Xiaoyi – Robot Pertama yang Lulus Ujian Perizinan Medis dari China

Teknologi robotika merupakan salah satu produk canggih dari hasil riset negara-negara yang menjadikan teknologi sebagai ujung tombak kemajuan bangsanya. Negara-negara […]

Teknologi robotika merupakan salah satu produk canggih dari hasil riset negara-negara yang menjadikan teknologi sebagai ujung tombak kemajuan bangsanya. Negara-negara maju saling berlomba-lomba untuk mengembangkan dan menciptakan robot-robot canggih dalam upaya mempermudah setiap kegiatan dan pekerjaan umat manusia. Tidak tertinggal pula dengan Cina yang negaranya masih tergolong negara berkembang[1] juga sedang giat-giatnya mengembangkan teknologi robotika terutama dibidang medis. Keberhasilan Cina dalam mengembangkan dunia robotika dibuktikan dengan sebuah robot ‘Xiaoyi’ pertama di dunia yang telah berhasil lulus ujian perizinan (lisensi) medis.

xiaoyi
Robot Xiaoyi lulus tes medis

Robot ‘Xiaoyi’ pertama di dunia yang lulus ujian perizinan medis dari perusahaan iFlytek, China
(Sumber: http://www.chinadaily.com.cn/bizchina/tech/2017-11/10/content_34362656.htm)

Robot ‘Xiaoyi’ merupakan robot pertama di dunia yang telah lulus tes perizinan medis secara nasional dari negara China. Robot ‘Xiaoyi’ telah lulus ujian dengan mencetak skor sebesar 456 poin, nilai tersebut 96 poin lebih tinggi dari nilai yang ditentukan dalam ujian perizinan medis nasional di Cina [2]. Robot tersebut dibuat oleh iFlytek Co.,Ltd (iFlytek) yang merupakan perusahaan pengembang perangkat lunak (software) nasional yang ditugaskan untuk meneliti teknologi bidang pengolahan kecerdasan berbicara (sintesis pidato dan pengenalan suara) dan pengolahan bahasa (intelligent speech and language technologies), pengembang teknologi perangkat lunak (software) dan chip (teknologi IC), penyedia layanan informasi untuk berpidato, dan integrasi dari sistem elektronik milik pemerintah [3].

Seluruh teknologi kecerdasan buatan yang tertanam pada robot ‘Xiaoyi’ adalah murni dari hasil buatan perusahaan iFlytek Co.,Ltd (iFlytek), tanpa ada campur tangan dari teknologi pengenalan suara (Speech Recognition) yang dibuat oleh Google seperti pada teknologi pengenalan suara yang dipakai pada robot Sophia buatan Hanson Robotics [4]. Baca artikel robot Sophia yang berjudul Berkenalan dengan Sophia, Robot Cerdas dengan Status Kewarganegaraan Pertama di Dunia.

Perusahaan iFlytek mengatakan bahwa, “Robot yang mempunyai kecerdasan buatan diaktifkan secara terus menerus dapat secara otomatis mengetahui dan menganalisa informasi penyakit yang diderita pasien sehingga bisa membuat diagnosis awal. Hal ini akan digunakan untuk membantu para dokter dalam meningkatkan efisiensi dalam perawatan dimasa depan”. Kemudian mereka juga mengatakan bahwa, “Dokter umum sangat kekurangan jumlahnya di daerah pedesaan Cina. Kami berharap kecerdasan buatan dapat membantu lebih banyak dalam menyediakan sumber daya medis ke Masyarakat.”

Program kesehatan berbasis kecerdasan buatan yang dibangun oleh Cina sangat berbeda dengan perusahaan teknologi yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada sistem Watson AI-enabled IBM. Pada perusahaan Amerika Serikat tersebut hanya berfokus pada pengobatan kanker dan penyakit utama (major diseases). Sedangkan pada perusahaan iFlytek milik Cina meningkatkan upaya untuk mengeksplorasi bagaimana cara menggunakan kecerdasan buatan untuk menyembuhkan kanker dan melatih dokter umum [2].

Robot ‘Xiaoyi’ menurut perusahaan iFlytek awalnya hanya berupa bot (program komputer) yang dikembangkan  untuk mencatat dan menganalisa informasi penyakit pasien, dan ternyata hasilnya sangat bermanfaat bagi perusahaan tersebut. Perusahaan iFlytek berencana untuk membuat robot ‘Xiaoyi’ dapat membantu dokter dalam rangka meningkatkan efisiensi mereka dalam perawatan manusia dimasa depan. Ketua dari Perusahaan iFlytek, Liu Qingfeng dalam pernyataanya mengatakan bahwa, “Kami secara resmi akan meluncurkan robot pada bulan Maret 2018. Pada program ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan dokter. Namun tujuannya adalah untuk mempromosikan  kerjasama yang lebih baik antara manusia dengan mesin sehingga dapat meningkatkan efisiensi [5].

Pada bulan Oktober 2017 lalu perusahaan iFlytek telah meluncurkan dana sebesar 1,02 miliar yuan (150 juta dolar) untuk mendukung pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras. Kemudian pada bulan Oktober 2030 nanti Cina akan mengeluarkan dana sebesar 1 trilyun yuan ($152.5 milyan dolar) untuk membangun pusat Industri Kecerdasan Buatan mereka [2]. Cina telah menjadi pesaing utama dalam perlombaan pengembang kecerdasan buatan tingkat global, hal tersebut telah melebihi Amerika Serikat dalam penelitian kecerdasan buatan. Hal ini merupakan upaya Cina untuk menjadi pelopor dalam pengembangan kecerdasan buatan pada tahun 2030 [6]. Cina benar-benar serius dalam program pengembangan kecerdasan buatan mereka, hal ini adalah bukti bahwa Cina dapat bersaing dimasa depan bersama negara-negara maju. Sebelumnya juga Arab Saudi telah mengumumkan rencana untuk membangun kota mega (besar) senilai $500 miliar dolar yang didukung oleh robotika dan energi terbarukan di pantai Laut Merah negara tersebut [4]. Lalu bagaimana dengan Indonesia, apakah akan ikut menyusul negara-negara pengembang kecerdasan buatan juga?

Berikut video robot  ‘Xiaoyi’ yang lulus tes perizinan medis,

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=3rvHRjEFclY[/embedyt]

Referensi:
  1. Wikipedia Indonesia, Negara_berkembang (https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang) diakses pada tanggal 25 November 2017.
  2. Ma Si and Cheng Yu. 2017. “Chinese robot becomes world’s first machine to pass medical exam”. ChinaDaily, 10 November 2017 (http://www.chinadaily.com.cn/bizchina/tech/2017-11/10/content_34362656.htm) diakses pada tanggal 25 November 2017.
  3. IFLYTEK, Company Overview (http://www.iflytek.com/en/about/index.html) diakses pada tanggal 25 November 2017.
  4. Dadang, Wayan. 2017. “Berkenalan dengan Sophia, Robot Cerdas dengan Status Kewarganegaraan Pertama di Dunia”. Warung Sains teknologi, 11 November 2017 (https://warstek.com/2017/11/11/sophia/) diakses pada tanggal 25 November 2017.
  5. Major, L. Mario. 2017. “Robot Makes History by Passing Medical Licensing Exam”.  Interesting Engineering, 21 November 2017 (https://interestingengineering.com/robot-makes-history-by-passing-medical-licensing-exam) diakses pada tanggal 26 November 2017.
  6. Galeon, Dom. 2017. “For the First Time, a Robot Passed a Medical Licensing Exam”. Futurism, 20 November 2017 (https://futurism.com/first-time-robot-passed-medical-licensing-exam/) diakses pada tanggal 25 November 2017.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top