Baru-baru ini banyak beredar di Indonesia tentang terapi stem cell (sel punca) untuk mengatasi suatu penyakit. Namun sebenarnya apakah stem cell itu dan apakah istimewanya dibandingkan dengan sel lainya yang menyusun tubuh kita?
Tubuh manusia terdiri dari berbagai jenis sel seperti diantaranya sel otot, sel saraf dan sel jantung. Setiap jenis sel memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda. Semua jenis sel penyusun tubuh kita ini dapat mengalami penuaan kemudian mati dan harus digantikan. Jenis sel yang bertugas untuk menggantikan sel-sel penyusun tubuh kita disebut dengan stem cell. Stem cell memilki kemampuan istimewa dibandingkan dengan sel lainnya yaitu mampu memperbanyak diri sendiri dan belum berdiferensiasi. Tidak seperti sel otot yang berfungsi dalam sistem pergerakan tubuh, stem cell belum terprogam menjadi jenis sel apa nantinya. Dapat diasumsikan seperti anak kecil yang belum tahu akan menjadi apa ketika dewasa nantinya. Kemampuan stem cell yang unik ini sering dimanfaatkan untuk diarahkan dengan lingkungan khusus agar mampu berubah menjadi sel yang kita inginkan sehingga dapat digunakan untuk mengganti sel atau jaringan yang rusak.
Gambar 1. Karakter Stem Cell [1]
Stem cell dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh manusia. Berdasarkan kemampuan diferensiasinya, stem cell dapat diklasifikasikan menjadi pluripotent dan multipoten. Sel yang memiliki kemampuan pluripotent dapat berkembang menjadi semua jenis sel yang menyusun tubuh kecuali plasenta. Contoh stem cell pluripotent adalah stem cell embrional dan induced pluripotent stem cell (iPSC). Stem cell embrional berasal dari inner cell mass dari blastocyst yaitu fase embrio berumur 4 hari setelah fertilisasi [2]. Pada manusia, stem cell embrional dapat diperoleh dari embrio yang “sudah tidak digunakan” dalam teknologi in vitro fertilization (bayi tabung). Meskipun kemampuan stem cell embrional ini mengagumkan namun penggunaan stem cell embrional baik dalam penelitian maupun terapi memiliki kendala utama yaitu masalah etika. Sampai sekarang masih banyak perdebatan mengenai etika penggunakan stem cell jenis ini sehingga banyak negara yang telah melarang penggunaan stem cell embrional.
iPSC merupakan jenis stem cell yang terbaru yang berasal sel dewasa yang telah berdiferensiasi kemudian dibuat menjadi stem cell lagi. iPSC pertama kali ditemukan oleh Yamanaka dan mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya ini. Yamanaka membuat stem cell dari sel kulit tikus dengan mengaktifkan Yamanaka factor (Oct3/4, Sox2, Klf4, c-Myc) yang banyak teraktivasi pada stem cell embrional sehingga sel kulit dapat memiliki kemampuan stem cell embrional. Berbeda dengan stem cell embrional, iPSC tidak banyak tersandung masalah etika sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif penggunaan stem cell embrional.
Stem cell yang memiliki sifat multipotent artinya dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel saja tidak sebanyak pluripotent. Sebagai contoh adalah hematopoetic stem cell yang hanya mampu berdiferensiasi menjadi jenis sel darah saja. Selain itu terdapat stem cell mesenkimal yang dapat ditemukan di berbagai jaringan seperti lemak, Wharton jelly (bagian dari tali pusat) orang yang melahirkan, dan dari sumsum tulang belakang. Stem cell ini banyak digunakan dalam penelitian ataupun terapi karena mudah didapatkan dibandingkan dengan jenis stem cell yang lain.
Stem cell selalu identik dengan sel hewan atau manusia. Apakah tumbuhan memiliki stem cell? Berdasarkan pengertian stem cell sebelumnya maka tumbuhan juga memiliki stem cell. Stem cell pada tumbuhan ini terdapat di jaringan meristem, yaitu jaringan pada tumbuhan yang terdiri dari sel-sel yang masih muda dan belum terdiferensiasi. Berbeda dengan stem cell pada manusia, stem cell pada tumbuhan memiliki sifat totipotensi yaitu mampu berdiferensiasi menjadi sel yang menyusun seluruh organisme. Apabila kita memotong jaringan meristem kemudian di tumbuhkan dalam media yang sesuai maka dapat membentuk semua organ tumbuhan yang lengkap. Kemampuan totipotensi pada manusia hanya dimiliki oleh zygot.
Pengembangan dan penggunaan stem cell pada bidang kesehatan sudah banyak dilakukan. Stem cell dapat digunakan untuk terapi regenerasi retina [3]. Stem cell juga merupakan sumber sel dalam rekayasa jaringan rawan yang digunakan sebagai alternatif terapi kerusakan jaringan rawan manusia[4].
Referensi:
[1] Kalra, K., & Tomar, P. (2014). Stem cell: basics, classification and applications. American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics, 2(7), 919-930.
[2] Zakrzewski, W., Dobrzyński, M., Szymonowicz, M., & Rybak, Z. (2019). Stem cells: past, present, and future. Stem cell research & therapy, 10(1), 68.
[3] Oswald, J., & Baranov, P. (2018). Regenerative medicine in the retina: from stem cells to cell replacement therapy. Therapeutic advances in ophthalmology, 10, 2515841418774433.
[4] Wang, S. Z., Chang, Q., Kong, X. F., & Wang, C. (2015). The chondrogenic induction potential for bone marrow-derived stem cells between autologous platelet-rich plasma and common chondrogenic induction agents: a preliminary comparative study. Stem cells International, 2015.
Mantap min pembahasan yang sempurna thxx.
Perkenalkan nama saya edwin kujungi website saya
https://www.atmaluhur.ac.id
terimaksih kak atas informsinya sngat bermanfat bgi sya
prknalkan Nama Saya Yunita 1722500158 dari STMIK ATMA LUHUR
jgan lupa kunjungi website kami di https://www.atmaluhur.ac.id