Langkah Konkret Mewujudkan Bangunan Hijau dan Cerdas dari Perspektif Pengguna

Pengguna atau penghuni gedung dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan bangunan hijau dan cerdas. Tanpa perlu menunggu regulasi pemerintah atau intervensi besar dari pengembang, ada berbagai cara bagi pengguna untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi di bangunan mereka.

ottv

Pengguna atau penghuni gedung dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan bangunan hijau dan cerdas. Tanpa perlu menunggu regulasi pemerintah atau intervensi besar dari pengembang, ada berbagai cara bagi pengguna untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi di bangunan mereka. Berikut adalah langkah konkret yang dapat dilakukan:


Contoh Bangunan Hijau dan Cerdas

Sydney Opera House di Australia adalah salah satu contoh penerapan bangunan hijau dan cerdas. Dalam upayanya menjadi lebih berkelanjutan, gedung ikonik ini bekerja sama dengan Honeywell untuk menerapkan sistem manajemen bangunan pintar. Teknologi yang diterapkan memungkinkan pemantauan real-time terhadap konsumsi energi, air, dan kualitas udara. Berdasarkan data yang dikumpulkan, pengaturan suhu dan pencahayaan dapat disesuaikan secara otomatis dengan jumlah pengunjung dan kondisi cuaca. Pendekatan ini membantu pengelola gedung untuk mengurangi penggunaan energi dan mengoptimalkan operasional.

Hasil dari implementasi ini cukup signifikan, dengan penghematan energi mencapai lebih dari 20%. Selain itu, inisiatif ini mendukung Sydney Opera House dalam mencapai target climate-positive pada tahun 2023, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang ditetapkan oleh PBB​

Di Madrid, gedung Castellana 85 juga menjadi contoh lain dari penerapan teknologi pintar. Gedung ini menggunakan sensor otomatis untuk memantau kondisi dalam ruangan, seperti jumlah penghuni dan kualitas udara. Data yang dikumpulkan memungkinkan pengaturan ventilasi dan suhu secara otomatis, memastikan kenyamanan penghuni dan efisiensi energi. Analisis data membantu deteksi dini terhadap potensi masalah teknis, mencegah kerusakan lebih lanjut dan memaksimalkan performa gedung. Dengan penerapan ini, Castellana 85 mampu mencapai penghematan energi hingga 30%, menunjukkan betapa efektifnya integrasi teknologi dalam menciptakan bangunan hijau dan cerdas yang berkelanjutan​

Kisah nyata ini membuktikan bahwa dengan inovasi dan penerapan teknologi pintar, bangunan dapat mencapai efisiensi energi yang signifikan sekaligus menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya. Pendekatan ini memberikan manfaat nyata, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, dengan pengurangan konsumsi energi yang konsisten dan berkelanjutan​

Lantas bagaimana langkah konkret mewujudkan bangunan hijau dan cerdas? Berikut 7 langkahnya:

1. Mengoptimalkan Penggunaan Energi di Rumah

Pengguna dapat secara aktif mengurangi konsumsi energi melalui langkah-langkah berikut:

  • Atur suhu AC dengan bijak: Gunakan AC pada suhu 24-26°C untuk efisiensi optimal.
  • Gunakan perangkat hemat energi: Pilih peralatan elektronik berlabel hemat energi (Energy Star).
  • Matikan perangkat yang tidak digunakan: Hindari mode standby dan cabut perangkat saat tidak diperlukan.
  • Manfaatkan pencahayaan alami: Maksimalkan cahaya matahari dengan membuka jendela atau tirai di siang hari.

Contoh: Jika setiap pengguna menurunkan penggunaan AC selama 1 jam per hari, bisa terjadi penghematan energi hingga puluhan kWh setiap bulannya.


2. Pemanfaatan Teknologi Cerdas di Rumah atau Kantor

Teknologi IoT kini semakin mudah diakses dan dapat membantu pengguna mengelola energi secara otomatis. Beberapa solusi yang bisa diterapkan:

  • Instalasi lampu pintar yang dapat mati atau menyala otomatis berdasarkan sensor gerak atau cahaya.
  • Penggunaan smart plug untuk memonitor konsumsi daya perangkat elektronik melalui aplikasi.
  • Sistem kontrol suhu otomatis seperti termostat pintar yang menyesuaikan suhu sesuai aktivitas penghuni.

Contoh: Menggunakan lampu pintar dengan sensor dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30% dibandingkan dengan lampu konvensional.


3. Memilih Material Ramah Lingkungan dalam Renovasi atau Perbaikan

Ketika merenovasi rumah atau kantor, pengguna bisa memilih material yang lebih berkelanjutan:

  • Cat ramah lingkungan: Pilih cat dengan kandungan VOC rendah untuk kesehatan dan lingkungan.
  • Material daur ulang: Gunakan bahan bangunan dari limbah seperti bata plastik atau kayu bekas.
  • Kaca dan tirai termokromik: Teknologi ini membantu menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk tanpa bergantung pada AC.

Contoh: Menggunakan kaca termokromik bisa mengurangi beban AC hingga 20% pada musim panas.


4. Memanfaatkan Energi Terbarukan Skala Kecil

Pengguna juga dapat berinvestasi pada sumber energi terbarukan untuk kebutuhan sehari-hari:

  • Instalasi panel surya atap: Energi yang dihasilkan bisa mengurangi ketergantungan pada listrik PLN.
  • Pemanfaatan solar water heater untuk memanaskan air tanpa listrik.
  • Integrasi perangkat dengan sumber energi alternatif, seperti power bank tenaga surya.

Contoh: Pemasangan panel surya 1.500 Wp di atap rumah dapat mengurangi tagihan listrik hingga 40% per bulan.


5. Meningkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan

Udara dalam ruangan yang sehat berkontribusi pada kenyamanan dan produktivitas pengguna. Cara sederhana yang bisa dilakukan:

  • Menanam tanaman dalam ruangan seperti lidah mertua dan sirih gading yang membantu menyerap polutan.
  • Gunakan ventilasi alami: Buka jendela pada pagi atau malam hari untuk sirkulasi udara segar.
  • Instalasi sensor COâ‚‚: Sensor ini dapat memberi peringatan jika kualitas udara menurun.

6. Mengurangi Limbah dan Meningkatkan Daur Ulang

Bangunan hijau juga memperhatikan manajemen limbah. Pengguna dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Pisahkan sampah organik dan anorganik untuk memudahkan proses daur ulang.
  • Kurangi penggunaan plastik sekali pakai di rumah dan kantor.
  • Manfaatkan komposter untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk.

Contoh: Mengurangi limbah plastik di rumah dapat memotong kontribusi pengguna terhadap polusi laut dan darat.


7. Meningkatkan Kesadaran dan Kebiasaan Pengguna

Langkah terakhir dan terpenting adalah membangun kesadaran pengguna untuk menjalankan pola hidup berkelanjutan. Beberapa langkah kecil yang bisa diterapkan:

  • Membuat jadwal penggunaan energi: Batasi penggunaan perangkat elektronik pada jam-jam tertentu.
  • Melibatkan seluruh penghuni dalam kebiasaan hemat energi, termasuk anak-anak.
  • Bergabung dalam komunitas atau forum untuk berbagi dan belajar praktik terbaik dalam penerapan bangunan hijau.

Salah satu cara meningkatkan wawasan tentang inovasi bangunan hijau dan cerdas adalah dengan mengikuti KompetisiEsai Nasional terkait Bangunan Hijau dan Cerdas. Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.


Kesimpulan

Mewujudkan bangunan hijau dan cerdas dapat dimulai dari langkah-langkah sederhana oleh pengguna. Dengan mengoptimalkan energi, memanfaatkan teknologi pintar, memilih material ramah lingkungan, serta meningkatkan kualitas udara dan manajemen limbah, pengguna bisa menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Perubahan kecil yang konsisten akan memberi dampak besar, baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan pengguna itu sendiri.

Referensi:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top