Tercatat kasus diabetes pada anak melonjak 70 kali lebih banyak pada tahun 2023, dibandingkan dengan kasus yang tercatat di Tahun 2010. Sebanyak 1.645 anak menderita diabetes, dimana kasus ini terjadi pada 2 dari 100.000 anak di Indonesia. Berdasarkan usianya, 46% anak penderita diabetes berada di rentang usia 10-14 tahun. Kasus ini tentu menjadi pukulan tersendiri bagi dunia kesehatan di Indonesia, karena pada dasarnya diabetes mellitus merupakan penyakit yang bersifat kronis, biasanya terjadi karena kondisi akumulatif dari kerusakan fungsi organ, dan terjadi dalam jangka waktu lama. Sehingga, peningkatan kasus diabetes pada anak ini menjadi perhatian dan peringatan serius bagi Indonesia. Perubahan gaya hidup modern, terutama pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, menjadi faktor utama penyebab melonjaknya angka penderita diabetes pada anak.

Sumber: id.pinterest.com
Mengenal Diabetes
Diabetes, atau isitlah medisnya diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis akibat gangguan pada fungsi hormon insulin. Hormon ini berperan dalam merubah gula dalam darah menjadi energi, sehingga jika produksi atau fungsi dari hormon ini terganggu, darah akan mengandung banyak kandungan gula dan terjadi diabetes. Penyakit diabetes sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu:
- Diabetes Mellitus Tipe 1: Penyebabnya adalah organ pankreas yang tidak memproduksi insulin.
- Diabetes Mellitus Tipe 2: Penyebabnya adalah gangguan berupa resistensi insulin atau kondisi dimana sel dalam tubuh tidak mendeteksi atau merespon hormon insulin yang ada.
Dampak Diabetes pada Anak
Karena penyakit ini bersifat jangka panjang, tentu diabetes pada anak dapat menyebabkan berbagai dampak serius di masa mendatang, dan tingkat paling parah adalah timbulnya komplikasi akibat penyakit ini. Diabetes dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti penyakit jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat dan mengakibatkan gangrene (matinya jaringan tubuh akibat tidak mendapat asupan darah yang cukup), dan gagal ginjal.
Anak yang Sehat Bukan Sekadar Anak yang Banyak Makannya
Peningkatan kasus diabetes pada anak tentu dapat dicegah dengan upaya meningkatkan kesehatan pada anak, sehingga penting untuk para orang tua mengetahui konsep sehat pada pertumbuhan anak. Sering kita mendengar anggapan bahwa anak yang sehat adalah anak yang banyak makannya. Padahal anggapan tersebut tidak benar. Agar anak sehat, anak membutuhkan asupan makan yang “cukup” dan memenuhi standar gizi, sehingga terpenuhi nutrisinya dan makanan yang masuk berfungsi secara optimal untuk tumbuh kembangnya.

Sumber: id.pinterest.com
Selain itu, agar makanan yang dikonsumsi anak dapat mendukung tumbuh kembang yang optimal, perlu didukung dengan berbagai faktor lainnya, seperti:
- Aktivitas fisik: Gaya hidup sedentary akan memperburuk proses metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Gaya hidup sedentary merupakan gaya hidup yang kurang dalam aktivitas fisik, yang sebagian besar waktu seseorang dihabiskan dalam kondisi duduk atau berbaring. Gaya hidup ini menyebabkan tubuh kesulitan dalam memecah lemak dan gula dalam proses metabolisme, sehingga akan menimbulkan kenaikan berat badan.
- Waktu tidur: Waktu tidur yang cukup dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak yang optimal. Tidur malam yang cukup akan memproduksi hormon pertumbuhan secara optimal, sehingga anak mendapatkan tinggi badan yang baik. Selain itu, waktu tidur yang cukup juga akan membantu konsentrasi anak.
Selamatkan Anak Kita Menuju Indonesia Emas
Peningkatan kasus diabetes pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan perhatian segera. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, melakukan deteksi dini, dan memberikan edukasi yang tepat, kita dapat mencegah semakin meluasnya penyakit ini pada anak-anak.
Referensi
Alodokter. 2023. Gangrene. Diakses pada 11 September 2024 dari https://www.alodokter.com/gangrene
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2019. Tidur Optimalkan Pertumbuhan Balita. Diakses pada 11 September 2024 dari https://fk.ui.ac.id/infosehat/tidur-optimalkan-pertumbuhan-balita/
Kemenkes. 2023. Diabetes Melitus Pada Anak. Diakses pada 11 September 2024 dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2612/diabetes-melitus-pada-anak
Kemenkes. 2023. Mengatasi Ancaman Sedentary Lifestyle untuk Kesehatan. Diakses pada 11 September 2024 dari https://ayosehat.kemkes.go.id/mengatasi-ancaman-sedentary-lifestyle-untuk-kesehatan
Ruslan, Salmin. 2019. Yuk Kenalan dengan Diabetes Melitus! Diakses pada 11 September 2024 dari https://warstek.com/diabetes-melitus/