Desikator Laboratorium: Fungsi, Jenis, dan Prinsip Kerjanya

Desikator laboratorium adalah alat penting yang digunakan untuk menjaga kelembapan rendah dalam ruang tertutup, melindungi zat-zat kimia sensitif dari kontaminasi dan oksidasi. Alat ini biasanya dilengkapi dengan bahan pengering seperti silica gel untuk menyerap uap air secara efektif.

desikator

Desikator laboratorium adalah alat penting yang digunakan untuk menjaga kelembapan rendah dalam ruang tertutup, melindungi zat-zat kimia sensitif dari kontaminasi dan oksidasi. Alat ini biasanya dilengkapi dengan bahan pengering seperti silica gel untuk menyerap uap air secara efektif. Dengan fitur tambahan seperti stopcock, desikator juga memungkinkan kondisi vakum untuk mempercepat proses pengeringan.

Pengertian Desikator Laboratorium

Desikator laboratorium adalah perangkat penting yang digunakan untuk menjaga kelembapan rendah dalam suatu ruang tertutup. Alat ini berperan sebagai tempat penyimpanan bagi zat-zat kimia yang sensitif terhadap kelembapan atau mudah teroksidasi. Fungsinya sangat penting dalam melindungi bahan-bahan dari reaksi yang tidak diinginkan akibat paparan uap air di udara.

Zat kimia seperti katalis, bahan higroskopis, dan zat yang mudah terdegradasi memerlukan perlindungan khusus dari kelembapan. Selain itu, desikator sering digunakan untuk mendinginkan sampel setelah proses pemanasan untuk mencegah kontaminasi oleh udara lembap selama pendinginan.

Bahan Pengering dalam Desikator

Agar dapat berfungsi dengan baik, desikator dilengkapi dengan bahan pengering (desikan) yang menyerap kelembapan dari udara. Beberapa jenis bahan pengering umum meliputi:

  • Silica gel: Bahan ini memiliki kemampuan menyerap uap air dengan efisien dan sering berubah warna saat jenuh dengan air.
  • Kalsium klorida: Berfungsi sebagai agen pengering dengan daya serap tinggi, terutama untuk aplikasi yang memerlukan kontrol kelembapan ketat.
    Bahan pengering ini perlu diganti atau dikeringkan kembali secara berkala agar desikator tetap berfungsi optimal.

Spesifikasi Teknis

Desikator hadir dalam berbagai ukuran, dengan diameter luar mulai dari 10 cm hingga 30 cm, disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium. Ukuran kecil umumnya digunakan untuk menyimpan sampel atau bahan berukuran kecil, seperti reagen atau katalis, sementara desikator berukuran besar lebih cocok untuk menyimpan alat laboratorium atau bahan dalam jumlah lebih banyak. Pemilihan ukuran juga mempertimbangkan ruang kerja di laboratorium dan kebutuhan spesifik dalam eksperimen atau proses penyimpanan, terutama untuk bahan sensitif yang rentan terhadap kelembapan.

Selain variasi ukuran, beberapa desikator menawarkan fitur tambahan untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu fitur tersebut adalah indikator kelembapan, yang membantu memantau kadar uap air di dalam desikator secara berkala agar kondisi optimal tetap terjaga. Beberapa model juga dilengkapi dengan penyegel karet atau silikon yang lebih rapat, yang berfungsi untuk mencegah kebocoran udara dan menjaga tekanan di dalamnya. Desikator dengan penyegelan yang baik mampu mempertahankan kondisi vakum lebih lama, sehingga bahan pengering seperti silica gel atau kalsium klorida dapat bekerja lebih efektif dalam menyerap uap air dan memastikan bahan yang disimpan tetap kering.

Prinsip Kerja Desikator

Prinsip kerja desikator melibatkan pengurangan kelembapan di dalam ruang tertutup. Bahan pengering yang berada di dalam desikator menyerap uap air dari udara, menjaga kondisi kering bagi sampel atau zat kimia yang disimpan. Berikut mekanisme kerjanya:

  1. Dehidrasi Udara

Saat desikator ditutup rapat, udara di dalamnya mulai kehilangan kelembapan karena uap air diserap oleh bahan pengering seperti silica gel.

  1. Siklus Pengeringan

Ketika tutup dibuka, udara baru masuk dan proses pengeringan dimulai kembali. Jika desikator memiliki stopcock, udara dapat dipompa keluar untuk menciptakan kondisi vakum, mempercepat penghilangan uap air.

  1. Penggantian Bahan Pengering

Bahan pengering perlu diganti atau dijemur setelah mencapai kapasitas maksimum untuk menjaga efektivitas desikator.

Baca juga: Uji Mildew: Mengungkap Ketahanan Material dalam Lingkungan dengan Kelembaban Tinggi

Fungsi dan Kegunaan Desikator di Laboratorium

Desikator memiliki berbagai fungsi dan kegunaan di laboratorium:

  1. Mengeringkan Zat
    • Desikator digunakan untuk mengeringkan sampel padat, cair, atau gas, terutama setelah proses sintesis atau pemanasan.
  2. Menyimpan Zat Kimia Sensitif
    • Zat yang rentan terhadap kelembapan, seperti senyawa higroskopis atau reagen kimia khusus, disimpan di dalam desikator untuk mencegah kontaminasi atau kerusakan.
  3. Penyimpanan Barang Lain yang Rentan terhadap Kelembapan
    • Selain bahan kimia, desikator dapat digunakan untuk menyimpan obat-obatan, makanan, atau sampel biologi yang memerlukan kondisi kering.
  4. Fungsi Pendinginan
    • Desikator sering digunakan untuk mendinginkan zat atau sampel setelah dipanaskan untuk mencegah kontaminasi selama proses pendinginan.

Dengan memahami fungsi, jenis, dan prinsip kerja desikator, laboratorium dapat memanfaatkan alat ini secara optimal untuk menjaga kualitas dan kestabilan zat kimia dan sampel yang sensitif terhadap kelembapan.

Referensi

Booth, H. S., & McIntyre, L. (1936). When Is a Desiccator?. Industrial & Engineering Chemistry Analytical Edition8(2), 148-149.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.