Carnegie Mellon, Jet Propulsion Laboratory, Bell Helicopter, AAI Corporation, dan Woodward HRT. Robot LS3 memiliki tinggi badan 1,7 meter, memiliki berat 590 kg, mampu mengangkat muatan seberat 181 kg.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=R7ezXBEBE6U[/embedyt]
Demikianlah dari ke-5 robot canggih Boston Dynamics yang saya tulis, untuk 4 robot akan ditulis pada tulisan bagian 2. Semoga menambah wawasan kita semua.
Referensi:
- Dadang, Wayan. 2018. “Robot “SpotMini”, Robot Canggih buatan Boston Dynamics yang Tidak Mudah Menyerah”. Warstek, 6 April 2018 (https://warstek.com/2018/04/06/spotmini/) diakses pada tanggal 15 Juli 2018
- Wikipedia Inggris, Boston Dynamics (https://en.wikipedia.org/wiki/Boston_Dynamics) diakses pada tanggal 15 Juli 2018
- Dadang, Wayan. 2017. “Kecanggihan Teknologi Robot ATLAS Buatan Boston Dynamics”. Warung Sains dan Teknologi, 5 Oktober 2017 (http://warstek.com/2017/10/05/robotatlas/) diakses pada tanggal 15 Juli 2018
- ___________. 2017. “Perkembangan Terbaru pada Humanoid Robot ‘Atlas’ Mampu Backflift (Salto ke Belakang)“. Warung Sains dan Teknologi, 28 November 2017 (https://warstek.com/2017/11/28/atlassalto/) diakses pada tanggal 15 Juli 2018
- Boston Dynamics (https://www.bostondynamics.com/) diakses pada tanggal 15 Juli 2018
Lulusan S1 Teknik Elektro Universitas Sriwijaya, menekuni Kecerdasan Buatan, Machine Learning, Deep Learning, Sistem Kontrol, dan Robotika. Mencintai kegiatan membaca Paper Sains, Belajar, Menulis, dan Riset.