Memahami Overall Thermal Transfer Value (OTTV) dan Pentingnya dalam Desain Bangunan Hemat Energi

Dalam dunia konstruksi dan desain bangunan, efisiensi energi menjadi salah satu aspek paling penting yang perlu diperhatikan. Salah satu indikator utama untuk menilai efisiensi energi pada bangunan adalah Overall Thermal Transfer Value (OTTV).

ottv

Dalam dunia konstruksi dan desain bangunan, efisiensi energi menjadi salah satu aspek paling penting yang perlu diperhatikan. Salah satu indikator utama untuk menilai efisiensi energi pada bangunan adalah Overall Thermal Transfer Value (OTTV). OTTV berperan sebagai tolok ukur untuk mengevaluasi seberapa besar panas yang masuk ke dalam bangunan melalui dinding luar dan jendela, sehingga memungkinkan perancangan bangunan yang hemat energi dan berkelanjutan.

Apa itu OTTV?

Overall Thermal Transfer Value (OTTV) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur besaran panas yang masuk ke dalam bangunan dari lingkungan luar melalui elemen fasad seperti dinding, jendela, dan atap. OTTV dinyatakan dalam satuan W/m² (watt per meter persegi) dan menggambarkan total energi panas yang ditransfer ke dalam bangunan per unit luas. Nilai ini penting karena berkaitan langsung dengan kebutuhan energi untuk pendinginan (AC) dalam ruangan. Semakin rendah nilai OTTV, semakin rendah pula energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu nyaman di dalam bangunan. Oleh karena itu, nilai OTTV yang rendah merupakan hal yang diinginkan.

Komponen-komponen dalam OTTV

Perhitungan OTTV melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Heat Conduction melalui Dinding dan Jendela: Panas yang ditransmisikan melalui dinding dan jendela adalah salah satu sumber panas utama dalam bangunan. Nilai OTTV mempertimbangkan sifat termal material dinding (konduktivitas termal dan ketebalan) serta material jendela (seperti jenis kaca yang digunakan).
  2. Radiasi Matahari melalui Jendela: Radiasi matahari yang menembus jendela juga berkontribusi pada pemanasan dalam bangunan. Faktor ini dipengaruhi oleh jenis kaca jendela (tinted, clear, atau reflective) dan shading devices (tirai, kanopi, atau overhang).
  3. Kombinasi Konduksi dan Radiasi: Perpindahan panas yang terjadi karena kombinasi antara konduksi material dinding dan radiasi matahari yang masuk melalui jendela turut diperhitungkan dalam OTTV.

Cara Menghitung OTTV

Secara umum, formula untuk menghitung OTTV adalah sebagai berikut:

blank

    Mengapa OTTV Penting?

    1. Efisiensi Energi: Dengan menghitung OTTV, desainer dapat mengidentifikasi area bangunan yang membutuhkan perhatian khusus dalam desain untuk mengurangi aliran panas ke dalam bangunan. Hal ini membantu dalam mengurangi kebutuhan energi untuk pendinginan, sehingga membuat bangunan lebih efisien secara energi.
    2. Kenyamanan Penghuni: Kontrol terhadap jumlah panas yang masuk ke dalam bangunan melalui desain fasad yang tepat dapat menjaga suhu ruangan tetap nyaman bagi penghuni tanpa ketergantungan yang berlebihan pada AC.
    3. Kepatuhan terhadap Standar: Banyak negara, termasuk Indonesia, memiliki standar efisiensi energi yang harus dipenuhi oleh bangunan komersial. OTTV digunakan sebagai salah satu parameter untuk memastikan bangunan memenuhi standar tersebut.
    4. Desain Berkelanjutan: Bangunan yang didesain dengan memperhatikan OTTV cenderung memiliki jejak karbon yang lebih rendah dan lebih ramah lingkungan, sesuai dengan prinsip desain bangunan hijau (green building).

    Strategi Mengurangi OTTV

    Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi nilai OTTV dan meningkatkan efisiensi energi bangunan antara lain:

    1. Menggunakan Material Isolasi Termal: Material dinding dengan isolasi termal yang baik, seperti bata ringan atau panel insulasi, dapat mengurangi aliran panas dari luar ke dalam.
    2. Pemilihan Kaca Jendela: Memilih kaca dengan nilai SHGC rendah atau kaca berlapis (double-glazed) dapat meminimalkan panas yang masuk melalui radiasi matahari.
    3. Penerapan Shading Devices: Memasang shading devices seperti kanopi, overhang, atau tirai eksterior dapat mengurangi jumlah radiasi matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
    4. Orientasi Bangunan: Merancang orientasi bangunan yang tepat untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari pada dinding dan jendela juga dapat membantu menurunkan OTTV.

    Penggolongan berdasarkan OTTV

    da penggolongan nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) yang digunakan sebagai tolok ukur efisiensi energi sebuah bangunan, terutama dalam konteks penilaian bangunan hijau. Meskipun standar dan nilai batas OTTV dapat bervariasi antar negara atau wilayah, umumnya nilai OTTV yang lebih rendah dianggap lebih baik dan lebih efisien dalam hal konservasi energi. Berikut adalah beberapa informasi mengenai penggolongan dan nilai standar OTTV dalam kaitannya dengan bangunan hijau:

    1. Standar OTTV di Berbagai Negara

    • Indonesia: Di Indonesia, regulasi terkait efisiensi energi pada bangunan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau. Dalam aturan tersebut, nilai OTTV maksimum yang direkomendasikan adalah ≤ 35 W/m² untuk bangunan non-residential, seperti gedung perkantoran, sekolah, dan rumah sakit.
    • Singapura: Building and Construction Authority (BCA) Green Mark Standard di Singapura menetapkan nilai OTTV maksimal ≤ 45 W/m² untuk bangunan yang memenuhi syarat sertifikasi bangunan hijau. Nilai OTTV yang lebih rendah dari ini akan memberikan poin tambahan dalam penilaian sertifikasi.
    • Hong Kong: Standar OTTV untuk gedung komersial di Hong Kong adalah ≤ 30 W/m². Sementara itu, gedung dengan OTTV lebih rendah dapat dikategorikan sebagai bangunan dengan efisiensi energi yang lebih baik.
    • Malaysia: Di Malaysia, standar yang ditetapkan adalah OTTV ≤ 50 W/m² untuk bangunan baru, yang sejalan dengan upaya konservasi energi dan mendukung desain bangunan hijau.

    2. Penggolongan Berdasarkan Nilai OTTV

    Meskipun nilai standar OTTV bervariasi, penggolongan secara umum biasanya meliputi:

    • Sangat Baik (Green Building / Bangunan Hijau): Bangunan dengan nilai OTTV yang sangat rendah, biasanya di bawah 35 W/m², dianggap memiliki efisiensi termal yang sangat baik dan memenuhi kriteria bangunan hijau. Bangunan ini membutuhkan lebih sedikit energi untuk pendinginan, sehingga lebih ramah lingkungan dan ekonomis dalam operasional.
    • Baik (Efisien Energi): Bangunan dengan OTTV antara 35 W/m² hingga 50 W/m² biasanya dianggap cukup efisien secara energi. Meskipun tidak seefisien kategori “Sangat Baik,” bangunan dengan nilai ini masih menunjukkan kinerja termal yang baik dan memenuhi standar konservasi energi di banyak negara.
    • Cukup: Bangunan dengan nilai OTTV antara 50 W/m² hingga 70 W/m² dianggap memiliki kinerja termal yang sedang. Bangunan dalam kategori ini umumnya membutuhkan penyesuaian desain untuk mencapai efisiensi energi yang lebih baik.
    • Tidak Efisien: Bangunan dengan nilai OTTV di atas 70 W/m² dianggap tidak efisien secara energi. Nilai ini menunjukkan bahwa bangunan mengalami transfer panas yang tinggi dari lingkungan luar, yang meningkatkan kebutuhan energi untuk pendinginan dalam ruangan.

    3. Poin Tambahan dalam Sertifikasi Bangunan Hijau

    Banyak sistem sertifikasi bangunan hijau, seperti LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) atau Green Building Council Indonesia (GBCI), menggunakan nilai OTTV sebagai salah satu parameter untuk memberikan penilaian terhadap bangunan. Nilai OTTV yang lebih rendah biasanya akan memberikan poin tambahan dalam proses sertifikasi ini, yang dapat membantu suatu bangunan memperoleh peringkat hijau yang lebih tinggi.

    4. Hubungan OTTV dan Kriteria Bangunan Hijau

    Bangunan hijau mengedepankan efisiensi energi sebagai salah satu pilar utamanya. Oleh karena itu, nilai OTTV yang rendah menjadi indikator penting yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut dirancang dengan mempertimbangkan pengurangan konsumsi energi untuk pendinginan, optimalisasi material bangunan, dan kenyamanan termal bagi penghuni. Dengan demikian, penggolongan OTTV menjadi salah satu kriteria evaluasi dalam sertifikasi bangunan hijau.

    Kesimpulan

    Overall Thermal Transfer Value (OTTV) merupakan indikator penting dalam desain bangunan hemat energi. Dengan memahami dan mengoptimalkan nilai OTTV, para arsitek dan insinyur bangunan dapat merancang bangunan yang lebih efisien secara energi, ramah lingkungan, dan memberikan kenyamanan optimal bagi penghuninya. Upaya untuk mengurangi OTTV sejalan dengan konsep bangunan hijau dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dalam sektor konstruksi.

    Referensi

    Vijayalaxmi, J. (2010). Concept of overall thermal transfer value (OTTV) in design of building envelope to achieve energy efficiency. International Journal of Thermal and Environmental Engineering1(2), 75-80.

    Iqbal, M. (2019). OVERALL THERMAL TRANSFER VALUE Studi Kasus: Ruang Kuliah III Pada Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Arsitekno5(5), 32-43.

    Tinggalkan Komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

    Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

    Yuk Gabung!

    Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.