Rasanya, kesibukan bukanlah hal yang asing bagi orang dewasa maupun remaja. Kesibukan adalah suatu kata yang menunjukkan banyaknya kegiatan atau hal yang harus seseorang kerjakan. Dewasa ini, kesibukan tidak hanya dirasakan oleh orang-orang dewasa yang sudah bekerja, tetapi para pelajar dengan kepadatan jam sekolah dan beberapa kegiatan tambahan pun merasakan hal yang sama. Maka, tidak adil rasanya jika hanya orang dewasa saja yang mengaku memiliki kesibukan. Meskipun memang tingkat kesibukan setiap orang berbeda-beda tanpa dilihat dari faktor umur, karena prioritas yang dimiliki setiap orang itu berbeda-beda dan kegiatan/to do list setiap orang tidaklah sama.
Tanpa disadari, kita melakukan berbagai kegiatan secara rutin. Kegiatan atau hal yang kita kerjakan secara berulang atau terus-menerus setiap hari. Ada kegiatan yang rampung dalam kurun waktu tertentu sehingga kita tidak perlu mengerjakannya kembali di hari berikutnya, ada juga kegiatan yang harus terus-menerus dikerjakan. Baik itu karena suatu kewajiban atau tanggung jawab kita mengerjakan kegiatan tersebut.
Manusia Memiliki Limit
Tentunya, manusia memiliki limit tertentu. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa kesibukan yang dirasakan manusia membuat fisik dan mental kita merasa lelah dan jenuh. Kelelahan fisik jika diabaikan dan tidak segera ditangani dengan pengobatan maupun perawatan akan berdampak pada kesehatan fisik kita. Tidak jarang kita jumpai orang-orang yang jatuh sakit dikarenakan kelelahan. Kesibukan bekerja membuat kita kekurangan istirahat, kurang tidur dan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi. Mengerjakan hal yang sama secara berulang-ulang membuat kita merasa jenuh, dengan rutinitas yang sama, atau karena begitu banyaknya hal yang harus kita kerjakan tentunya membuat pikiran kita merasa jenuh, bahkan menimbulkan rasa malas dan kurang berkonsentrasi saat mengerjakannya.
Tubuh kita memanglah kuat, tetapi layaknya sebuah ponsel kita memiliki batas tertentu. Bayangkan sebuah ponsel yang digunakan secara terus-menerus, mengerjakan berbagai perintah yang diberikan oleh penggunanya secara continu dan berulang-ulang. Apa yang akan terjadi pada ponsel tersebut? Tentunya sudah tidak asing lagi ketika kita terlalu sering menggunakan ponsel dan digunakan secara terus-menerus, beberapa saat kemudian kita akan merasakan bagian belakang/ baterai ponsel tersebut panas, dan kinerja ponsel menjadi lambat atau sering kenal dengan istilah nge-lag. Bahkan tidak jarang ada ponsel yang mati ketika file dalam ponsel tersebut melebihi kapasitas yang telah didesain dalam ponsel tersebut.
Sama halnya dengan tubuh manusia, jika dipaksa secara terus-menerus untuk mengerjakan suatu kegiatan, non-stop, ia akan merasakan lelah, tubuh kita akan mulai nge-drop, tidak sebugar saat sedang sehat. Konsentrasi akan mudah terpecah, motivasi untuk bekerja akan berkurang, tubuh akan mudah terserang penyakit karena sistem imunitas kita yang melemah. Kelelahan karena kesibukan kegiatan yang kita kerjakan ini bahkan dapat memicu stress.
Sindrom stres kerja, membuat Anda merasa kehabisan energi, tak ada yang dapat membantu pekerjaan Anda, putus asa, sinis dan mudah marah. Anda merasa bahwa Anda tak lagi bisa berbuat apa-apa di pekerjaan Anda. Jika kondisi ini terus dibiarkan, kehidupan pribadi Anda juga bisa terganggu. Terlebih lagi, stres yang berlarut-larut juga bisa membuat Anda rentan terkena penyakit fisik, seperti demam dan flu.
Apa yang Harus Dilakukan?
Ketika sudah merasakan lelah fisik maupun mental, kita dapat melakukan beberapa hal untuk memulihkan kesehatan diri kita, seperti :
- Istirahat
adalah pertolongan pertama dan yang paling utama. Ketika tubuh dan mental kita merasakan kelelahan, maka istirahat dari pekerjaan atau kegiatan yang membuat kita lelah adalah pertolongan pertama untuk kesehatan diri kita. Beristirahatlah sejenak, untuk menenangkan pikiran dan otot tubuh kita yang sudah dipaksa terus bekerja keras.
- Tidur yang cukup dan teratur.
Ketika kita sedang melakukan suatu pekerjaan, tak jarang mengurangi jam tidur kita. Maka, selagi istirahat, bayar semua waktu tidur yang kita curi untuk bekerja dengan tidur secara teratur sesuai dengan waktu tidur ideal yaitu 6-8 jam/hari.
- Luangkan waktu sejenak untuk me time
Tidak jarang orang-orang lupa akan waktu mereka dengan diri sendiri. Sejatinya, kita perlu mengapresiasi diri kita sendiri yang sudah bekerja keras. Maka sesekali turuti apa yang diri kita inginkan, melakukan semua hal yang ingin kita kerjakan seperti merawat diri, membersihkan diri, perawatan, membaca buku, yoga, bernapas dengan tenang, atau sekedar tidur santai sambil mendengarkan podcast atau musik favorit. Menikmati waktu dengan diri sendiri dapat meningkatkan produktivitas dan konsentrasi, juga dapat diibaratkan sebagai charger untuk mental dan fisik kita.
- Piknik
“kurang piknik”, adalah kalimat yang tidak asing didengar ketika kita sudah mulai tidak fokus mengerjakan suatu hal. Jika memiliki waktu senggang atau waktu libur, sempatkanlah untuk berpiknik. Bersenang-senang menikmati indahnya tempat wisata dengan suguhan alam yang menyejukkan mata, menenangkan telinga, dan menentramkan pikiran adalah cara untuk merefresh diri kita dari kepenatan bekerja.
- Menikmati waktu dengan keluarga
Walaupun hanya diam di rumah ataupun berpiknik bersama keluarga, itu adalah quality time kita. Nikmati setiap menit dan setiap tawa bersama keluarga, maka hal itu dapat menyenangkan hati kita dan mengembalikan sistem imunitas kita yang awalnya mulai melemah, serta dapat merefresh pikiran kita yang mulai penat. Melansir laman Psychology Today, riset yang meneliti lebih dari 300 orang sehat telah membuktikan hal tersebut. Dalam riset tersebut peneliti menganalisis kemungkinan peserta mengalami flu. Dari hasil riset, terbukti bahwa mereka yang tidak berbahagia tiga kali lipat besar risikonya untuk terserang flu daripada mereka yang berbahagia.
Jadi, jangan lupa untuk quality time baik dengan diri sendiri maupun dengan keluarga. Karena manusia butuh istirahat ya sahabat WARSTEK. Karena, percuma rasanya jika kita memaksakan diri untuk bekerja dalam keadaan fisik dan mental kita sudah lelah, kesulitan untuk berkonsentrasi akan kita rasakan sehingga tidak maksimal dalam bekerja dan dapat menyebabkan burnout atau stress berkepanjangan.
Referensi
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/stres-pekerjaan-burnout-syndrome/#:~:text=Burnout%20syndrome%20dapat%20terjadi%20karena,seperti%20menghadapi%20bully%20di%20kantor. Diakses pada : Selasa 21 Juli 2020, pukul 14.36
- https://health.kompas.com/read/2020/03/18/140000968/riset-buktikan-bahagia-dapat-tingkatkan-daya-tahan-tubuh?page=all. Diakses pada : Selasa, 21 Juli 2020 pukul 14.40
- https://www.pinterest.com/pin/317714948711469860/sent/?invite_code=d2515fe23fc04951a5beabf64c7c0f8d&sender=592645769622917204&sfo=1. Diakses pada : Selasa, 21 Juli 2020 pukul 14.44
- https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-me-time-untuk-mental. Diakses pada : Selasa, 21 Juli 2020 pukul 14.56
Artikel nya bagus, mangatsnya
Makasih ilmunya bure 😊🤗
ilmunya dapet, tapi praktiknya haduhh