Energi yang berasal dari lingkungan contohnya adalah energi angin, energi matahari, energi frekuensi radio, energi panas tubuh, energi getaran tubuh, dll. Diantara banyaknya sumber energi tersebut, sumber energi yang saat ini berpotensi besar untuk dimanfaatkan atau dipanen adalah frekuensi radio dengan rentang frekuensi 3 Hz hingga 300 GHz yang berarti mencakup frekuensi TV, GSM, CDMA, 3G, Â WiFi, dll.
Gelombang radio merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang terdiri dari gelombang magnet dan gelombang listrik. Gelombang radio membawa informasi dengan memvariasikan kombinasi dari amplitudo, frekuensi, dan fase pada gelombang. Naiknya intensitas energi frekuensi radio didorong oleh teknologi wireless yang semakin hari semakin berkembang. Gelombang radio terdapat dimana-mana sejak pengaplikasiannya pada transmisi sinyal radio, radar, hand phone, modem, dan lain-lain.
Dengan mengambil prinsip dasar Hukum Faraday yang mengatakan bahwa perubahan medan magnet akan menghasilkan medan listrik dan sebaliknya, menjadi suatu prinsip untuk menciptakan alat yang dapat mengubah gelombang elektromagnetik di udara menjadi listrik sebagai solusi energi alternatif. Alat yang kemudian disebut dengan radio frequency harvester/radiasi frequency scavenger memungkinkan kita untuk memanen energi listrik dari lingkungan kosong, lingkungan kosong yang kaya dengan radiasi frekuensi radio.
Tim peneliti dari London, Manuel Pinuela, dkk (2013) membuat alat tersebut, pemanen energi listrik dari frekuensi radio yang tersedia melimpah dilingkungan (radio frequency harvester). Alat yang mereka buat mampu menangkap gelombang radio yang ada di lingkungan, tanpa pemancar khusus, jadi murni berasal dari frekuensi radio yang ada di lingkungan. Bayangkan, jika energi listrik dapat berasal dari lingkungan, maka sumber energi tersebut akan tersedia setiap saat, terbarukan, dan gratis.
Sebelum membuat alat radio frequency harvester, Manuel Pinuela dan tim mengukur intensitas berbagai jenis jalur gelombang radio pada setiap wilayah dengan frequency spectrum analyzer, didapatkan daerah stasiun bawah tanah adalah wilayah yang memiliki intensitas radio tertinggi. Berikut adalah hasil pengukuran intensitas setiap jenis gelombang radio pada 270 stasiun yang ada di London. Didapatkan jalur DTV, GSM 900, GSM 1800, 3G dan WiFi.
Didapatkan hasil bahwa jalur frekuensi radio yang paling besar intensitasnya adalah frekuensi GSM. Hal tersebut dikarenakan frekuensi GSM dipakai pada Handphone. Kita tahu bahwa Handphone sangat banyak digunakan, bahkan 1 orang dapat memiliki lebih dari 1 handphone. Jadi dapat disimpulkan bahwa jalur frekuensi radio yang paling efektif dan efisien untuk dimanfaatkan adalah jalur frekuensi GSM.
Kemudian setelah mengetahui jalur-jalur efektif untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, maka dibuatlah alat radio frequency harvester. Alat tersebut terdiri dari antenna, rangkaian pencocok-impedansi (impedance-matching network), penyearah (rectifier) yang dalam hal ini dioda, maksimum power point tracking, dan unit penyimpan daya. Berikut adalah tampilan alat pemanen listrik ciptaan Manuel Pinuela dan timnya,
Digunakan 4 macam antenna yakni yang berbentuk pita (tape) dan kawat (wire), jadi terdapat 8 rangkaian, untuk dapat menangkap frekuensi radio pada jalur GSM 900, GSM 1800, 3G, dan Digital Television. Daya yang dihasilkan dari masing-masing alat tersebut adalah :
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa daya maksimum yang dihasilkan adalah 7.4 mikrowatt/cm3 menggunakan antenna bentuk pita pada jalur GSM 900. Jika dibandingkan dengan teknologi pembangkit listrik yang berasal dari lingkungan yang lain, maka hasilnya sebagai berikut.
Manuel Pinuela dan tim untuk pertama kalinya membuktikan bahwa alat yang mereka buat dapat bersaing dengan teknologi energy terbarukan lain yang mampu menghasilkan energi listrik, seperti pemanfatan panas tubuh, getaran tubuh dan lain sebagainya, juga menunjukkan bahwa frequensi radio potensial untuk digunakan sebagai sumber energi listrik.
Referensi:
Rumusan mengenai gelombang elektromanektik bukan dari Faraday, melainkan Maxwell. Faraday hanya menemukan fenomena efek listrik pada sebuah penghantar listrik akibat di bawah pengaruh perubahan medan magnet.
Iya benar sekali Pak Bambang Purwono, Faraday yang menemukan fenomena elektromagnetik namun tidak mampu merumuskannya. Maxwell lah yang merumuskan teori elektromagnetik yang terdiri dari 4 rumus utama elektromagnetik
Bagaimana dengan alat pemanen energi aerial yang digunakan untuk sumber tenaga pengisi batere mobil listrik rakitan Ismael Aviso dari Philipina…? nyata atau harapan…?
Mau kami pelajari dulu ya Bu, stay tuned di website ini, kami akan membahasnya di tulisan kami selanjutnya .
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Energi Alternatif, menurut saya tenaga alternatif merupakan trobosan yang
menarik juga banyak hal yang bisa dipelajari di dalam pembuatan tenaga alternatif.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai tenaga alternatif
yang bisa anda kunjungi di Tenaga Surya
Saya tertarik dengan tulisan anda. Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di sini
Mas kalo alat serap listrik ini dapat diwujudkan misalkan hingga dapat menghasilkan 1300 watt saja per unit, maka pasti akan laku keras, PLN bangkrut, oil kompani bangkrut. Rakyat bisa sejahtera kalo memang alat tsb bisa dibuat, ayo para mas mbak ilmuwan gua dukung anda sepenuhnya..
Amiiin mas, semoga penelitian ini terus berkembang mas 😀
Tapi nggak bisa ngasilin daya listrik sebesar itu mas, 13oo watt, hehe
Alhamdulillah… kita sudah bisa konvert lebih dari 10.000 watt
Apakah alat ini sudah dijual bebas? dimana penjualnya? dan berapa harganya?
Bisa minta rangkaian penangkap gelombang hingga menghasilkan listriknya mas
yang ingin eksperimen membuat Radio Komunikasi bisa beli bahan2 Pipa alkan,
Pipa Alkan Bahan Antena Radio Komunikasi
hubungi Johan Kabel HP 081-2524-5368