Beberapa tahun yang lalu, para peneliti di Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian (CfA) menemukan sesuatu yang mengejutkan di Bima Sakti, yaitu sebuah pola awan gas besar yang membentuk gelombang di sekitar matahari kita. Mereka menamai struktur ini sebagai Gelombang Radcliffe, untuk menghormati tempat di mana penemuan ini pertama kali dilakukan. Dalam studi terbaru yang diterbitkan di jurnal ilmiah Nature, para peneliti dari CfA melaporkan bahwa Gelombang Radcliffe tidak hanya tampak seperti gelombang, tetapi juga bergerak seperti gelombang yang berayun di ruang angkasa.
Para peneliti menggunakan gerakan bintang-bintang muda yang terbentuk di dalam awan gas sepanjang Gelombang Radcliffe untuk menunjukkan bahwa struktur ini benar-benar bergetar. Mereka menemukan bahwa gugus bintang di sepanjang Gelombang Radcliffe bergerak naik dan turun, menciptakan pola gerakan yang mirip dengan gelombang di stadion olahraga. Temuan ini menunjukkan bahwa Gelombang Radcliffe bergetar karena pengaruh gravitasi dari Bima Sakti, galaksi tempat kita tinggal.
Penemuan ini menjadi menarik karena Gelombang Radcliffe merupakan struktur terbesar yang pernah ditemukan di dekat Bumi, tetapi sebelumnya tidak terdeteksi karena keterbatasan dalam pemodelan awan gas di sekitar matahari kita. Para peneliti menggunakan data baru dari misi Gaia Badan Antariksa Eropa dan teknik pemetaan debu 3D untuk mengungkap keberadaan dan gerakan Gelombang Radcliffe.
Selain itu, penemuan ini membuka pintu bagi pertanyaan baru tentang asal-usul dan karakteristik Gelombang Radcliffe. Para peneliti sekarang bertanya-tanya apa yang menyebabkan struktur ini terbentuk dan mengapa gerakannya demikian. Mereka juga ingin mengetahui apakah gelombang semacam ini umum terjadi di galaksi lain dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang struktur galaksi secara keseluruhan.
Para peneliti berharap bahwa penemuan ini akan membantu mereka dalam memahami dinamika galaksi secara lebih mendalam dan memecahkan teka-teki tentang pergerakan Gelombang Radcliffe. Studi ini didukung oleh berbagai lembaga penelitian seperti National Science Foundation, NASA, ESA, dan European Research Council (ERC).
Referensi :
[1] https://www.cfa.harvard.edu/news/radcliffe-wave-waving diakses pada 26 Februari 2024
[2] Ralf Konietzka, Alyssa A. Goodman, Catherine Zucker, Andreas Burkert, João Alves, Michael Foley, Cameren Swiggum, Maria Koller, Núria Miret-Roig.The Radcliffe Wave is Oscillating. ArXiv, 2024; DOI : 10.48550/arXiv.2402.12596.
Alumni S1 Kimia Universitas Negeri Makassar. Pengajar kimia, penulis di warstek.com.