Aborsi ilegal, menjadi praktik yang masih ada di era kini, padahal dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan fisik dan mental wanita. WHO memperkirakan sekitar 45% dari semua praktik yang terjadi setiap tahun tidaklah aman, terutama di negara dengan akses terbatas terhadap layanan aborsi yang legal dan berkualitas.

Sumber: id.pinterest.com
Dampak Akibat Aborsi Ilegal
Dampak Fisik
Aborsi yang dilakukan tanpa keterampilan medis yang memadai dapat menyebabkan komplikasi serius bagi tubuh wanita. Berikut adalah bahaya kesehatan dari tindak aborsi ilegal:
- Aborsi tidak lengkap, di mana jaringan kehamilan tidak sepenuhnya dikeluarkan, meningkatkan risiko infeksi serius pada jaringan tubuh, terutama organ reproduksi.
- Perdarahan berat (hemorrhage) yang dapat mengancam nyawa jika tidak segera medapatkan penanganan yang tepat.
- Perforasi uterus, ketika rahim tertusuk oleh alat tajam yang penggunaannya tidak tepat.
WHO menyebutkan bahwa setiap tahun, sekitar 7 juta wanita di negara berkembang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat komplikasi dari aborsi yang tidak aman. Bahkan, praktik ilegal ini berkontribusi pada peningkatan angka kematian ibu di berbagai negara berkembang, terutama di Asia dan Afrika.
Dampak Mental dan Sosial
Selain risiko kesehatan fisik, aborsi ilegal dapat menyebabkan dampak psikologis seperti trauma dan stres yang berkepanjangan. Stigma sosial terkait aborsi juga dapat memperburuk kondisi mental wanita, membuat mereka merasa terisolasi dan rentan terhadap gangguan emosional. WHO menekankan bahwa stigma dan diskriminasi dalam mendapatkan layanan aborsi sering kali melanggar hak-hak asasi manusia, termasuk hak atas kesehatan dan kesejahteraan.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Aborsi tidak aman menimbulkan biaya besar bagi sistem kesehatan. Di negara berkembang, biaya pengobatan komplikasi aborsi ilegal mencapai sekitar 553 juta USD setiap tahun, sementara rumah tangga kehilangan sekitar 922 juta USD dalam bentuk hilangnya pendapatan akibat kecacatan jangka panjang. Selain itu, akses terbatas ke layanan aborsi yang aman dapat menghambat pendidikan dan partisipasi wanita dalam dunia kerja, memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Beban Medis dan Finansial dari Aborsi Ilegal
Aborsi ilegal menjadi persoalan kesehatan yang signifikan karena ternyata tidak hanya menimbulkan risiko kesehatan, tetapi juga menciptakan beban ekonomi. Praktik ini terus terjadi meskipun ada larangan hukum, dan dampaknya terhadap individu serta masyarakat sangat merugikan. Hal ini dibahas pada jurnal “The Medical and Financial Burden of Illegal Abortion” (Rodriguez, et al.) yang mengkaji terkait beban medis dan finansial dari aborsi ilegal serta implikasinya bagi sistem kesehatan dan masyarakat.
Dampak Medis
Praktik ilegal ini sering terjadi tanpa pengawasan tenaga medis profesional, menggunakan metode berbahaya seperti memasukkan benda asing ke dalam rahim atau mengonsumsi zat beracun. WHO menyebutkan bahwa komplikasi umum dari aborsi tidak aman meliputi perdarahan, infeksi, sepsis, trauma genital, dan kerusakan organ dalam, yang sering kali berujung pada kematian. Data menunjukkan bahwa sebelum adanya keputusan Roe v. Wade di Amerika Serikat, banyak pasien yang harus menjalani perawatan intensif akibat komplikasi aborsi ilegal. Unit-unit rumah sakit bahkan didedikasikan khusus untuk menangani kasus-kasus ini​.
Salah satu komplikasi serius adalah sepsis, dengan biaya pengobatan mencapai USD 51.000 per kasus. Selain sepsis, komplikasi seperti perforasi uterus dan kerusakan organ internal juga memerlukan intervensi medis yang mahal dan sering kali mengancam jiwa. Dalam banyak kasus, pasien yang menjalani aborsi ilegal kehilangan peluang untuk memiliki anak di kemudian hari karena kerusakan permanen pada sistem reproduksi mereka.
Beban Finansial Praktik Ilegal
Secara finansial, Pratik ilegal ini menciptakan beban besar pada sistem kesehatan. Pasien tanpa asuransi kesehatan sering kali bergantung pada rumah sakit umum, sehingga biaya pengobatan dibebankan pada pemerintah dan pembayar pajak. Misalnya, dalam skenario dimana aborsi legal dilarang, biaya penanganan komplikasi medis diperkirakan dapat mencapai miliaran dolar dalam setahun, hanya di Amerika Serikat​.
Penelitian menunjukkan bahwa pelarangan praktik ini justru meningkatkan angka kemiskinan dan memperburuk kondisi ekonomi wanita. Selain itu, anak-anak yang lahir dari kehamilan yang tidak diinginkan sering tumbuh dalam lingkungan yang kurang mendukung, yang berdampak negatif pada perkembangan pendidikan dan ekonomi mereka di masa depan​.
Implikasi Kebijakan dan Larangan
Data menunjukkan bahwa larangan aborsi tidak menghentikan praktik aborsi, tetapi justru meningkatkan risiko kesehatan. Wanita yang tidak memiliki akses ke layanan aborsi aman sering kali mencari alternatif berbahaya, seperti penggunaan zat kimia beracun. Di masa lalu, praktik aborsi ilegal mengakibatkan tingginya angka kematian maternal, dengan estimasi 68.000 kematian per tahun di seluruh dunia​. Tingkat kematian akibat aborsi ilegal ini jauh lebih tinggi dibandingkan aborsi yang dilakukan secara legal dan aman.
Penelitian juga mengungkap bahwa larangan ini memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak. Anak-anak yang lahir karena ibunya tidak dapat melakukan aborsi lebih mungkin mengalami kemiskinan dan memiliki prestasi pendidikan yang rendah.
Pentingnya Akses terhadap Aborsi Aman
Akses terhadap layanan aborsi aman adalah hak kesehatan reproduksi yang esensial, terutama yang terkait dengan kesehatan mental dan keselamatan nyawa. Legalitas aborsi tidak hanya mengurangi angka kematian maternal, tetapi juga mengurangi beban finansial pada sistem kesehatan. Rumah sakit tidak lagi perlu menangani sejumlah besar kasus komplikasi aborsi ilegal ketika prosedur ini dilakukan secara aman dan legal. Selain itu, wanita yang memiliki akses ke aborsi aman lebih mampu merencanakan keluarga mereka, yang berdampak positif pada partisipasi ekonomi dan pendidikan mereka​.
Kesimpulan
Aborsi ilegal telah menimbulkan bahaya kesehatan, beban medis, dan finansial yang signifikan bagi individu dan masyarakat. Meskipun pelarangan aborsi dimaksudkan untuk mengurangi praktik ini, kenyataannya aborsi tetap terjadi dengan risiko lebih besar ketika pelaksanaannya berlangsung secara ilegal. Dalam hal ini, legalitas aborsi mempertimbangkan masalah kesehatan dan ekonomi.
Akses terhadap aborsi aman dan legal penting untuk kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi, serta mengurangi beban pada sistem kesehatan. Meskipun dalam implementasinya, setiap negara tentu memiliki kebijakan dan ketentuan yang berbeda-beda, dengan mempertimbangkan nilai dan budaya yang ada di masing-masking Negara. Kebijakan yang mendukung akses terhadap layanan reproduksi yang aman akan membantu menghindari siklus kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup bagi wanita dan generasi mendatang.
Referensi
WHO. 2024. Abortion. Diakses pada 1 November 2024 Dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/abortion
Rodriguez, et al. 2022. The Medical and Financial Burden of Illegal
Abortion. Diakses pada 1 November 2024 Dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9675393/pdf/cureus-0014-00000030514.pdf