Cerita Dari Siak: Menanamkan Kebiasaan Cuci Tangan Sejak Dini

Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, terutama pada anak-anak. Menurut WHO […]

Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, terutama pada anak-anak. Menurut WHO (2020), praktik cuci tangan yang benar dapat mengurangi risiko diare hingga 40% dan infeksi saluran pernapasan hingga 20%. Fakta ini menunjukkan bahwa kebiasaan sederhana dapat memberi dampak besar bagi kesehatan, khususnya bagi kelompok usia dini yang masih rentan terhadap penyakit.

Pentingnya kebersihan tangan, Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs) 2025 melaksanakan kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan di TK Bina Bhakti Desa Merempan Hulu, Siak-Riau. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran siswa-siswi taman kanak-kanak mengenai pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas. Metode penyuluhan dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan karakter anak, yakni melalui nyanyian edukatif. Lagu sederhana dipadukan dengan gerakan interaktif yang memperagakan enam langkah cuci tangan, mulai dari membasahi telapak tangan, menggosok sela-sela jari, hingga membersihkan kuku. Pendekatan ini terbukti membuat anak-anak lebih mudah memahami urutan langkah yang benar serta lebih antusias untuk menirukannya.

Sekilas tentang “Sabun dapat membunuh kuman dan virus

Sabun telah lama digunakan sebagai bahan pembersih untuk menjaga kebersihan tubuh, termasuk tangan. Mencuci tangan dengan sabun terbukti jauh lebih efektif dibandingkan hanya menggunakan air, karena sabun mampu mengangkat kotoran, minyak, serta mikroorganisme berbahaya yang menempel pada kulit. Hal ini sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit menular yang sering ditularkan melalui sentuhan atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Dari sudut pandang kimia, sabun merupakan garam natrium atau kalium dari asam lemak yang diperoleh melalui reaksi saponifikasi, yaitu reaksi antara minyak atau lemak dengan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH). Molekul sabun memiliki dua sifat utama: bagian kepala yang bersifat hidrofilik (mudah larut dalam air) dan bagian ekor yang bersifat hidrofobik (mudah larut dalam minyak). Struktur inilah yang menjadikan sabun bekerja sebagai surfaktan, sehingga mampu melarutkan minyak, kotoran, dan kuman ke dalam air, lalu menghilangkannya saat dibilas.

Selain itu, sabun efektif dalam menonaktifkan virus, termasuk virus penyebab flu dan COVID-19, karena lapisan terluar virus (selubung lipid) dapat dihancurkan oleh sifat amfipatik sabun. Ketika lapisan lipid tersebut rusak, virus kehilangan kemampuannya untuk menginfeksi sel manusia. Dengan mekanisme ini, sabun tidak hanya berfungsi membersihkan secara fisik, tetapi juga memberikan perlindungan ilmiah yang kuat terhadap berbagai penyakit menular.

Simak artikel selengkapnya mengenai: Sabun dan Kinerjanya melalui artikel berikut. (Produk Oleokimia Sabun Padat dan Solusi Pengurangan Minyak Jelantah)

Kegiatan penyuluhan ini membuktikan bahwa edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan pendekatan kreatif yang sesuai dengan dunia anak. Lebih jauh, menanamkan kebiasaan cuci tangan sejak usia dini diharapkan mampu membentuk pola hidup sehat hingga dewasa. Dengan demikian, kegiatan kecil yang dilakukan di ruang kelas TK dapat menjadi langkah besar dalam mencetak generasi yang lebih sehat dan tangguh.

Oleh Mahasiswa KKN MAs 2025, Kelompok 7 di Desa Merempan Hulu, Kabupaten Siak, Riau. 

Shalli Layla Hafni (UMRI), Muhammad Hafizh (UMRI), Sandi Zikrullah (UMRI), Rindy Karela (UMRI), Mutia Shananda (UMRI), M. Syauqi Mahbub (UMRI), Salsabilla Putri Naqiyyah (UMRI), Siti Mutiah Putri (UMRI), Muhammad Faiz Al Farizi (UMY), Ilham Ibnu Zaman (UMP), Shafakaisha Nabilla Yahya (UMJ).

Referensi

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kemenkes.

MeiditaKS. (2023). Produk Oleokimia; Sabun Padat dan Solusi Pengurangan Minyak Jelantah. diakses melalui https://warstek.com/produk-oleokimia-sabun-padat-dan-solusi-pengurangan-minyak-jelantah/ , pada 17/08/2025. 

World Health Organization. (2020). Hand Hygiene for All Initiative. Geneva: WHO.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top