Banyak berbagai pandangan muncul ketika bahasan nuklir sedang dibahas. Karena nuklir ini memang daya tarik tersendiri bagi orang yang mengetahui akan kebermanfaatan yang nuklir hasilkan, dan menjadi suatu bahaya bagi orang yang tidak mengetahui latar belakang dari nuklir ini. Nuklir al-qur’an
Hal ini mungkin di dasarkan pada peristiwa-peristiwa kecelakaan nuklir yang memakan banyak korban. Seperti peristiwa di Fukushima yang di akibatkan oleh adanya gempa bumi berskala 9,1 Richter di daerah tersebut sehingga memicu kebocoran PLTN Fukushima, kecelakaan Chernobyl di Ukraina yang di akibatkan oleh keteledoran manusia sebagai operator yang menjalankan fungsi kerja nuklir ini. Sehingga berdasarkan peristiwa itu boleh di katakan nuklir akan sangat berbahaya jika manusia sebagai operator dan pengendalinya tidak teliti dalam penggunaannya. Tidak bijak dalam tujuan pembuatan nuklir misalkan hanya untuk memenuhi kepuasan pribadi dan golongan, dan nuklir akan berbahaya jika tanpa sengaja “dirusak” oleh gejala alam.
Apa Itu Nuklir?
Nuklir di pikiran sebagian orang memiliki arti sebagai senjata yang mematikan dan di gunakan dalam peperangan. Namun nuklir memiliki definisi yang unik, yakni suatu studi yang memiliki hubungan dengan bahasan inti atom dan interaksinya.

Reaksi yang terjadi pada inti atom sejatinya dapat mengubah sifat dan karakteristik atom itu sendiri. Karena adanya pertukaran antara partikel satu dengan yang lainnya dalam menyusun inti atom. Prinsipnya adalah adanya pertukaran itu di sebabkan akibat adanya tubrukan antar partikel penyusun inti atom itu sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang berbeda dengan produk awalnya.
Nuklir sendiri memiliki beberapa reaksi, yang sebagian reaksi itu ada yang terjadi secara alami dan ada yang terjadi secara sintetis (buatan manusia). Diantara beberapa reaksi nuklir adalah reaksi fusi, reaksi fisi, transmutasi nuklir, dan peluruhan radioaktif.
Nuklir dapat di analogikan seperti pisau. Jika pisau di gunakan oleh operator atau penggunanya dalam tujuan untuk memotong daging, maka pisau dapat di katakan bermanfaat. Namun jika pisau itu di gunakan oleh operator atau penggunaannya dalam hal untuk membahayakan orang banyak, maka pisau itu di anggap bahaya. Begitupun dengan nuklir, di dalamnya terdapat beragam kebermanfaatan dan juga ada unsur bahayanya bagi orang banyak, tergantung dari orang yang menggunakannya atau mengoperasikannya. Karena baik pisau ataupun nuklir merupakan sama-sama benda mati yang tidak dapat kita salahkan sepenuhnya ketika ada suatu peristiwa yang berhubungan dengannya.
Relevansi Nuklir dan Kitab Suci Al-Qur’an
Nuklir memanglah sebuah “benda”. Yang mana kita tahu bahwa adanya suatu benda tersebut berarti ada juga yang menciptakannya. Allah SWT sejatinya memang telah mengizinkan manusia untuk memanfaatkan ciptaan lain-Nya seperti benda-benda yang ada di bumi, salah satunya nuklir ini. Namun dengan kata lain memanfaatkanya untuk tujuan kebaikan bukan untuk kepuasan pribadi.
Pemanfaatan benda-benda ciptaan Allah SWT tertulis dalam firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 29 yang artinya : ” Dialah Allah yang menciptakan segala sesuatu di bumi untuk kamu dan Dia bersemayam di langit, lalu di jadikannya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“. (QS. Al-Baqarah : 29)
Dari ayat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa semua yang Allah SWT ciptakan di dunia ini boleh dimanfaatkan oleh manusia. Seperti yang dapat dimanfaatkan dari nuklir adalah memanfaatkannya sebagai sumber energi dan bahan bakar. Karena nuklir diklaim dapat menjadi potensi dalam menyediakan energi bagi makhluk bumi. Sebab pemanfaatan nuklir sebagai energi dan bahan bakar di anggap sangat ramah lingkungan dengan kata lain menghasilkan emisi karbon sangat sedikit ke atmosfer dan juga daya penggunaannya pun relatif sangat lama dan awet.
Contoh pemanfaatan energi nuklir ini adalah dalam kapal selam HMS Audasius (kapal selam milik Inggris). Di dalam kapal selam itu dilengkapi dengan reaktor nuklir sehingga menjadikan kapal selam ini dapat menyelam selama 25 tahun tanpa muncul ke permukaan.
Atau contoh lainnya dengan mengembangkan energi nuklir yang memanfaatkan reaksi fusi (penggabungan) berbahan bakar litium, deuterium, dan sedikit berilium dapat membantu mengurangi tingkat pemakaian bahan bakarnya. Karena dengan pembangkitan listrik 1GW selama 1 tahun penuh hanya memerlukan 68 kg deuterium + 223 kg litium-6 + 60 kg berilium-9. Berbeda halnya dengan pengembangan sumber daya atau energi fosil yang jika di kalkulasikan dalam pembangkitan energi listrik 1 GW selama 1 tahun penuh memerlukan 2,7 milyar kg batu bara dan menyumbangkan emisi karbon (CO2) ke atmosfer sebanyak 9,9 juta . Kasus yang sama pun terjadi pada sumber energi fosil lainnya seperti minyak bumi dan gas alam dengan memerlukan begitu banyak bahan bakar serta penyumbangan emisi karbon yang sangat besar.
Namun setiap benda di dunia ini pasti memiliki manfaat dan juga mudarat (bahaya). Hal ini pun tidak jauh berbeda dengan nuklir, di samping memiliki manfaat seperti yang di jelaskan sebelumnya. Nuklir pun memiliki potensi bahaya salah satunya adalah efek dari radiasinya jika mengalami kebocoran akibat gejala alam atau keteledoran manusia. Yang mana jika radiasinya itu masuk ke organ tubuh manusia akan menimbulkan kerusakan jaringan tubuh, namun bergantung pada jenis partikel dan energi radiasinya. Akan tetapi, untuk menghindari kecelakaan terjadi pada nuklir, dalam penerapannya selalu dilengkapi dengan sistem keselamatan dan keamanan yang terpadu dan memadai.
Sehingga berdasarkan penelitian mengenai nuklir ini ternyata mengandung banyak manfaat ketimbang resikonya. Dan dalam Al-Quran nuklir tidak termasuk benda yang diharamkan seperti yang termaktub dalam QS. Al-Maidah ayat 3.
Adanya potensi bahaya tidak dapat dijadikan urgensi atau alasan mengecap haram suatu benda tanpa adanya dalil kuat yang menyertainya, karena potensi bahaya pada suatu benda merupakan sunnatullah atau sudah menjadi hukum alam . Dengan kata lain selama nuklir dapat memberi kebermanfaatan maka manfaatkanlah sebaik mungkin dalam menyongsong kehidupan yang lebih maju dan baik di masa depan.
Referensi :
- http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi-2/pressreleases/6474-fakta-peristiwa-kecelakaan-pltn-chernobyl diakses pada 6 Maret 2021.
- APLIKASI IPTEK NUKLIR DITINJAU DARI HUKUM FIQH ISLAM. Oleh : Andang Widi Harto. https://repository.ugm.ac.id/275016/1/Artikel%20APLIKASI%20IPTEK%20NUKLIR%20DITINJAU%20DARI%20HUKUM%20FIQH%20ISLAM%20rev1.pdf diakses pada 6 Maret 2021.