Sekitar setengah juta tahun yang lalu, beberapa hewan seperti kuda, sloth, dan armadillo jatuh ke dalam lubang besar yang runtuh di Big Bend, Florida, dan mati di sana. Seiring waktu, lubang tersebut terisi oleh lapisan sedimen yang menyimpan sisa-sisa tubuh hewan tersebut, yang akhirnya ditemukan oleh kolektor fosil Robert Sinibaldi dan Joseph Branin pada tahun 2022.
Penemuan ini terjadi di Sungai Steinhatchee, sebuah sungai di Florida dengan air keruh dan kaya tanin, yang membuat penyelaman untuk mencari fosil menjadi sangat sulit. Seperti menyelam di dalam kopi.
Pada Juni 2022, Sinibaldi dan Branin sedang berburu fosil. Setelah beberapa waktu mencari tanpa hasil, Branin tiba-tiba melihat gigi kuda di dasar sungai. Mereka semakin terkejut dan kagum ketika menemukan lebih banyak fosil yang sangat terawat. “Ini bukan hanya banyak, tapi kualitasnya sangat bagus,” kata Sinibaldi. “Kami tahu ini situs yang penting, tapi kami tidak tahu seberapa pentingnya.”
Sungai Steinhatchee dan Penemuan Fosil
Sungai Steinhatchee, yang dulunya mengalir lebih jauh dari tempat fosil ditemukan, kini semakin mendekati lubang tempat fosil terkubur. Proses alami ini membuat sungai mengikis lapisan tanah dan mengungkapkan fosil-fosil yang sebelumnya tersembunyi.
Sinibaldi dan Branin melaporkan temuan mereka kepada Florida Museum of Natural History, dan para ahli paleontologi mengidentifikasi bahwa fosil-fosil ini berasal dari periode Irvingtonian Tengah pada zaman Pleistosen, yaitu periode yang sangat langka dalam catatan fosil.

Fosil dan Pemahaman tentang Evolusi
Penemuan fosil ini memberi wawasan langka tentang bagaimana makhluk purba berkembang, terutama pada spesies seperti Holmesina, yang mirip dengan armadillo, tapi lebih besar. Fosil dari Holmesina septentrionalis, spesies yang lebih besar, menunjukkan bahwa mereka awalnya berukuran kecil, namun tubuh mereka membesar seiring waktu, hingga mencapai berat sekitar 215 kg. Menariknya, tubuh mereka berkembang lebih cepat daripada perubahan bentuk tulang yang mendukung tubuh besar tersebut, seperti kaki dan pergelangan kaki yang menunjukkan perubahan lebih lambat.
Baca juga: Bagaimana Fosil Terbentuk?
Kuda dan Lingkungan di Sekitar Sungai Steinhatchee
Lebih dari 500 fosil ditemukan, termasuk fosil kuda. Sebagian besar fosil tersebut berasal dari spesies kuda purba yang dikenal sebagai caballine, yang merupakan leluhur dari kuda modern. Ini menunjukkan bahwa pada masa itu, daerah sekitar sungai adalah padang rumput terbuka, bukan hutan lebat seperti sekarang. Fosil gigi kuda yang terawat dengan baik memberi ilmuwan kesempatan untuk mempelajari jenis makanan yang dikonsumsi kuda purba tersebut.
Misteri Tapir dan Spesies Baru
Selain kuda, fosil lainnya juga menarik perhatian, seperti tengkorak tapir yang ditemukan oleh Branin. Tengkorak ini memiliki ciri-ciri campuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, fosil ini mungkin berasal dari spesies tapir yang belum dikenal, atau bisa juga merupakan individu langka dari spesies yang sudah ada.
Peran Kolektor Fosil dalam Penemuan Ilmiah
Penemuan ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi kolektor fosil amatir dalam ilmu pengetahuan. Walaupun Sinibaldi dan Branin bukan ilmuwan profesional, mereka bekerja sama dengan ahli paleontologi dari Florida Museum of Natural History untuk memperdalam pemahaman kita tentang sejarah alam Florida. Florida dikenal sebagai tempat yang baik untuk berburu fosil berkat sistem izin yang memudahkan akses ke lokasi pengumpulan fosil di lahan negara bagian.
Tantangan dan Potensi Penemuan Fosil Lainnya
Mengumpulkan fosil di lokasi ini memerlukan waktu lama dan penuh tantangan karena fosil terbenam di dasar sungai yang dalam dan keruh. Namun, para peneliti berharap akan ada lebih banyak penemuan yang mengungkapkan lebih banyak informasi tentang kehidupan masa lalu, khususnya dari periode Irvingtonian yang sangat penting tapi langka ditemukan.
Penelitian di lokasi ini akan terus berlanjut dengan harapan menemukan lebih banyak fosil yang membantu kita memahami kehidupan prasejarah di Florida dan bagaimana lingkungan serta makhluk hidupnya berkembang seiring waktu.
Baca juga: “China Dragon” Fosil Berusia 240 Juta Tahun Dapat Terungkap Sepenuhnya Untuk Pertama Kalinya
Kesimpulan
Penemuan fosil yang sangat terawat di dasar Sungai Steinhatchee memberi kita pandangan langka tentang masa lalu Florida. Fosil-fosil ini tidak hanya mengungkapkan informasi tentang kehidupan makhluk purba, tetapi juga tentang perubahan lingkungan sejak zaman Pleistosen. Kolaborasi antara kolektor fosil amatir dan ilmuwan profesional membuka jalan bagi penemuan baru yang memperkaya pemahaman kita tentang sejarah alam Florida.
Referensi:
[1] https://www.floridamuseum.ufl.edu/science/underwater-fossil-bed-discovered-by-collectors-preserves-rare-slice-of-floridas-past/, diakses pada 18 Februari 2025.
[2] Richard C. Hulbert, Rachel E. Narducci, Robert W. Sinibaldi, Joseph R. Branin. An Equus-Dominated Middle Pleistocene (Irvingtonian) Vertebrate Fauna from Northcentral Florida, USA. Fossil Studies, 2024; 2 (4): 294 DOI: 10.3390/fossils2040014