Kolaborasi Cinminram (Daun Cincau, Daun Mint, dan Garam) sebagai Pereda Inflamasi atau Bengkak

Oleh: Lathifa Putri Apa itu Inflamasi? Inflamasi atau orang-orang sering menyebutnya bengkak adalah kerusakan pada daerah jaringan tertentu yang menimbulkan respon […]

Oleh: Lathifa Putri

Apa itu Inflamasi?

Inflamasi atau orang-orang sering menyebutnya bengkak adalah kerusakan pada daerah jaringan tertentu yang menimbulkan respon proktetif tubuh, biasanya disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat mikrobiologi.

Respon Inflamasi sendiri bertujuan untuk menarik protein plasma dan fagositosit ke tempat yang mengalami cedera guna mengisolasi, menghancurkan dan mematikan agen yang masuk, selain itu inflamasi atau bengkak juga berguna untuk membersihkan debris dan mempersiapkan jaringan untuk proses penyembuhan. Biasanya gejala inflamasi yang sering ditemui antara lain : kemerahan, muculnya rasa panas di permukaan kulit, rasa sakit yang disertai rasa nyeri, pembengkakan pada daerah tersebut, dan gangguan fungsi dari jaringan yang terkena inflamasi.

Gambar 1. Gambar proses terjadinya inflamasi (sumber: Aditia Retno Fitri,2010)

Banyak orang apabila terkena bengkak langsung memilih untuk memakai obat-obatan kimia. Padahal setiap obat tersebut juga mempunyai efek samping sendiri-sendiri dan harganya cukup menguras kantong. Namun tidak memungkiri fenomena back to nature menyebabkan beberapa orang juga lebih memilih memakai obat-obatan yang berasal dari alam atau herbal. Sebelum bengkak tersebut semakin parah untuk mengatasinya dengan segera ada penanganan sederhana dengan memakai bahan alami yang mudah didapat di lingkungan sekitar. Bahan-bahan tersebut akan diambil ekstraknya kemudian dicampur dan dibuat obat berupa salep. Apa saja sih bahan-bahan tersebut?

  1. Daun Cincau Hijau

Daun cincau hijau atau nama latinnya Cyclea barbata L. Miers  merupakan salah satu daun dari tanaman cincau yang sering dijumpai masyarakat terutama masyarakat Jawa. Biasanya daun cincau hijau ini dibuat minuman dan juga untuk mengatasi beberapa penyakit seperti, penurun (demam), mual, obat radang lambung, batuk dan penurun tekanan darah, anti-tumor, dan juga anti-inflamasi. Sebagai anti-inflamasi daun cincau hijau berfungsi sebagai pereda peradangan yang terjadi akibat bakteri/kuman. Dalam hal ini daun cincau hijau akan diambil ekstraknya kemudian dipadukan dengan bahan lainnya.

Gambar 2. Tanaman cincau Cyclea barbata L. Miers (sumber: biofarmaka.ipb.ac.id)

  1. Daun Mint

Dalam anti-inflamasi daun mint atau bahasa latinnya Mentha arvensis L mengandung antioksidan dan agen antiinflamasi sehingga digunakan sebagai penyerap rasa panas yang timbul akibat peradangan dan juga berfungsi sabagai pendingin sehingga dapat mengurangi peradangan serta rasa sakit yang muncul ketika dioleskan.

Gambar 3. Daun mint Mentha arvensis L (sumber: starberita.com,2018)

  1. Garam

Garam selain sebagai bahan masakan termasuk juga bahan campuran dalam pembuatan salep anti-inflamasi karena dapat membantu dalam proses penyembuhan luka dan goresan yang timbul akibat peradangan/bengkak.

Gambar 3. Gambar butiran garam (Agustin Fatimah,2016)

Dari bahan-bahan tersebut akan dibuat menjadi salep. Dalam hal ini penggunaan obat oles atau salep lebih praktis dan aman, serta dapat dijadikan pertolongan pertama ketika mengalami peradangan/bengkak, selain itu bisa efisien karena pembuatannya dalam sekali saja tapi pemakaiannya dapat berkali-kali.  Penggunaan salep itu sendiri tinggal dioleskan pada daerah yang mengalami peradangan/bengkak, selanjutnya obat tersebut akan meresap ke dalam permukaan kulit dan bekerja untuk mengatasi bengkak tersebut. Namun untuk membuatnya masih diperlukan beberapa bahan tambahan agar ketiga bahan diatas yaitu Cinminran (Daun Cincau, papermint, dan garam ) bisa dibuat dalam bentuk salep. Berikut ini cara sederhana pembuatan salep Cinmiran:

Bahan

  • Daun cincau hijau (yang sudah diambil ekstraknya)
  • Daun mint
  • Garam
  • Lilin lebah ( Bee max ) 200 gr
  • Minyak wijen hitam 500

Langkah-langkah

  • Memanaskan minyak wijen dan lilin lebah dalam satu panci.
  • Menambahkan ekstrak daun cincau dan daun mint yang sudah ditumbuk halus serta garam, aduk secara merata terus menerus dalam api yang kecil sampai tercampur.
  • Biarkan dingin sejenak lalu tuangkan ke dalam wadah yang tertutup rapat.
  • Simpan dalam suhu ruangan yang tepat.
  • Jika ingin digunakan buka tutup wadah lalu oleskan pada daerah bengkak.

Daftar Pustaka

  • Permanasari, Dimes Atika dkk. 2016. Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers) sebagai Penghambat Pembentukan Biofilm Bakteri Salmonella typhi. Journal of Agromedicine and Medical Sciences. 2(2):24-27 Diambil dari : https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAMS/article/download/2779/2237/ (diakses pada 20 Mei 2018)
  • Rahmadhani, Nur dkk. 2017. AKTIVITAS ANTIINFLAMASI BERBAGAI TANAMAN DIDUGA BERASAL DARI FLAVONOID. Farmaka. 14(2):111-123
  • Diambil dari : http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/10816 (diakses pada 21 Mei 2018)
  • Sabilla, Cantika Tara dkk. 2016. Manfaat Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea Barbata L.Miers) sebagai Alternatif Terapi Hipertensi. MAJORITY. 5(4):44-49 Diambil dari : http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/882/790 (diakses pada 20 Mei 2018)
  • Yaminulloh, Sholeh dkk. 2016. KONTROL CERDAS NYERI SECARA TRANSDERMAL MENGGUNAKAN BAHAN KAYA FLAVONOID (B. BALSAMIFERA) DAN MONOTERPEN. The 4 th Univesity Research Coloquium 2016. Diambil dari :
  • https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7728/Mahasiswa%20(Student%20Paper%20Presentation)(1)_5.pdf?sequence=1 (diakses pada 20 Mei 2018)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top