Pada tanggal 19 April 2021 NASA sukses melakukan penerbangan pertama kalinya di planet asing. Kemudian sukses untuk melakukan penebangan kedua, dan ketiga pada tanggal 25 April 2021. Ingenuity, helikopter/drone dengan satu poros baling-baling berhasil terbang vertikal setinggi 3 meter di permukaan planet Mars, tepatnya di Jezero Crater[1]. Helikopter mini tersebut tidak langsung meluncur dari bumi. Ingenuity ‘nebeng’ di perut rover Mars Perseverance yang berhasil mendarat di Mars Februari lalu. Hal ini adalah hal yang sangat besar sebab Ingenuity adalah percobaan pertama manusia menerbangkan robot dengan baling-baling di luar bumi.

Karena sejauh ini, Mars diisi 3 tipe robot/wahana misi[2]. Pertama adalah rover, memiliki roda dan bisa berjalan sekian meter perhari. Contohnya banyak seperti Spirit, Opportunity, Curiosity, dan Perseverance. Kemudian tipe lander, yang setelah mendarat wahana ini akan menetap di satu titik dalam waktu yang lama. Lander paling baru adalah InSight Lander yang memiliki bor untuk meneliti interior planet merah termasuk gempa. Terakhir adalah orbiter atau satelit, yang mana wahana ini melayang di orbit Mars. Seperti MRO, Maven, dsb, kebanyakan mengambil citra satelit dari berbagai spektrum.
Tianwen-1: Paket 3-in-1 ke Mars
Sejauh ini Anda membayangkan, apakah ada kemungkinan suatu badan antariksa meluncurkan misi ke Mars dengan Rover, Lander, dan Orbiter dalam satu paket? Jawabannya ya ada. China (dari badan antariksanya yaitu CNSA) akhir tahun lalu meluncurkan misi Tianwen-1. Dalam paket perjalan tersebut sekaligus ada orbiter, lander, dan rover. Saat ini pesawat muatan (spacecraft) yang membawa ketiga benda tersebut sudah di orbit Mars. Rover-nya sendiri yang bernama nama Zhurong akan mendarat pertengahan tahun ini sepaket dengan lander-nya.

Hal ini (3-in-1) pertama kalinya dalam sejarah karena Mars dikenal dengan resiko kegagalannya yang besar. Mars adalah ekosistem yang kejam. Bukan hanya untuk manusia namun juga untuk robot. Kalau ditotal dari awal sejarah misi pendaratan Mars, kurang dari setengah percobaan yang sukses (NASA via Express.co.uk)[4]
Percobaan Tianwen-1 ini mungkin akan menjadi batu pijakan bagi dunia antariksa dunia, yang mana badan luar angkasa internasional akan mempertimbangkan untuk mengirimkan beberapa paket robot secara bersamaan untuk diberangkatkan ke Mars. Kembali lagi soal Ingenuity. Ini juga akan menjadi baru dimana helicopter akan menjadi salah satu pilihan bagi badan antariksa untuk meletakan instrumen sains di permukaan Mars, selain dari rover karena kelemahan jarak tempuh.
Kekurangan Helikopter Mars sebagai pembawa misi sains


Namun kita mungkin akan bertanya apa kekurangan dari helicopter ini. Kekurangan adalah ukuran terbatas. Ingenuity memiliki dimensi 13.6 cm × 19.5 cm × 16.3 cm. Namun baling-balingnya cukup makan tempat dengan panjang 1.2 meter. Untuk perbandingan, Perseverance memiliki dimensi seperti mobil. Artinya, kita tidak bisa mengirim helikopter dengan kelengkapan instrumen saintifik sebanyak rover. Alhasil, peneliti yang ingin mengirim perangkat penelitian berupa helikopter harus memilih instrumen yang kecil, ringan dan efisien untuk diletakan bersamaan dengan helikopter. Ingenuity sendiri tidak membawa instrumen sains apa-apa, namun memiliki satu kamera untuk mendokumentasikan percobaan penerbangan yang dilakukan.
Sumber:
[1] https://www.space.com/mars-helicopter-ingenuity-first-flight-success diakses 26 April 2021
[2] https://mars.nasa.gov/mars-exploration/missions/ diakses 26 April 2021
[3] https://www.planetary.org/space-missions/tianwen-1 diakses 26 April 2021
[4] https://www.express.co.uk/news/science/1398720/mars-rover-landing-nasa-perseverance-space-esa-soviet-union-evg#:~:text=NASA%20said%3A%20″Landing%20on%20Mars,space%20agency%20-%20have%20been%20successful. diakses 26 April 2021