Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu aamiin. Penemuan planet 51 Pegasi b (51 Peg b) menjadi salah satu penemuan bersejarah bagi ilmu astronomi. Sebab planet ini menjadi exoplanet pertama yang berhasil di temukan di luar Tata Surya. Untuk mengetahui lebih lengkap lagi tentang exoplanet ini silakan simak ya.
Mengenal Exoplanet 51 Pegasi b
Era exoplanet dimulai dengan sebuah tonggak sejarah penting, ketika dua astronom Swiss, Michel Mayor dan Didier Queloz, mengumumkan penemuan planet pertama yang mengorbit bintang serupa Matahari pada tahun 1995. Planet tersebut, 51 Pegasi b, ditemukan mengorbit bintang 51 Pegasi yang terletak 47,9 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Pegasus. Penemuan ini tidak hanya menjadi awal dari era exoplanet, tetapi juga membuka jalan bagi ribuan penemuan planet lain di luar tata surya. Hingga saat ini, 51 Pegasi b tetap menjadi ikon dalam sejarah pencarian dunia-dunia lain di luar sistem tata surya kita.
Penemuan 51 Pegasi b merupakan momen revolusioner dalam dunia astronomi. Planet ini ditemukan melalui metode kecepatan radial, di mana goyangan pada gerakan bintang induknya akibat tarikan gravitasi planet terdeteksi dengan spektroskopi. Michel Mayor dan Didier Queloz menggunakan teleskop Observatorium Haute-Provence di Prancis untuk mengukur perubahan kecil pada spektrum cahaya bintang 51 Pegasi, yang menunjukkan adanya keberadaan planet masif yang mengorbit sangat dekat dengan bintang tersebut.
Fakta yang menarik adalah orbit 51 Pegasi b sangat dekat dengan bintang induknya, yaitu hanya 0,052 AU (sekitar 7,8 juta kilometer), jauh lebih dekat dibandingkan Merkurius ke Matahari (57,9 juta kilometer). Dengan orbit sedekat ini, 51 Pegasi b menyelesaikan satu putaran orbit hanya dalam waktu 4,23 hari. Orbit yang begitu pendek dan lokasi dekat bintang menyebabkan planet ini terpapar radiasi bintang secara ekstrem, menjadikannya salah satu planet dengan suhu permukaan yang sangat tinggi.
Selain orbitnya yang unik, planet ini juga memiliki massa sekitar 46 persen dari Jupiter tetapi dengan radius yang jauh lebih besar, yakni 1,9 kali radius Jupiter. Fenomena ini terjadi karena panas ekstrem dari bintang induknya mengakibatkan atmosfer planet mengembang. Dengan karakteristik ini, 51 Pegasi b menjadi contoh pertama dari kelas planet yang dikenal sebagai “Jupiter panas” (hot Jupiter).
Baca Juga: Mengenal Planet Venus
Dampak Penemuan 51 Pegasi b
Penemuan 51 Pegasi b menjadi landasan bagi banyak penemuan berikutnya. Sebelum eksoplanet pertama ini ditemukan, banyak astronom meyakini bahwa planet-planet gas raksasa seperti Jupiter hanya dapat terbentuk jauh dari bintang induknya, seperti yang terlihat di tata surya kita. Namun, 51 Pegasi b mematahkan asumsi tersebut dan menunjukkan bahwa planet gas raksasa juga dapat terbentuk di dekat bintang, atau mungkin bermigrasi ke posisi tersebut setelah terbentuk.
Setelah penemuan ini, metode kecepatan radial menjadi salah satu teknik utama dalam pencarian eksoplanet lainnya. Hingga saat ini, ribuan eksoplanet telah ditemukan, banyak di antaranya menggunakan metode yang sama atau teknik serupa. Michel Mayor dan Didier Queloz menerima Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 2019 atas kontribusi mereka dalam membuka babak baru dalam pencarian dunia-dunia lain.
Pengamatan Langsung 51 Pegasi b
Dua dekade setelah penemuannya, 51 Pegasi b kembali mencetak sejarah baru. Pada tahun 2015, planet ini menjadi eksoplanet pertama yang berhasil diamati secara langsung dalam cahaya tampak. Pengamatan tersebut dilakukan menggunakan spektograf HARPS (High Accuracy Radial velocity Planet Searcher) yang terpasang pada teleskop 3,6 meter milik European Southern Observatory (ESO) di Observatorium La Silla, Chile.
Pengamatan ini dipimpin oleh Jorge Martins dari Instituto de AstrofÃsica e Ciências do Espaço di Portugal. Teknik yang digunakan untuk mengamati cahaya yang dipantulkan oleh planet sangat inovatif. Para astronom menggunakan spektrum bintang induk sebagai pola untuk mencari sinyal cahaya dari planet. Tantangan utama dalam teknik ini adalah redupnya cahaya planet dibandingkan dengan terang bintang induknya. Namun, keberhasilan ini menunjukkan bahwa teknik serupa dapat digunakan untuk mempelajari lebih banyak eksoplanet di masa depan.
Teknik Baru dalam Studi Exoplanet
Penemuan cahaya pantulan dari 51 Pegasi b melalui spektograf HARPS menjadi tonggak penting dalam teknik pengamatan exoplanet. Sebelumnya, sebagian besar eksoplanet ditemukan melalui metode tidak langsung, seperti metode kecepatan radial atau transit. Metode transit, misalnya, mendeteksi eksoplanet berdasarkan penurunan kecil dalam kecerlangan bintang saat planet melintas di depannya. Namun, teknik ini hanya dapat digunakan jika orientasi orbit planet sejajar dengan pandangan dari Bumi.
Dengan teknik baru yang dikembangkan Jorge Martins, astronom tidak lagi bergantung pada fenomena transit. Teknik ini memungkinkan pengamatan eksoplanet bahkan jika orbitnya tidak sejajar dengan pandangan dari Bumi. Lebih dari itu, teknik ini juga memberikan informasi yang lebih rinci tentang planet, seperti massa sebenarnya, inklinasi orbit, dan albedo (reflektansi cahaya). Dari pengamatan 51 Pegasi b, diketahui bahwa planet ini memiliki inklinasi orbit sekitar 9 derajat terhadap pandangan dari Bumi dan albedo yang cukup besar, menunjukkan bahwa permukaan atau atmosfer planet memantulkan banyak cahaya.

51 Pegasi b dalam Perspektif Sejarah dan Masa Depan
Sejak penemuannya, 51 Pegasi b telah menjadi prototipe untuk kelas planet Jupiter panas dan simbol penting dalam studi exoplanet. Planet ini diberi nama “Dimidium” dalam bahasa Latin, yang berarti “setengah,” mengacu pada massanya yang hanya setengah dari massa Jupiter. Nama ini diusulkan melalui kontes NameExoWorlds oleh International Astronomical Union (IAU).
Dalam sistem tata nama exoplanet, 51 Pegasi b mengikuti konvensi standar, di mana huruf “b” menunjukkan bahwa ini adalah planet pertama yang ditemukan mengorbit bintang induknya. Jika ditemukan planet lain di sistem bintang ini, mereka akan diberi nama “c,” “d,” dan seterusnya. Hingga saat ini, 51 Pegasi b tetap menjadi satu-satunya planet yang diketahui di sistem ini.
Penemuan 51 Pegasi b juga membuka jalan bagi studi lanjutan tentang exoplanet lainnya. Teleskop modern seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dirancang untuk mengeksplorasi atmosfer exoplanet, menganalisis komposisinya, dan mencari tanda-tanda kehidupan.
Fakta Menarik tentang 51 Pegasi b
- Penemuan Pertama: 51 Pegasi b adalah eksoplanet pertama yang ditemukan mengorbit bintang serupa Matahari.
- Massanya: Sekitar 46 persen dari massa Jupiter, tetapi dengan radius 1,9 kali lipat lebih besar.
- Orbit Cepat: Planet ini mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya, hanya membutuhkan 4,23 hari untuk menyelesaikan satu orbit.
- Jupiter Panas: Sebagai Jupiter panas pertama yang ditemukan, planet ini menjadi prototipe untuk kelas planet serupa.
- Terkunci Pasang Surut: 51 Pegasi b selalu memperlihatkan sisi yang sama ke bintang induknya, mirip dengan bagaimana Bulan terkunci pasang surut ke Bumi.
Penutup
Penemuan planet 51 Pegasi b merupakan salah satu tonggak terbesar dalam sejarah astronomi modern. Planet ini tidak hanya membuka jalan bagi penemuan ribuan eksoplanet lainnya, tetapi juga mengubah pandangan kita tentang pembentukan dan evolusi sistem planet. Hingga hari ini, pencarian dan studi eksoplanet tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam astronomi, dengan harapan suatu hari kita dapat menemukan dunia yang mirip dengan Bumi di luar tata surya. Planet seperti 51 Pegasi b, meskipun tidak layak huni, tetap menjadi batu loncatan penting dalam memahami alam semesta yang lebih luas. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan penulisan. Terima kasih.
Sumber:
- https://nationalgeographic.grid.id/read/13298365/kenali-lebih-jauh-exoplanet-51-pegasus-b Terakhir akses: 30 Desember 2024.
- https://www.britannica.com/place/51-Pegasi-b-planet Terakhir akses: 30 Desember 2024.
- https://earthsky.org/space/this-date-in-science-first-planet-discovered-around-sunlike-star/ Terakhir akses: 30 Desember 2024.
- https://antariksa.republika.co.id/posts/473914/fakta-unik-51-pegasi-b-eksoplanet-pertama-yang-mengorbit-bintang-mirip-matahari Terakhir akses: 30 Desember 2024.